Tak sedikit para pengusaha mencari mobil pick up baru di bawah Rp 200 juta yang tangguh dan mudah dari segi perawatan untuk menunjang kegiatan bisnis sehari-hari. Di Tanah Air pilihan mobil pick up baru di bawah Rp 200 juta banyak tersaji, mulai dari brand Jepang hingga China. Mobil niaga muatan ringan jenis losbak ini umumnya dapat membawa barang dengan beban maksimal 1 ton. Untuk mengetahui apa saja modelnya, berikut ini adalah rekomendasi mobil pick up baru di bawah Rp 200 juta yang tangguh d

DFSK Indonesia melalui agen pemegang merek PT Sokonindo Automobile punya cara jitu untuk memanjakan konsumennya di seluruh penjuru nusantara, yaitu dengan cara DFSK Flight Service. Ya, program DFSK Flight Service dianggap jadi bagian penting, karena dapat mendekatkan diri kepada konsumen untuk mempermudah servis kendaraan, khususnya bagi para pemilik DFSK yang berlokasi di luar radius layanan outlet maupun dealer. Baca juga: Intip Penjualan DFSK Gelora E Sebelum Dirakit Lokal Tahun Depan Menurut

Menempati segmen kendaraan niaga kelas ringan jenis pick up diesel ber-CC kecil di bawah 1.500 cc, DFSK Super Cab belum lama ini kehadiran pesaing terdekatnya produk pabrikan asal Negeri Vrindavan, yakni Tata Intra V20. Berada tepat di posisi belakang dua mobil losbak Jepangan seperti Suzuki Carry dan Daihatsu Gran Max, baik DFSK Super Cab maupun Tata Intra V20 sama-sama menawarkan ketangguhan ketika dimuati beban seberat 1,5 ton. Menyoal soal harga, menurut situs resminya DFSK Super Cab kini di

Pick up double cabin itu punya nama lengkap Zhengzhou Nissan Ruiqi 7. Ini adalah generasi terbaru dari Ruiqi. Bisa jadi lawan tangguh Toyota Hilux atau Mitsubishi Triton. Baru-baru ini, Zhengzhou Nissan merilis gambar resmi model pikap terbarunya, Ruiqi 7. Mungkin Anda kurang familiar dengan Zhengzhou Nissan Automobile (ZNA). Nah ini adalah perusahaan joint venture Nissan di Cina yang juga masih satu payung dengan Dongfeng Motor Co., Ltd. Kalau di Indonesia, Dongfeng dikenal dengan nama DFSK. Ok

Harga mobil di sebuah wilayah tentu bisa saja berbeda dibanding wilayah lain. Apalagi jika wilayah tersebut berada di luar pulau Jawa. Hal ini karena dipengaruhi beberapa hal, seperti pajak daerah dan juga biaya pengiriman kendaraan dari pabrik atau gudangnya menuju dealer se-Nusantara. Walau pun harus menerima konsekuensi harga yang lebih mahal, namun itu tak menyurutkan minat para pembeli mobil di daerah. Buktinya penjualan di beberapa kota besar seperti Palembang, Makassar, Lampung, atau Bali

Segmen mobil pick up sering diabaikan dari perhatian para pemerhati otomotif. Padahal mobil komersial ringan ini turut membantu menggulirkan roda perekonomian Indonesia secara menyeluruh. Mengingat mobil-mobil ini dipakai untuk menggerakkan berbagai lini industri sebagai kendaraan operasional perusahaan. Karena mobil pick up-lah yang akan mengakomodir kebutuhan konsumen dari para pelaku industri ini. Bahkan karena beberapa model pick up di Indonesia dimensinya cukup ringkas, kendaraan tersebut m