Apakah Desain Innova Baru Lebih Menarik?
Innova Reborn muncul pada tahun 2016 lalu, sebagai pembaruan All-New Toyota Kijang Innova.
All New Kijang Innova cukup sukses melakukan penjualan.Dengan line up Toyota All New Kijang Innova yang
PT Toyota Astra Motor (TAM) telah memastikan Kijang Innova facelift 2021 akan diluncurkan di Indonesia
Di Indonesia, sejak diluncurkannya Toyota Kijang Innova pada tahun 2015, tidak ada sentuhan apapun yang
Salah satunya Toyota Kijang Innova.
secara resmi Kijang Innova terbaru hari ini, Kamis (15/10).Sebagai MPV legendaris, kehadiran Toyota Kijang
Rumor kehadiran Toyota Kijang Innova facelift 2021 makin mendekati wujudnya dengan hasil olah digital
Siapa tak kenal dengan Toyota Kijang Innova?
Sebuah Toyota Kijang Innova diketahui berhasil menyebrangi ruas sungai.
Toyota Kijang terbaru dikenal dengan sebutan Innova Reborn.
Siapa tak kenal Toyota Kijang Innova?
Toyota Kijang Innova Limited EditionToyota Kijang Innova Limited Edition menjadi persembahan utama Toyota
Apa yang membuat facelift Toyota Kijang Innova 2020 lebih sedap dipandang dibandingkan model sebelumnya
Desas desus tentang kehadiran penyegaran dari Toyota Kijang Innova terbaru menjadi perbincangan hangat
, akhirnya PT Toyota Astra Motor (TAM) secara resmi memperkenalkan New Toyota Kijang Innova di Indonesia.Peluncuran
Toyota Innova sebelum membawa salah satu MPV legendaris Toyota ini.
Bahkan hingga awal tahun ini, Toyota Kijang Innova tetap mempertahankan konsep mobil keluarga walaupun
New Toyota Innova dipastikan hadir di Indonesia mulai 15 Oktober 2020, setelah peluncurannya yang bersamaan
Di Indonesia sendiri, Toyota Kijang Innova versi Facelift 2021 ini diluncurkan pada tanggal 15 Oktober
Have a look The Toyota Innova Crysta Dashboard looks really cool #NewInnovaCrysta @ToyotaInnova_in https://t.co/z3D58sE5CL
Spied – 2016 #Toyota #Innova’s dashboard - http://t.co/l5Qhclo97y http://t.co/eBfLzRGKWX
Spiders behind the dashboard in my new Toyota Innova Crysta https://t.co/TDM0wFU71h https://t.co/ZDYy98KAmB
the dashboard & interior design of the Mitsubishi Expander 7 seater mini MPV is kinda similar to the Toyota Innova. https://t.co/5exZt4dkTL
A total workhorse, the Toyota Innova Crysta offers great reliability & a powerful diesel engine but the price premium is too much for a car which has hard plastics on the dashboard & misses out on both a sunroof as well as an auto-dimming IRVM but it has no real competition, so.! https://t.co/QPLYnjydCU
Spied – IAB reader snaps a portion of the 2016 #Toyota #Innova’s dashboard - http://t.co/toTHKIHpNd @gaadiwaadi http://t.co/4Ti2rRWjAr
Toyota innova floor redone. For Seats, Dashboard, Door Panels, Steering Wheel, Gear cover, Floor and Roof Liner restoration. Give us a call: 0722740013 #classictouchauto #upholstery https://t.co/GOKMTM3HPN
I'm selling Toyota Innova 2005-2015 Insulated Dashboard Cover for ₱950. Get it on Shopee now! https://t.co/x0iYS9bLe3 #ShopeePH https://t.co/GEeXICjyPk
Custom iPhone 3GS dashboard mount + charging in Toyota Innova http://www.flickr.com/photos/shanghaidaddy/3895891357/
Dashboard treatment on Toyota Innova Reborn. No pain no gain !!! #toyota #innova #reborn #innovareborn #peredam #dashboard #interior #dj #zero #harmotech #tube #helix #caraudio #caraudiosystem #caraudioinstallation… https://t.co/ow5l4rySD6
Saya menggunakan Ertiga GX AT 1,5 L tahun 2018 dengan warna Magma gray kalau tidak salah *Gambar dari otogrid, mau foto sendiri malem2 kurang kelihatan Berikut klaim mesin dari sumber yang saya baca Daya maksimum 104,7 PS @ 6000 rpm Torsi maksimum 138 Nm @ 4400 rpm Kelebihannya (subyektif yang saya rasakan) : Suspensinya nyaman (pembandingnya mobil saudara yaitu Honda HRV, rasanya seperti lebih getas suspensinya) BBM cukup irit (dalkot 11,8 km / L) Model mirip Toyota Innova Reborn, tapi lebih kecil Karena FWD jadi kalau buat lari di tol lumayan enak Desainnya cukup berkarakter, juga dengan karakter pilihan warnanya. Jadi yang cocok amat suka, yang nggak suka jadi makin nggak suka. Dibanding Avanza, lebih lebar dan lebih lega bagian dalamnya. Kekurangan : Tarikannya kurang nendang (kompensasi dari keiritan mungkin) Lampu depan kurang terang (ada 2 kemungkinan, karena masih halogen atau karena solar gardnya terlalu gelap Dipakai dengan kecepatan diatas 120 km / jam mulai limbung (tidak stabil), mungkin karena mengutamakan suspensi yang lebih nyaman Tidak ada material soft touch dibagian dashboardnya Pengaturan AC masih seperti kenop kompor gas (sebenarnya tidak masalah buat saya) Itu saja, Kendaraan dengan tagline "way of life" ini untuk dipakai keliling dalam kota sejauh ini cukup nyaman. Sekian
Mau ikutan jawab yaa…. ,Saya fanatik Toyota Kijang,. Semua generasi Kijang dari Kijang Buaya, Kijang Kotak, Kijang Super/Grand Extra, Kijang Kapsul I-II-III, Kijang Innova, dan Kijang Innova Reborn sudah pernah saya kendarai. Saya pedagang mobil bekas rumahan, jadi saya sudah mencoba beragam jenis dan merek mobil mulai dari city car sampai truk engkel. Ini dia mobil Innova Reborn G 2.0 A/T 2016 dagangan saya: Mobil ini dasarnya sama dengan Innova lama, baik dari segi sasis, mesin, transmisi, dan gardan. Hanya body saja yang berbeda. Ada perbedaan dari sisi fitur yang digunakan. Ini dia mesin Innova Reborn, inti mesinnya sama dengan inti mesin Innova lama. 2 foto di bawah ini mesin Innova bensin 2015 (Innova lama) Ini Mesin Innova Reborn bensin 2016 Sama saja kan inti mesinnya dengan Innova lama?! Kalau Anda masuk kolong, bentuknya juga hampir mirip. Yang paling mencolok dari foto mesin di atas adalah bagian air intake, bentuknya petak sedangkan Innova lama membulat. Busi juga berbeda karena sudah Dual VVTi. ,Meskipun hanya sedikit perbedaan yang terlihat, teknologi antara Innova lama dengan Innova Reborn tentu berbeda,. Nilai plus dibandingkan Innova lama: Lebih bertenaga Nyaman dan stabil di kecepatan tinggi Kabin senyap Interior lega Bantingan lebih empuk Onderdil sama saja dengan Innova lama, bahkan ada loh onderdil printilannya yang masih sama dengan Kijang super/kapsul. Ada 3 mode: Eco Mode, Normal, Power Mode Yang saya kurang suka dari Innova Reborn adalah konsumsi BBM yang lebih boros dibandingkan Innova lama (karena bobotnya lebih berat) dan body terlalu bongsor serasa mengendarai truk. Kalau Anda lancar mengendarai Innova Reborn di gang sempit, selamat Anda sudah memenuhi kemampuan standar SIM B1 😎👍 Kalau menurut saya,, untuk pemakaian sehari-hari di Jakarta (kalau nyetir sendiri) lebih nyaman Innova lama. Nggak gede-gede amat, ngebut di tol lebih lincah, masuk gang sempit lebih gampang. Tapi kalo disopirin, saya pilih Innova Reborn hehehehe 😁 Yang membuat saya kecewa dengan Innova…, Innova kenapa tidak memiliki dashboard soft touch, plastik semua. ,Kalah dengan L300, walaupun mobil purbakala legendaris, dashboard L300 ada soft touch nya.
Saya pernah pakai Kijang LGX tahun 2002 pak. Jujur saja ,jauh sekali dari kesan mewah,, seperti jawaban sebelum saya Toyota Kijang sebelum Innova adalah mobil pikap yang dibodi menjadi ,station wagon, jadi secara interior ya pikap dipanjangkan, kualitas dan bahan interior berbanding lurus dengan tipe. Seingat saya begini ,dashboard,nya Tidak ada kesan mewahnya sama sekali, ya benar benar seperti naik pikap, bahan interior agak lumayan karena bukan dari kulit ,(rasanya dari beludru), namun secara umum tidak terlalu mewah, masih lebih mewah dan nyaman Kijang Innova generasi kedua. Untuk kata "nyaman" memang lebih nyaman daripada Toyota Avanza tapi jauh jika dibandingkan dengan Innova, peredaman suara Kijang Krista/Kapsul terasa kalah jika dibandingkan dengan Innova, mesin ,diesel,nya juga kasar dan tidak sehalus Innova ,(beda kode dan teknologi mesin) Perbandingan dengan mobil sekarang jujur saya kurang paham pak. Kijang LGX sendiri bisa dibilang level tertinggi dari Toyota Kijang pada zamannya sementara jika dibandingkan dengan Kijang Innova tipe V atau Venturer rasanya jauh sekali, mungkin lebih pas dibandingkan dengan Avanza Veloz namun masih lebih nyaman Kijang.
Tips saya banyak hehe.. Gambar: Roda kemudi dan ,dashboard ,mobil BMW. Pelengkap doang, hehe.. Apa aja tipsnya? Ini dia.. Kenali fitur mobil,, mulai dari kaca spion, tombol-tombol yang ada di roda kemudi (jika ada), tombol jendela, kenop (atau layar sentuh) AC dan radio, tuas jok, tuas pembersih kaca, tuas lampu sein, dan lain-lain. Jangan sampai pas berkendara sibuk mengatur semua itu dan ujung-ujungnya bawa celaka. Jangan lupa ketahui dimana tempat menyimpan ban cadangan, perkakas, dan lain-lain. Kalau bisa belajar juga gimana caranya pasang dongkrak, ganti ban, dan hal-hal semacam itu. Malah saya belajar yang ginian dulu sebelum benar-benar belajar mengemudi. Sebelum menyetir, asah otak untuk meningkatkan kemampuan spasial ,alias visualisasi ruang. Misal saat mobil parkir, duduk-duduklah dulu beberapa menit di kursi pengemudi lalu lihat semua sisi visual mengemudi kita, seolah lagi mengemudi, pura-pura aja dulu. Bayangkan kira-kira lebar mobil berapa, panjangnya ke depan segimana, ke kiri segimana, ke kanan segimana, jarak aman setiap sisi terhadap benda lain segimana. Ini hal yang susah, jadi alangkah lebih baik dilakukan sebelum benar-benar turun ke jalan. Atur jok dan spion senyaman mungkin,. Tapi kalau boleh saran, ,jok diatur supaya kaki nyaris lurus ketika menginjak pedal-pedal,. Terutama kalau mobilnya mobil manual, itu kaki kiri harus bisa nyaris lurus ketika pedal kopling diinjak penuh. Tujuannya, biar akselerasi dan perpindahan gigi terasa stabil karena posisi kaki sudah benar. Gak mau kan kalau kakimu panjang tapi terlalu maju joknya? Alhasil kaki terlalu menekuk dan terhalang jok. Ujungnya tetap sama, gaya berkendara gak akan enak, malah bikin celaka. Kalau masalah tegaknya jok, ya diatur aja. Masih ragu sama jarak pandang ke depan, bolehlah tegak. Kalau merasa bikin tegang, boleh lebih rebahan. Spion mah gampang, tinggal diatur aja. Gak usah copot alas kaki sewaktu belajar mengemudi,. Nyatanya banyak loh orang yang lepas sepatu atau sandalnya ketika belajar mengemudi, dengan alasan supaya lebih dapat ,feeling, si kaki saat menekan pedal-pedal katanya. Sebenarnya boleh aja, tapi khawatir akan jadi kebiasaan kedepannya. Contohnya kakak saya dan beberapa teman saya yang lain, mengemudinya gak bisa pakai alas kaki sampai detik ini, tepok jidat wkwk.. Kalau dibiasakan pakai alas kaki dari awal, nanti saat sudah pandai alas kaki yang bagaimanapun tidak masalah. Gak usah sambil main ponsel. ,Mau latihan atau bukan, gak usah mengemudi sambil main ponsel, apalagi sambil makan nasi kuning, lontong kari, dan lain-lain. Kita manusia biasa, bukan ,stunt,. Pembalap aja gak ada yang main ponsel. Akan lebih cepat adaptasi jika belajar dari mobil manual,, kalau jaman dulu, termasuk jaman-jaman saya belajar mobil. Jaman sekarang sih bisa menyesuaikan sesuai kebutuhan yaa.. Tapi kebanyakan orang yang belajarnya dari mobil manual gak butuh waktu lama ketika mendadak berpindah ke mobil ,matic,. Sebaliknya, kalau kebiasaan mobil ,matic, biasanya agak sedikit lama adaptasinya ke mobil manual. Saya sendiri sebenarnya lebih suka mobil manual, dan memang mobil saya mobil manual. Berasa beda aja gitu sensasi berkendaranya, lebih bandel, hehe.. ,Real men use 3 pedals, katanya wkwkwk.. Keuntungan lebih jika belajar dengan mobil berukuran cukup besar atau panjang terlebih dahulu,, misalnya sekelas Toyota Avanza, Toyota Innova, Honda BR-V, Honda City, dan lain-lain. Mau belajar langsung pakai Pajero atau Fortuner juga boleh, wkwkwk.. Tujuannya sih masih nyambung sama nomor 2 yakni spasial, dan melatih tingkat ,respect ,ke pengendara lain. Karena ketika berkendara mobil besar, ada dorongan lebih ke dalam hati supaya gak nyenggol orang, alias nyadar ,body,. Kalau udah terbiasa pakai mobil ukuran besar, maka mobil ukuran kecil pun akan lebih mudah. FYI nih ya, sejauh yang saya rasain, kebanyakan pengendara umum yang bawa mobil besar di jalanan lebih ,aware, daripada kebanyakan pengendara mobil mini sekelas Brio, Ayla, Agya, dan lain-lain. Mungkin mobil mini berasa kecil kali ya, jadi suka nyeruduk-nyeruduk sok langsing. Jadi bagi para pengguna mobil kecil yang merasa suka nyeruduk, mentang-mentang kecil, plis jangan mentang-mentang (saya sambil melotot ceritanya, haha..). FYI lagi, mobil saya berukuran besar kok.. Banyak-banyak latihan,, kalau bisa seminggu tuh 3–4 kali dan sekali belajar 60 menit lah.. Tujuannya biar semua otot dan bagian-bagian tubuh kita gak kaku. Tapi sebelum latihan pun jangan lupa pemanasan dan beri tubuh kita asupan makanan. Jangan lupa tidur yang cukup supaya berkendara gak ngantuk. Fokuskan latihan kepada hal-hal yang sulit,, jika berkendara di jalan normal sudah tertaklukkan, misal cara melakukan ,u-turn, alias putar balik, belajar parkir, belajar di jalan yang sempit, belajar mengemudi di tanjakan, di yang macet, dan lain-lain. Paling seru kalau belajar udah di tanjakan, macet, jalannya sempit, mantaaapppp, nah itu juga harus bisa. Gak mungkin nanti minta tolong orang kan? Hehe.. Perempuan harus belajar lebih keras,, karena selama ini edukasi soal otomotif dan berkendara memang lebih cenderung tersampaikan ke kaum adam. Alhasil sekalinya perempuan mengemudinya gak bener, pasti bakal ada aja yang ngomong "Dasar cewek!!" atau "Cewek sih!!", dan lain-lain. Padahal gak bener ,mah ,ya gak bener aja ya, gak usah memandang ,gender,. Bukan karena ,skill ,berkendara perempuan selalu lebih rendah dari laki-laki, tapi ya karena sejak awal edukasinya sudah rendah. Maka bagi pengendara perempuan, jadilah yang paling jantan diantara perempuan lainnya, yakni dengan banyak belajar. Saya pun selalu berusaha berkendara sejantan mungkin, dan hasilnya cara berkendara saya memang paling jantan dibanding teman-teman perempuan saya. Yaaa walau tetap saja cara berkendara saya akan terlihat betina jika dibandingkan dengan laki-laki, haha.. Sekian tips dari saya. Salam.
Mitsubishi Colt L300 pertama keluar model kotak begitu tahun 1981 dan sampai sekarang (2020) masih diproduksi yang berarti hampir 40 tahun. Umurnya masih lama dibandingkan mobil ini yang dari lahir 1938 sampai 2003 (65 tahun) dengan produksi terakhir di Mexico tidak ada perubahan berarti. Toh, yang beli mobil barang (L300) yang dipikirkan cuma kapasitas angkut, ketahanan mesin, kekuatan sasis, kekuatan gardan, tenaga maksimal dan torsi maksimal, murah onderdil serta keiritan bahan bakar. Bodo amat dengan material jok kain, dashboard plastik, LED headlight dll seperti yang ada dimobil penumpang macam Innova (karena yang baru itu bukan Kijang lagi. Kijang sudah lama mati sejak 2004 karena desain asli Kijang adalah mobil ,rugged ,sederhana yang bisa diandalkan bukan mobil penumpang yang manja manjaan dengan ,fancy electronics, begitu).
Isuzu panther ya,hmmm masih ada kok beberapa, tapi panther lama mungkin ya, oke langsung saya jawab saja ya, gambar dibawah mungkin bisa menjelaskan kenapa nya (menurut pendapat saya ya), oke yang pertama kita lihat dari segi harga, harga paling mahal untuk tahun 2020 adalah Rp 337.300.000 dan anda mendapatkan transmisi manual. Tapi tunggu dulu, banyak kok mobil diesel yang seharga segitu dengan transmisi manual, oke mungkin gambar dibawah lebih bisa menjelaskan lagi Kapasitas mesin 2500 cc namun tenaga hanya 78 HP dengan torsi 191 NM, disaat rival-rivalnya mengeluarkan mesin dengan teknologi turbo VNT atau VGT serta dilengkapi dengan intercooler untuk menghasilkan tenaga diatas 100 Hp dan torsi diatas 300 Nm, namun isuzu tetap tidak melakukan perbaikan apapun di sektor performa untuk isuzu panther ini, oke harga 330 juta,dapet transmisi manual dan tenaga kecil, selain itu gambar dibawah lebih menjelaskan tidak improve nya isuzu panther Pernah liat dashboard tersebut, mirip seperti dashboard panther tahun 90an bukan, atau mirip seperti kijang kapsul yang stop produksi di tahun 2003, dengan harga 330 juta konsumen dapat dashboar tahun 90an yang di re trim dengan warna beige tanpa adanya airbag atau yang paling minim ac digital seperti gambar dibawah ini. Ya dengan harga segitu anda bisa mendapatkan toyota Fortuner 2015/pajero sport dakar 2015/ mungkin bisa dapat Innova Reborn bensin tahun 2016 tipe G dengan transmisi otomatis dan dashboard yang lebih modern Saya tidak menjelekkan produk Isuzu, hanya saja sebagai penikmat otomotif sangat disayangkan apabila Panther tidak mengalami peremajaan, memang sih ada rival yang setara untuk fortuner dan pajero yaitu isuzu Mux, tapi belum ada nih lawan untuk Innova dari isuzu, yang harusnya bisa diisi dengan isuzu Panther.
Bisa iya, bisa enggak. bedanya lumayan jauh bukan? Padahal Agya dan Calya satu basis. Soalnya Calya itu basisnya sama kaya Agya. tapi bedanya jauh banget sama Agya. Misalnya interior Calya, setir Calya, bentuk Calya aja udah beda jauh sama Agya. Diliat dari samping ma belakang malah cenderung kaya Reborn yang di-kecilin, kalo diliat dari depan kaya Avanza. Sementara Agya cenderung mirip-mirip sama Raize. PS: Yang gambar bawah itu Agya lama, yang tahun 2012–2016, tapi masih mirip lah sama Agya sekarang Calya sebenarnya menurut saya bukan sekedar Agya yang dipanjangkan. Interiornya beda banget, eksteriornya beda banget (diliat dari depan kaya avanza, untuk yg prefacelift mirip-mirip Veloz, dari samping ma belakang kaya Reborn, haha), peredaman kabin dan pas nutup pintu juga saya rasa lebih bagus Calya. Fitur juga beda, hehehe. Dashboardnya juga beda. Kalo Agya kan niru Avanza ya, walo emang agak banyak perbedaannya, tapi kalo Calya itu entah kenapa saya lihat, entah kebetulan atau emang sengaja, sorry kalo berlebihan yah, mirip S Class! Hahaha. mirip-mirip kalo menurut saya yah, hehehe dashboard Agya TRD vs Avanza Veloz, mirip-mirip juga, yg dibawah Agya ya, hehe Untuk fitur sih juga beda. Di baris kedua, Calya ada charger, Agya gak ada. Agya ada start-stop button dan AC digital, calya gak ada, hehe. Calya ada headrest tengah, Agya gak ada. Kualitas menurut saya mendingan Calya, dilihat dari peredaman suaranya dan kenyamanannya yang mungkin lebih baik dari Agya. Tetapi kalau material, saya rasa sebelas duabelas deh. Jadi Calya itu mungkin Agya yang dipanjangin, tapi diubah banyak sekali bentuknya, diubah banyak sekali interiornya, diubah banyak sekali eksteriornya. Beda banget sih, kalo saya lihat. Tampak belakangnya beda sekali. Calya cenderung mirip sekali sama Kijang Innova, sementara Agya dengan gayanya sendiri, hehe. Itu sih, hehehe. Pic google, CMIIW yah :)
Iki gampang tuturane, Wani PIRO? 😁 Saya seneng neh bahas ginian, karena tidak melulu soal teknis, disini ada ,Cost Efficient, (jadi alasan utama), Idealisme, ,Signature, Product Planning and Development, dan ,Continuity,. Mungkin saya bahas sedikit demi sedikit dan berseri. Gambar pendukung dan materi dari simbah Google, yang saya tampilkan adalah yang saya sukai. Ini bukan hanya mobil jepang, tapi ini adalah tren Global, kita tahu karena dunia internetlah persaingan hari ini menjadi semakin ketat, cepat dan intens. Lihat saja ,Life cycle, (masa hidup/edar) sebuah produk dalam hal ini Otomotif menjadi semakin pendek umurnya. Sekarang kita bahas tiap poin nya. Pertama soal ,Cost Efficient,, sebenarnya sharing part itu sangat lumrah dilakukan untuk menghemat ,Resources, atau sumber daya. Pabrikan umumnya hanya mengembangkan 3-4 ,platform, (sebutan untuk basis rangka dalam dunia Otomotif) dan menyesuaikan pasar mereka. Dalam satu kali desain, ,Platform, ini akan mereka gunakan untuk produk dalam jangka waktu setidaknya 10-15 tahun kedepan, karena pengembangan ini sangat mahal. Platform ini dikembangkan terkait kenyamanan, kelincahan, keselamatan dan tentu saja biaya produksi. Platform juga harus bisa mengakomodir idealisme pabrikan, apakah dia ,mainstream common car, atau ,special purposes car,. Selain itu, yang umum dilakukan sharing seperti Mesin, ,Dashboard layout, dan beberapa eksterior body part. Ini adalah New Peugeot 308 pakai EMP2 (,Efficient Modular Platform gen2,) Lalu jadi ini, si New 3008 dan dipanjangkan jadi 5008 Dashboardnya, my Favorite I-Cockpit Atau ini yang bisa bikin lebih garuk-garuk kepala, si VAG pakai Platform namanya MQB (,Modularer Querbaukasten,). Si Golf MK8 Yang Versi lebih mahal Audi A3 Mau yang lebih murah ada Seat Leon Cupra dan Skoda Octavia Kalau si Toyota ada TNGA (,Toyota New Generation Architecture,) All New Corolla Altis TNGA sedan Ini kembarannya Corolla Cross (SUV Crossover) Poin Kedua, Ketiga dan keempat ini saling terkait, yaitu idealisme, ,Signature ,dan Product Planning and Development,. ,Hari ini, desain sebuah produk tidak cukup hanya baik dan bagus namun juga menjadi identitas (ehemm.. Siapa yang masih krisis identitas? 😁) maka Dalam dunia marketing sering di dengar istilah ,Corporate Identity,, yaitu perusahaan ketika digambarkan menjadi sosok seorang manusia, mereka ingin menunjukkan profil orang yang seperti apa? Apakah ,Young, Mature, Sporty, atau ,Elegance,. Ini juga berpengaruh pada bahasa desain mereka dalam tiap dekadenya dan bagaimana mereka ingin dikenal, itulah mengapa untuk hari ini, desain mobil pabrikan itu bisa dikatakan cenderung seragam dari Low sampai High end Product. Oke sementara ini dulu, ada beberapa poin yang belum saya perdalam. Update Bahasa desain (,Design Language,) Dalam hal bahasa ini, saya paling mudah mengambil contoh Mazda. Di Era sekitar 2007 sampai 2014, mereka mengkampanyekan bahasa desain "Nagare" untuk setiap produk mereka mulai dari Mazda 2 sampai 6, bahkan mazda 5 dan BT-50. Lalu mulai 2014 mereka kembali mengkampanyekan bahasa desain baru "Kodo" dan tag line Skyactiv melalui CX5, yang menandakan era awal berakhirnya desain Nagare. Dengan desain Kodo, Mazda cenderung memposisikan diri mereka untuk naik menjadi lebih berkelas. Ini bisa kita lihat bagaimana usaha mereka membuat desain yang simple dan elegance diikuti peningkatan kualitas buatan yang membuat mereka memang ada di atas rata-rata brand Jepang. Desain Nagare di Mazda 6 Desain Kodo Mazda 6 Estate yang akan anda temukan hampir disemua line up. Continuity,, yups dengan membuat bahasa desain yang mirip dan digunakan pada hampir semua lineup, ini juga memberi ruang gerak lebih leluasa tim desain (baik inhouse maupun melalui rumah desain) dalam mengembangkan ,future product,. Mereka akan punya lebih banyak pilihan akan ,new concept, dan juga pengembangan sisi lain yang lebih komprehensif. Umumnya mereka sudah memiliki roadmap product hingga 10 tahun kedepan, dengan cara sharing pada berbagai jenis komponen, mereka juga akan lebih mudah dalam hal koreksi atau update produk bilamana Pasar berkata lain.
Saya surprised pertanyaan ini belum ada yang jawab. Dan sebagai orang yang selama ini berpikiran “mobil ya harus buatan jepang, jangan coba-coba lah” dan sudah pernah punya Honda, Suzuki, Nissan, serta mobil dinas Toyota, ijinkan saya memberikan review atas almaz yang nggak sengaja kebeli ini (mungkin storynya lain kali). Almaz sangat value for money dan layak dipertimbangkan untuk family car atau mobil jalan2. Dan setelah digeber 20ribu km+ (15ribu kilometernya dalam waktu kurang dari 6 bulan terakhir), serta perjalanan dari Sumbar hingga Bali, saya coba memberikan review ini dari sisi plus dan minusnya. Note: Almaz saya tipe Lux, Matic, 2019. Fitur Almaz: dari depan, belakang, samping, atas keren. Kecuali logo depannya aja bikin jelek. Kalo diganti logo Toyota mungkin harganya langsung naik 2x lipat. Dari sisi fitur, gausah ditanya lagi. Di range harga ini (terutama kalau beli second), nggak ada SUV yang fiturnya lebih baik. Setelah lihat dashboard almaz, ngelihat kompetitor di harga ini akan terasa jadul. Kontrol AC, Tape, Ban, Bluetooth, Sound, kamera 360, dll ada di layar sentuh segede ipad ala Tesla. Responsif dan cukup intuitif. Dan yang penting: fiturnya sangat reliable. Bukan sekedar ada tapi nggak nyaman dipakai. Hampir semua tombol ada di touchscreen yang responsif. Koneksi bluetooth ke HP seamless. Kabel yang berseliweran itu karena saya pasang dash camera, maaf lupa diberesin. Ohya, juga ada sunroof yang bisa dibuka segede gedenya buat mengambil udara segar atau sekedar mau panoramic roof (panoramicnya 2x lipat lebih besar dari mobil sebelah). Sunroof dan panoramic roof. Buka cukup pakai perintah suara “buka sunroof”. Lampu? bisa disetting tingkat terangnya dan sudutnya. Cruise control ada. Lumayan kalo di jalan tol sumatera bisa diset di 100 km/j trus nyetir cukup pake 1 kaki (rem doang kan? Gas cukup pake jempol jari di setir) Sensor2 dan alarmnya lumayan. Bisa ngingetin kalo ada sopir/penumpang yg ga pake seatbelt, lampu lupa matiin, kunci dibawa keluar, tekanan ban kurang, bahkan kalo kelamaan nyetir. Kuncinya keyless entry. Kabarnya tipe atasnya (RS) kontrol bisa kita kendalikan dari HP, tapi yahh punyanya cuman ini. Kenyamanan Kursi depan dan tengah lega, kursi belakang lebih lega dari produk kompetitor. Kursi nyaman dengan electric adjustment untuk sopir. Jok bawaan kulit sintetis terkesan mewah dan nyaman buat sopir maupun penumpang (saya nyetir 18 hari berturut-turut). Termasuk saat istri saya yang duduk di kursi sopir. Note: biasanya saya dan istri ganti-gantian nyetir tiap 2 jam. Tempat minum dan colokan USB banyak, sampai ke kursi paling belakang Colokan USB sampai kursi paling belakang juga ada. Perintah suara - buat yang belum pernah pake mungkin bingung “fitur apaan sih ini?”. Tapi ternyata nyaman banget deh. Bayangin lagi ngebut di jalan tol, kita pengen buka sunroof tinggal bilang “buka sunroof”. Buka jendela? Telpon istri? Kedinginan? Kepanasan? semua tinggal suruh pakai perintah suara yang sensitif. Kadang kalo kangen saya iseng panggil “halo wuling”, sekedar biar ada yang jawab aja hahahaha… biar ga sepi. Mobil lain seharga ini? Hahay, you wish…. Saya pake selain ke kantor, juga perjalanan turing 18 hari, 7000km, bareng bocil2 dimana tiap harinya sekitar 6–18 jam kita habiskan dimobil (saya meeting, anak2 school from car). Dari jalan tol mulus lampung, jalintim palembang-jambi yang amfuun bolongnya, jalan kampung tepi sawah di Jogja, naik turun ferry di Merak, japex yang goyang2 hingga tanjakan kintamani. Pas lewat Jakarta, nggak malu maluin juga kok mampir ke Ritz Carlton. Sopir merasakan nyaman dikendarai, stabil, suspensi just right. Anak2 juga merasakan leganya kursi tengah. Di hari2 akhir si kecil sempat bilang “asik ya turing, kapan2 kita coba lagi ya”… Bagasi cukup buat naroh 2 sepeda lipat ini. Atau kurang lebih 3–4 koper ukuran medium. Ohya, sound system bawaan mobilnya keren lho. Performa Tarikan mobilnya biasa aja (expect aja kendaraan 1500cc macam Rush/Terios, trus tambahin dikit turbo). Cukup oke tapi ga seresponsif CRV atau CX5 (beda cc juga kali). Just right buat family trip di jalan tol, tanjakan (yang pernah nyobain tanjakan di sumbar - dari sitinjaulaut padang solok, mandeh, bukittinggi, pasti ngerasain curamnya) amaaan walaupun jalanan padat dan macet. Parkiran atap mal SKA pekanbaru yang sekali nanjak curam 3 lantai? No worry. Ohya ada juga fitur hill assist. Berhenti ditengah tanjakan ga perlu takut mundur ato ga kuat naik seperti kasus mobil tetangga. Kekurangan lain? Bensinnya nggak irit. Rasanya sama kayak innova (padahal mesinnya kecil). Expect 1:9–10 an kalo di dalam kota. Juga respon remnya - sebagai yang sehari2 juga pake honda - menurut saya terlalu soft. Ohya walaupun didalam mobil ga kedengaran, suara mesin mobil saat berhenti lumayan berisik bagi orang sekitar hehe. Dan pastinya, harga jualnya jatuh. Consider beli second hihihi. Servis Tiap provinsi ada layanan resmi dan bookingnya pakai aplikasi. Di aplikasi ini (kebetulan saya pakai iphone) kita selain booking service juga bisa nanya2, emergency assistance, dan buka buku panduan kendaraan. Ohya aplikasi ini juga menunjukkan histori maintenance kita dengan reminder kapan harus servis, perpanjang stnk, dan asuransi. Dibanding mobil tetangga yang ngantri bengkelnya bisa sampe lumutan, atau yang ampun beibeh harga servisnya, wuling relatif murah dan sepi bengkelnya. Karena onderdilnya relatif murah, saya belum pernah nyari sparepart yang KW nya. Ohya, ada garansi maintenance 100,000 km (atau 5 tahun). Kemudahan servis saya rasa sih 11:12 dengan Mazda atau Nissan. Kesimpulan Kalau yang dicari adalah mobil yang canggih, relatif nyaman, dengan bujet 200–300 jutaan, dan tidak dengan orientasi dijual lagi dalam waktu singkat, Almaz ini recommended. Terutama kalau tinggal deket ibukota provinsi/kota2 besar.
Ikutan jawab boleh ya? Sisi Pengemudi : Innova Lama, apalagi yang angkatan tahun 2012–2015 terakhir sebelum reborn. Nyaman nya, mobil nya enteng bodi nya besar tapi untuk selap selip masih nyaman, dashboard nya nggak tinggi. Sisi Penumpang : Innova Reborn, apalagi yang venturer behhh nyaman brooo Nyaman nya, legroom lebih lebar, headroom juga luas, tapi gatau kenapa berasa sempit kalo ngeliat dari luar, apa efek kursinya besar ya? yang paling senang adalah ada ambient light (walaupun warna nya cuma biru langit aja) tapi lumayan buat lampu tidur kalau perjalanan jauh. Kemudian suspensi & peredaman nya menurut saya toyota beneran improvement di mobil ini tapi yang namanya innova ya tetap aja nyaman, kecuali mungkin kalau terbiasa naik Landcruiser atau Mercedes Benz S350 ya :D
Tidak, Toyota Kijang Innova tidak tersedia di Fitur Memori pengaturan kursi.
Berikut adalah Tipe power steering dan varian Toyota Kijang Innova:
Varian | Toyota Kijang Innova G M/T Diesel | Toyota Kijang Innova G A/T Diesel | Toyota Kijang Innova V M/T Diesel | Toyota Kijang Innova V A/T Diesel | Toyota Kijang Innova G M/T Gasoline | Toyota Kijang Innova G A/T Gasoline | Toyota Kijang Innova V M/T Gasoline | Toyota Kijang Innova V A/T Gasoline | Toyota Kijang Innova Q M/T Gasoline | Toyota Kijang Innova Q A/T Gasoline |
Tipe power steering | Rack & Pinion | Rack & Pinion | Rack & Pinion | Rack & Pinion | Rack & Pinion | Rack & Pinion | Rack & Pinion | Rack & Pinion | Rack & Pinion | Rack & Pinion |
Tidak, Toyota Kijang Innova tidak memiliki Cruise system.