Ketika Nissan membutuhkan mobil lebih murah daripada MICRA, itu mengalihkan pandangannya kepada Suzuki, yang sedang mengerjakan model Alto. Hasilnya adalah alto yang dibeban ulang, dengan nama Pixo. Suzuki adalah pembuat mobil besar mobil kecil. Produk-produknya menaklukkan pasar negara berkembang dari negara-negara India dan ASEAN. Itu murah, dapat diandalkan, dan mudah dijalankan. Selain itu, Suzuki menemukan cara untuk membuatnya lebih murah karena membagi biaya produksi dengan merek Indian Maruti. Akibatnya, Nissan membeli sahamnya, dan Suzuki membangun Pixo pada jalur perakitan yang sama dengan Alto dan Celerio, sepupunya yang sedikit bergaya. Di depan, Nissan berhasil mengadaptasi desain catatan dengan desain grille baru yang menampilkan gril yang hampir seluruhnya tertutup, hanya terganggu oleh empat pemotongan. Lampu depan disapu di atas fender depan, dan di situlah kepribadian Nissan berakhir. Dari sisinya, itu tampak sangat mirip dengan alto, dengan beltline naik yang bergabung menjadi tendangan di atas pintu belakang. Pixo tersedia dalam tiga level trim. Model dasar menampilkan empat gelandang dan CD-stereo. Untuk mendapatkan lebih banyak airbag, pelanggan harus memilih tingkat trim yang lebih tinggi. Pembuat mobil menawarkan sistem pendingin udara dan transmisi otomatis hanya pada versi opsi lengkap, Accenta. Yang satu menampilkan power windows di bagian depan. Di bawah tenda, Nissan mengandalkan mesin satu liter Suzuki. Itu dipasangkan ke gearbox manual lima kecepatan standar, sedangkan transmisi otomatis empat kecepatan ada pada daftar opsi.