Begini Alasan Suzuki Indonesia Lebih Pilih S-Presso Ketimbang Wagon R
Prasetyo · 15 Agu, 2022 18:04
0
0
Suzuki S-Presso sudah resmi diluncurkan di GIIAS 2022.
Segmen ini mengisi pasar city car bergaya SUV.
Suzuki S-Presso dianggap sebagai pengganti Karimun Wagon R.
Suzuki S-Presso 2022 sudah resmi diluncurkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Mobil ini mengisi segmen city car bergaya SUV yang sebenarnya sudah ditempati oleh Suzuki Ignis. Kehadiran S-Presso juga sekan menjadi penganti Karimun Wagon R yang dihentikan masa baktinya di Indonesia tahun lalu.
Banyak yang menyayangkan mengapa Suzuki lebih memilih S-Presso daripada Karimun Wagon R. Apalagi di Jepang maupun India, generasi terbaru Suzuki Karimun Wagon R sudah dirilis. Namun ternyata pihak SIS punya alasan khusus.
Harold Donel, Section Head 4W Brand Development and Marketing Research SIS membeberkan jika kehadiran S-Presso merupkan bagian dari strategi global Suzuki.
Ditemui di GIIAS 2022, Harold menuturkan kalau beberapa waktu lalu, jajaran petinggi Suzuki sudah mengumumkan beberapa grand strategi perusahaan untuk Indonesia.
"Sesuai grand strategi Suzuki, untuk Indonesia itu adlaah SUV. Sampai 2005 kita akan punya 7 produk baru lagi yang bercita rasa SUV," kata Harold, Senin (15/08/2022).
Untuk itulah, S-Presso sebut Harold, merupakan langkah awal dari strategi jangka panjang Suzuki ini untuk produk SUV. "Itu yang menjadi alasan kenapa kita mendahulukan S-Presso meskipun kita tidak menutup kemungkinan juga untuk Wagon R," kata dia.
Lebih lanjut Harold juga menjabarkan jika strategi Suzuki untuk lebih banyak bermain di segmen SUV melihat dari kebutuhan masyarakat di Indonesia. Antara lain mobil jenis ini umumnya memiliki ground clearance yang cukup tinggi sehingga tidak mengganggu saat harus berkendara di jalan yang kurang mulus.
"SUV dengan ground clearance tinggi juga pastinya diminati di daerah seperti Sumatera dan Sulawesi yang kondisi jalannya membutuhkan kendaraan tinggi," tukas Harold. Dengan begitu, ia pun yakni S-Presso bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai pelosok Nusantara.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.