Dua tahun setelah pendiri perusahaan meninggal, putranya mengerti bahwa membangun mobil mahal tidak akan membuat mereka bertahan hidup di pasar, dan ia membuat model W6. Wilhelm Maybach menjalani umur yang panjang, dan, pada tahun 1929, pada usia 83, ia meninggal setelah penderitaan pendek, dua hari. Karl Maybach, putranya, berkomitmen untuk melanjutkan warisan ayahnya. Perusahaan sudah menghasilkan DS7. Inisial datang dari doppel-SECHS (double-enam), yang menunjuk mesin V12 yang terkenal dengan kehalusan mereka. Tetapi mobil itu sangat mahal untuk dibangun, dan harga stikernya cukup tinggi, jadi hanya sedikit yang mampu. Karl Maybach memiliki ide untuk menawarkan DS7 yang sudah dikenal dengan mesin inline-enam, yang setengah dari yang dipasang di seri DS. Hasilnya dinamai W6. Di depan, W6 menampilkan bar krom antara lengkungan roda panjang yang mendukung lampu depan besar. Radiator yang sedikit disematkan dengan bilah vertikal didorong jauh di belakang sehingga akan dilindungi jika terjadi kecelakaan. Karena kompartemen mesin mobil itu panjang, memungkinkan pembuat mobil untuk memasang dua roda cadangan di setiap sisi. Di dalam, trim kulit dan kayu dicampur dengan cara yang harmonis ditentukan oleh merek mewah Jerman. Ada lebih banyak ruang di belakang daripada di kursi depan. Itu adalah mobil di mana pemilik biasanya dikemudikan oleh sopir. Tetapi mobil memiliki kesuksesan terbatas. Menurut beberapa sumber, Maybach hanya menghasilkan 40 unit W6, dan sebagian besar dari mereka hilang selama Perang Dunia II.