Tag

Artikel Terkait suzuki gp 100

Siapkan MPV Baru, Toyota Hanya Nebeng Emblem di Suzuki Ertiga

Kemitraan antara Toyota dan Maruti Suzuki di India telah berjalan cukup lama.

Harganya pasti yang terbaik, Harga Mobil Baru 2020 mulai dari 100 juta Rupiah!

Namun sebenarnya masih banyak mobil baru murah lainnya yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 100

Mengetahui Konsumsi BBM Suzuki Jimny, Pantaskah Dibilang Irit?

International Auto Show (GIIAS) 2018, sempat dihebohkan salah satu jenama mobil asal Jepang, di mana Suzuki

Review Suzuki Ertiga: Definisi LMPV Mewah Dengan Kenyamanan Kelas Atas

Simak review lengkapnya di Otohome.id.Daftar Harga Suzuki Ertiga Tipe Harga Suzuki Ertiga

MINI Frozen Brass Edition Disediakan Hanya 10 Unit, Buat ASEAN Cuma Ada di Indonesia

PianoBlack.Digital Cockpit dengan layar 5 inchi yang pertama kali diperkenalkan di MINI John Cooper Works GP

Lebih Murah dari Mobil Penumpang, Ini Dia Sistem Keselamatan Suzuki Carry

Suzuki Carry merupakan salah satu kendaraan niaga terpopuler di Indonesia karena performa dan mesin yang

Honda Geber Mesin Sentuh Batas ‘Red Line’ Selama 100 Jam Demi pengujian Ketahanannya

Demi membuktikan ketahanan mesin dari Honda, pengujian selama 100 jam dilakukan.

Toyota Avanza Jagoanmu Ternyata Kalah Irit sama Suzuki Ertiga!

Di segmen mobil keluarga Suzuki Ertiga dan Toyota Avanza menjadi competitor.

Kelebihan dan Kekurangan Suzuki Carry, Tangguh Rajanya Pikap

Berikut beberapa kelebihan Suzuki Carry yang bisa Anda dapatkan.1.

Suzuki Swift Sport MHEV, Versi Hybrid Keluarga Swift Pertama di ASEAN Seharga Rp1 Miliar!

versi sebelumnya sebesar 135 g/km.Mesin Suzuki Swift Sport MHEVNamun versi Suzuki Swift Sport MHEV yang

Lihat Lebih

Membeli Suzuki Jimny Inden 5 Tahun, Masih Menarik untuk Dibeli?

Penantian panjang selama 20 tahun akhirnya terjawab dengan kehadiran generasi keempat Suzuki Jimny di

Review Suzuki Jimny 2020: The Legend is Back!

Jimny Tipe Harga Suzuki Jimny 2020 MT (Single-Tone) Rp372,500,000 Suzuki Jimny

Mini John Cooper Works GP Diluncurkan di Indonesia, Hanya Dijual 12 Unit Saja

merek Inggris ini dilakukan secara virtual pada Senin (27/7/2020).Kabarnya, Mini John Cooper Works GP

Harga Setara, Konsumsi BBM Suzuki Jimny dan Honda HR-V Bersaing Ketat

Sedangkan konsumsi bbm Suzuki Jimny dengan Honda HR-V memiliki persaingan yang cukup sengit.Mesin Suzuki

Cuma Ada 7 Unit, MINI John Cooper Works GP Inspired Edition Siap Jadi Rebutan Orang Indonesia

lalu, BMW Group Indonesia selaku agen pemegang merek BMW dan MINI merilis model MINI John Cooper Works GP

Pertamina Sukses Uji Solar 100% Berbahan Kelapa Sawit Pakai Toyota Kijang Innova

Pasalnya Pertamina telah berhasil menguji coba bahan bakar jenis solar yang terbuat dari 100 persen bahan

Seluruh Model Suzuki 2021 Telah Dilengkapi APAR, Apakah Menaikkan Harganya?

Suzuki Jamin Model Vin 2021 Telah Dilengkapi APARSejak Januari 2021, PT Suzuki Indomobil Sales memasang

Suzuki Across 2021 PHEV, SUV Hybrid Tercanggih yang Pernah Dihadirkan Suzuki

Seperti yang telah diketahui, Toyota menjalin kerjasama dengan Suzuki yang menghasilkan mobil, seperti

Suzuki Jimny 5 Pintu Dapatkan Mesin Turbo dan Mulai Dijual Tahun Depan

Isu hadirnya Suzuki Jimny 5 pintu makin kencang.

Harga MVP Jadi 100 jutaan Berkat Relaksasi pajak 0%

Misalnya Mitsubishi Xpander dan Toyota New Avanza menjadi 100 jutaan, tentu harapannya Industri Otomotif

MINI Hopkirk Edition Diluncurkan, Tampilan Kental Nuansa Rally Monte Carlo

akhir-akhir ini semakin sering meluncurkan mobil edisi khusus.Belum lama MINI John Cooper Works (JCW) GP

Punya Duit Rp 100 Jutaan, Pilih BMW Seri e E46 Bekas atau Mobil Baru Daihatsu Ayla 2021?

budget Rp 100 jutaan tidak begitu banyak opsi LCGC yang harganya bersahabat.

Konsumsi BBM Toyota Avanza Ternyata Gak Sebaik Suzuki Ertiga, Nih Buktinya!

Sayang, masih banyak orang menilai sebelah mata buat si Suzuki Ertiga ini.

Kehadiran Altoworks Penanda Line Up Suzuki Generasi Terbaru Segera Meluncur

up Suzuki generasi terbaruPaling tidak selam dua tahun ke depan, Suzuki akan menghadirkan deretan mobil

Pajak 0 persen, Harga LCGC Jadi di bawah 100 jutaan

direalisasikan, harga Low Cost Green Car (LCGC) dipastikan akan turun harga hingga mungkin di bawah 100

Apakah Suzuki Swift Sport Layak Hadir Kembali di Indonesia?

Suzuki Swift Sport merupakan top of the line dari Suzuki Swift.Suzuki Swift Sport 2021 ungguli dibanding

Makin Futuristik, Harga New Mini Countryman Mulai Rp629 Juta

Setelah pekan lalu merilis John Cooper Works GP Inspired Edition, kali ini BMW Group Indonesia merilis

Toyota Land Cruiser VX 200 vs VX 100, Mana yang Lebih Pantas Dibeli?

Toyota Land Cruiser VX 200 mulai dari Rp2,1 miliar, memang lebih mahal dibanding generasi terdahulu, VX 100

Beli Suzuki XL7 Harus Inden 3 Bulan. Ini Harga Diskon PPnBM 50% Mulai Juni Mendatang

Tahap pertama Maret-Mei 2021 sejumlah 100%, tahap kedua Juni-Agustus 2021 sebesar 50% dan tahap ketiga

5 Hal yang Baru di Suzuki Jimny 5 Pintu, Bukan Cuma Tambah Panjang Tapi Juga Lebih Kuat!

nama resmi Suzuki Jimny Long.

Review Q&A suzuki gp 100

Apa perbedaan kejuaraan MotoGP dan kejuaraan Superbike?

Selain soal spesifikasi motor, inilah perbedaan kejuaraan MotoGP dan kejuaraan Superbike: 1., Perbedaan jumlah balapan dan sesi kualifikasi dalam satu seri balapan. A. Di moto GP dalam satu seri balapan ,cuma ada 1 balapan, yang dilakukan padaa hari minggu (kecuali di Belanda yang dulu pada hari sabtu). Misalnya namanya GP Mandalika, hanya ada 1 balapan di minggu itu, kalau mau back to back karena situasi seperti pandemi maka balapannya minggu depan dan namanya beda. (Jack Miller) Seri balapan dimulai pada hari Jumat pagi dengan Free Practice 1 dan sorenya dengan free practice 2. Pada hari sabtu pagi ada free practice 3 dan pada sorenya setelah kualifikasi Moto 3 dan sebelum kualifikasi Moto 2 adalah kualifikasi 1 (untuk yang tidak masuk 10 besar free practice 3) dan ke-2 (untuk mereka yang masuk 10 besar free practice 3 dan 2 teratas di kualifikasi 1). B. Sementara di Superbike dalam satu satu seri balapan ,ada 3 balapan! (Scott Redding) Yaitu berdasarkan peraturan tahun 2019, balapan pertama pada hari sabtu dan balapan super pole pada hari minggu menjelang siang (susahnya pembalap/kru ke gereja) biasanya pada pukul 11.00 dan balapan ke-2 pada hari minggu sore, biasanya pada pukul 15.00. Jadi, misalnya di GP Mandalika, dalam satu GP Mandalika bukan Cuma ada 1 balapan di hari minggu tapi ada 3 balapan di minggu itu. J,adi, Kalau mau nonton superbike, jangan menunggu hari minggu sore untuk nonton balapan superbike! dari hari sabtu sore dan minggu menjelang siang sudah ada balapan! Kalau baru cari superbike pas minggu sore (atau minggu malam disini ketika balapannya di Eropa atau minggu tengah malam ketika di benua Amerika ) maka kamu sudah ketinggalan 2 balapan. Sama dengan Moto GP yang free practicenya dimulai pada hari jumat, sesi balapan di superbike dimulai hari jumat yaitu free practice 1 dan 2 pada pagi dan sore dan hari sabtu pagi adalah waktunya free practice 3. Di Superbike tidak ada yang namanya kualifikasi apalagi sampai 2 sesi. Yang ada ,namanya superpole sabtu. Setelah free practice 3 pada pagi hari (biasanya pukul 09.00), lanjut pada hari sabtu siang (biasanya pukul 11.00) dengan ,superpole sabtu, selama 25 menit (berbeda dengan Moto GP sekarang yang selama 15 menit sesi pertama dan 10 menit untuk sesi ke-2). Superpole sabtu ini bertujuan untuk menentukan posisi start untuk balapan pertama pada sorenya dan balapan superpole pada hari minggu. Di Kualifikasi ala Superbike ini, tidak semua pembalap yang ikut kualifikasi akan lolos ke balapan pertama! Hanya mereka yang waktu kualifikasinya tidak lebih dari 107% dari waktu pole position yang bisa lolos ke balapan pertama. Misalnya kalau yang nomor 1 di superpole (pole position) waktunya 100 detik (1 menit 40 detik), paling rendah harus 107 detik (1 menit 47 detik) waktu kualifikasimu untuk lolos. Setelah race pertama pada sabtu sore dan sebelum race ke-2 pada minggu sore, ada namanya ,superpole race, untuk hari minggu pagi menjelang siang (pukul 11.00). Jadi, kualifikasi sabtu disebut, superpole, saja sementara kualifikasi minggu disebut, Superpole race,. Posisi starting grid untuk balapan ke-2 ditentukan oleh sesi yang nama kualifikasinya disebut superpole race. ,Kenapa namanya superpole race?, Karena superpole ini betul-betul adalah ,balapan singkat/balapan cepat ,selama 10 lap saja (kalau 2 balap normal itu 20an lap) dan betul-betul ada trofi dan podiumnya. Jadi bukan hanya sesi kualifikasi untuk berlomba mendapat waktu tercepat. Posisi 1-9 di balapan cepat superpole ini akan mendapat poin dan itu urutannya untuk posisi start pada race ke-2, sementara posisi 10 ke bawah ditentukan dari siapa diantara mereka yang posisinya paling tinggi di superpole akan start di posisi 10 dan seterusnya. Pada minggu sorenya (biasanya pukul 15.00) adalah waktu balapan normal terakhir (balapan ke-2). 2. Sistem Poin Sebenarnya sistem poin superbike dan Moto GP sama saja yaitu ,25 poin, untuk juara 1, 20 poin untuk juara 2, 16 poin untuk juara 3, 13 poin untuk posisi 4, 11 poin untuk posisi 5, 10 untuk nomor 6, dan 9 untuk nomor 7 dan dikurangi satu poin seterusnya sampai posisi 15 mendapat 1 poin. Tapi di superbike, ada balapan cepat yang bernama superpole yang poinnya adalah 12 poin untuk juara 1, 9 poin untuk juara 2, 7 poin untuk juara 3, 6 poin untuk juara 4, 5 poin untuk juara 5, 4 poin untuk juara 6, 3 poin untuk juara 7, 2 poin untuk juara 8 dan 1 poin untuk juara 9. Total dalam satu seri balapan Moto GP memperebutkan 25 poin sementara di superbike memperebutkan 62 poin (25+25+12) per seri balapan. Jadi, jangan heran kenapa masuk ke seri terakhir di Mandalika pada musim 2021, Jonathan Rea masih ada dalam perebutan juara padahal sudah tertinggi 30 poin. Kalau di Moto GP yang satu seri 25 poin, ia sudah kalah. 3. Jumlah seri balapan Di dalam satu musim balapan Moto GP, normalnya itu sejak 2006 konsistendiadakan di 18 sirkuit tapi akhir-akhir ini menjadi 19 sirkuit (seri balapan). Sementara di Superbike lebih sedikit yaitu normalnya diadakan di 13 sirkuit. Tapi jumlah balapan Superbike adalah total 39 pertandingan (dikali 3) sementara Moto GP Cuma 18-19. 4. ,Jumlah poin yang bisa dicapai Jadi, jangan heran kalau poin maksimal di Moto GP adalah 475 kalau 19 seri balapan. Sementara di Superbike adalah sebanyak 650+156 (25*13*2+13*12) = 806 poin. Sehingga pada 2019 Jonathan Rea menjadi juara dunia dengan 663 poin dari 806 poin (82,26% dari total poin maksimal), 243 poin lebih banyak daripada Marc Marquez yang memenangkan juara dunia Moto GP dengan 420 poin (88,42% dari poin maksimal). Berarti Marc Marquez di Moto GP pada musim itu lebih dominan daripada Jonathan Rea di Superbike 5. Jarak jeda antar Balapan Makanya di superbike seri balapannya rata-rata dilakukan tiap 2 minggu atau 3 minggu sekali, ada yang tiap bulan sekali, biasanya hanya ada 1 seri yang berjarak seminggu. Tapi di Superbike tidak ada jeda musim panas selama 1 bulan. Kalau di Moto GP rata-rata balapan berjeda tiap 2 minggu, namun tidak jarang juga yang setiap minggu, ada juga beberapa yang tiap 3 minggu. 6. ,Perbedaan sirkuit di masing-masing negara. Di Moto GP sekarang, GP Inggris diadakan di sirkuit Silverstone, Sedangkan di Superbike diadakan di sirkuit Donington (sempat menjadi sirkuit Moto GP dulu dari 1987–2009). Tapi dulu pada dekade 2000an sampai 2013 Balap Superbike Inggris diadakannya di Silverstone (seperti hampir terbalik cerita sirkuit GP Inggris di Moto GP dan Superbike) Di Moto GP, GP Thailand diadakan di sirkuit Burriram (sejak 2019) sementara di Superbike diadakan di sirkuit Chang International Circuit (tapi belum mengadakan lagi sejak 2020). Sebenarnya 2 sirkuit ini sama saja, hanya namanya yang beda kalau di Superbike dan Moto GP, Chang itu nama sirkuit berdasarkan nama sponsor, sementara Buriram itu nama sirkuit berdasarkan provinsi tempat sirkuitnya. Di Moto GP, GP Prancis diadakan di sirkuit Le Mans Kalau di Superbike diadakan di sirkuit Nevers Magny Cours. Di Moto GP, GP Misano di World Circuit Marco Simoncelli dihitung sebagai GP San Marino, di Superbike di hitung sebagai GP Italia (dulu GP San Marino tapi sekarang GP Italia) Di Moto GP, GP Italia diadakan di sirkuit Muggello, tapi kalau di Superbike itu diadakan Enzo E Dino Ferrari Autodromo yang adalah sirkuit F1 (Imola) Di Moto GP, GP Jerman diadakan di sirkuit Sachsenring, Kalau di superbike diadakan di sirkuit Euro Speedway Lauzits, dan itupun tidak selalu ada tiap tahun. Di Moto GP, GP Amerika Serikat diadakan di Texas, kalau di Superbike diadakan di Laguna Seca (mantan sirkuit Moto GP) Di Moto GP, sirkuit yang sering dipakai di Spanyol yaitu Jerez, Catalunya, Aragon dan Valencia. Di Superbike keempat-empatnya ganti-gantian mendapat jatah superbike karena GP spanyol paling tinggi Cuma 2 di superbike, namun ada sirkuit Spanyol yang sudah dipakai di Superbike namun belum di Moto GP yaitu sirkuit Navarra. Di Moto GP, sirkuit Estoril sudah tidak digunakan lagi, apalagi sejak ada sirkuit Algarve di Portimao, tapi di superbike masih digunakan meski di Superbike sudah ada sirkuit Algarve di Portimao (sama seperti Moto GP). Di Moto GP, sirkuit Argentina yang digunakan adalah Autodromo Termas di Rio Hondo, sementara di Superbike adalah sirkuit Villicum di San Juan Di kalender balap Moto GP, Sepang adalah salah satu balapan paling terakhir. Tapi di Superbike, Sepang biasanya adalah balapan pada tengah musim. Di kalender balap Moto GP, sirkuit Philip Island Australia biasanya adalah sirkuit ke-2 atau ke-3 terakhir, tapi di Superbike biasanya itu sirkuit pertama. (round 1) Di kalender balap Moto GP, sirkuit Doha Qatar (Losail) biasanya adalah seri pembuka dan kalau kamu menang disini belum tentu juara dunia, bisanya yang menang disini ujungnya tidak juara dunia. namun di Superbike biasanya adalah seri penutup. Dan menang disini bisa menentukanmu posisi finalmu bahkan menentukanmu menjadi juara dunia, seperti Guintoli yang menang kedua race disini untuk melambungi Tom Sykes demi menjadi juara dunia Moto GP 2014, dan juga Jonathan Rea yang pulang sebagai juara 3 umum 1 poin mengalahkan Marco Melandri setelah finish di balapan terakhir sebagai juara 2. Di Moto GP ada GP Jepang. Di Superbike sejak 2004, tidak ada balapan di Jepang, meski Jepang adalah produsen terbesar motor Superbike. Dulu ketika ada balapan Superbike di Jepang, itu bukan diadakan di Suzuka atau Motegi seperti di Moto GP. Tapi diadakan di Sportsland, di prefektur Miyagi yang adalah sirkuit kepunyaan Yamaha. Tiongkok pernah menjadi tuan rumah Moto GP (di Shanghai), tapi belum pernah menjadi tuan rumah superbike. Turki pernah menjadi tuan rumah Moto GP (2005–2007), tapi belum pernah untuk superbike Sirkuit paling terkenal di Italia, Monza pernah mengadakan Superbike tapi tidak pernah mengadakan Moto GP. Sentul pernah mengadakan moto GP (1996–1997) tapi tidak pernah mengadakan Superbike. (ingat Rossi pas masih di Moto 3/125 cc) Maaf….ralat salah besar itu kalau Sentul tidak pernah mengadakan superbike, saya kira tidak pernah karena tidak dicatat di wikipedia. ternyata sudah 4 kali dari 1994–1997 Ini fotonya 6. ,Setiap seri superbike diadakan bersama dengan 1 kelas, adeknya yaitu Supersport World Championship. Sementara Moto GP diadakan bersama dengan 3 kelas adeknya, yaitu Moto 2 (sebelumnya bernama kelas 250 cc), Moto 3 (sebelumnya bernama kelas 125 cc), dan adek bungsu sekarang yaitu Moto E, jadi dalam satu seri sebenarnya ada 4 balapan yang diadakan. Di superbike dan Moto GP kurang lebih sama, adeknya dulu bertanding lalu kelas utama terakhir (kecuali Moto E yang mulai setelah Moto GP). Di Supersport tidak seperti di Superbike, tidak ada balapan Superpole. jadi cuma 2 balapan saja, tapi sebelum 2020 cuma 1 balapan per 1 sirkuit saja seperti balapan moto GP. 7. ,Di Moto GP, tim HRC itu tidak ada yang ada cuma Tim Repsol Honda sebagai tim utama dan tim LCR sebagai tim satelit. Tim HRC di Moto GP paling banter cuma muncul di moto GP sebagai motor yang ditunggangi Stefan Bradl yang adalah pembalap tes Repsol honda. tapi di Superbike mereka tim utama Honda. (Stefan Bradl Moto GP) (Alvaro Bautista Superbike) 8. Di Moto GP, ,motor ducati, namanya Desmosedici tapi di Superbike namanya Panigale, ,motor Yamaha ,Moto GP disebut YZR kalau di Superbike namanya YZF. (Fabio Quartararo dengan YZR-M1) YSF-R1 bersama pembalapnya 9. Peta persaingan Negara Kalau di Moto GP, negara yang paling banyak juara (paling dominan) itu pembalap Spanyol dan Italia. 2 pembalap yang sampai sekarang paling banyak memenangkan gelar juara dunia yaitu Giacomo Agostini dan Valentino Rossi adalah orang Italia. Kalau di Superbike yang paling banyak juara itu pembalap Inggris (Britania Raya) diikuti Amerika Serikat dan Australia (tapi sekarang lebih jago Italia dan spanyol daripada Amerika Serikat Australia) 2 pembalap yang sampai sekarang paling banyak memenangkan gelar juara dunia yaitu Jonathan Rea dan Carl Fogatry adalah orang Inggris (Britania Raya), meski Jonathan Rea sebenarnya kelahiran Irlandia Utara tapi Irlandia Utara masuk Inggris Raya (Britania Raya). makanya ia lebih suka kibarkan bendera Irlandia Utara biasa ditambah bendera Inggris/Britania Raya kecil di dalamnya. Amerika Serikat bukan salah satu yang terjago lagi di Moto GP tapi jago di Superbike. Kalau di Moto GP, pembalap Prancis belum pernah juara sebelum 2021. Kalau di Superbike, Prancis sudah juara sejak Superbike ke-3 tahun 1990 (Raymond Roche) dan juara lagi pada 2014 (Sylvain Guintoli). 10. ,Mitos nomor 1 Di Superbike dan Moto GP, pembalap yang menjdi juara dunia berhak menyandang nomor urut 1. tapi di Moto GP, pemegang nomor urut 1 belum pernah juara dunia (kecuali mungkin Agostini sejak lama sekali) sehingga dianggap nomor sial, makanya 2 pembalap tersukses Moto GP di era modern, Marc Marquez dan Valentino Rossi tidak pernah mau ambil nomor itu bahkan juara dunia terbaru seperti Joan Mir dan Quartararopun tidak mau ambil. Jorge Lorenzo kapok ambil nomor 1 pada 2011, ,(pas 2013 dan 2016 tidak ambil, ujungnya tidak jurdun juga) terakhir yang ambil Casey Stoner, padahal dikira sampai pertengahan musim ia akan mengalahkan mitos itu. dan berakhir gagal dan pensiun di musim dianggap penuh kesialan baginya. Tapi kalau di Superbike, tidak ada namanya mitos begitu. 2 pembalap paling sukses dalam Superbike suka dengan nomor urut 1. Jonathan Rea pakai nomor urut 1 aman-aman saja tahtanya dan konsistensinya, ia juara dunia berapa kali dengan nomor urut itu. Juara 4x Superbike Carl Fogatry mempertahankan gelar juara dunia pada tahun 1999 dengan nomor 1 Soli Deo Gloria salah satu Catatan kaki: 11. Kalauuntuk tim Yamaha (pabrikan) di Moto GP sponsornya adalah minuman energi ,Monster Energy,, kalau di Superbike sponsornya adalah saingannya yaitu, ,Red Bull. ,perhatikan fotonya Quartararo dan Toprak! tambahan 12. ,1 Penghargaan yang tidak ada di WSBK Di superbike juga ada penghargaan "pendatang baru terbaik" ,(rookie of the year), dan, ,"pembalap tim independen terbaik". Tapi Kalau di World Superbike tidak ada juara dunia tim,, yang ada cuma juara konstruktor sehingga di Superbike tidak ada istilah, ,"triple crown", seperti di Moto GP yaitu juara dunia pembalap, juara dunia konstruktor dan juara dunia tim. Adanya cuma juara dunia pembalap dan juara dunia konstruktor., Tapi bedanya dengan di Moto GP, kalau di superbike juara dunia konstruktor, namanya juara dunia manufaktur. Jadi, tidak peduli apakah pembalapnya ada di tim utama atau tim satelit, diantara pengguna motor merek tersebut, kalau dia yang finish tertinggi posisinya di balapan itu maka poinnya yang dihitung sebagai poin konstruktor/manufaktur. Misalnya merek Yamaha, maka poin yang dicetak konstruktor adalah berdasarkan poin yang dia dapat pembalap nomor 1 Yamaha di balapan tersebut. Kalau pembalap Yamaha paling tinggi finishnya posisi 1 dan yang ke-2 tertinggi posisi 6 maka poinnya yah 25 bukan 36 (25+10). (mau pembalap tim independen Yamaha macam salah satu contohnya sekarang adalah Gerloff dari USA) uhhm monster Yenergy sponsornya. (atau pembalap tim pabrikan Pata Yamaha macam rekan setimnya Toprak, sekaligus rookie of the year 2021, Andrea Locatelli (bukan pemain sepak bola)) kalau Ducati misalnya posisi ke 2 dan posisi ke-3 maka poin dari 2 pembalap itu bukan 20+16=36 tapi cuma 20. mirip dengan moto GP untuk juara dunia konstruktor, hanya tidak ada juara dunia tim. 13. Lagu Kebangsaan Di Superbike, (mirip seperti di Formula 1) bukan cuma lagu kebangsaan pembalap yang diputar (seperti di Moto GP),, tapi setelah itu juga diputar lagu kebangsaan dari negara penghasil merek konstruktor yang juara. Jadi tim bukan cuma dikasih trofi tapi konstruktornya juga diputarkan lagu kebangsaan dari negara merek asal motor tersebut. Mirip kalau di F1. Contohnya meski tim Mercedes yang ditukangi oleh pembalap seperti Lewis Hamilton, Nico Rosberg (dulu) atau Vatteri Bottas bukan berbasis di Jerman tapi tetap lagu kebangsaan Jerman bukan lagu kebangsaan negara asal tim tersebut yaitu Inggris yang diputar ketika pembalap mereka memenangi balapan. kurang lebih begitu juga dengan di Superbike. Hanya kalau di Superbike lebih jelas, karena konstruktor tim tersebut sudah pasti adalah merek kendaraan yang dipakai. Tidak seperti di F1 yang kalau tim seperti Red Bull yang juara 1 maka yang diputar tetap lagu kebangsaan Austria bukan lagu kebangsaan negara pemasok mesin. Jadi, berarti kalau yang menang tim pabrikan Honda, Kawasaki, Yamaha atau Suzuki maka lagu kebangsaannya Jepang diputar, kalau Ducati atau Aprilia maka lagu kebangsaan Italia juga diputar setelah lagu kebangsaan negara pembalap pemenang juara-1. Jadi kalau Jonathan Rea menang balapan, maka yang diputar bukan cuma lagu kebangsaan Inggris (Britania Raya) tapi juga lagu kebangsaan Jepang. Untuk tim pabrikan seperti BMW yang timnya bukan berbasis di Jerman tapi di Inggris maka tetap lagu kebangsaan Jerman yang diputar. Kalau timnya tim satelit, maka tim tersebut tidak selalu berasal dari negara yang memproduksi merek tersebut, ,maka tetap lagu kebangsaan negara pemilik merek motor tersebut yang diputar!, misalnya tim ,Outdo TPR Team Pedercini Racing, yang berasal dari Italia menang, maka bukan lagu kebangsaan Italia yang diputar tapi lagu kebangsaan Jepang.

Motor Eropa mana yang anda sarankan jika saya ingin merasakan pengalaman berkendara yang maksimal dengan budget yang minimal?

Lho, mas ,User-10282085123328368057, mau naik motor? Sama seperti BMW yang cirinya ,fun to drive, atau Mercedes yang nyaman, motor Eropa juga punya ciri khas masing-masing tidak seperti motor merk Jepang yang palugada (apa lu mau gua ada). Kalau ingin merasakan sensasi motor balap GP beneran (GP125 tapi) bisa coba ,Cagiva Mito 125, yang sempat dipake Valentino Rossi ikut kejurnas Italia dan menang lalu masuk moto GP kelas 125cc dulu. Motornya kencang gila, seberapa kencang? dulu jaman kejurnas 150cc di Sentul besar, motor 125cc ini berhasil mempecundangi RX King, Ninja 150, NSR, RGR dan motor 2 tak tuned habis puluhan juta lainnya dimana Mito ini cuma copot spion dan ganti ban saja yang akhirnya membuatnya kena ,banned, setelah ikut 2 seri. Siapkan saja budget sekitar 40 sampai 90 juta untuk motor yang sekarang super langka ini (lebih mudah cari Honda NSR150SP). Kalau badan kecil, bisa icip ,Cagiva Stella, yang merupakan Mito dalam bentuk bebek ayam jago macam Satria F150. Stella ini lebih ngeri daripada Mito karena rangka bebek yang kecil ditempel mesin bertenaga 33 Hp dan ban sudah cacing dari pabriknya. Kalau mau motor modern yang masih enak untuk harian ,Duke 200, bisa jadi pilihan. Tapi motor ini mahal, kalau mau dan terima naik motor India ,Bajaj Pulsar 200NS, alias PNS (dulu sempat dijual oleh dealer Kawasaki dengan nama yang sama minus kata Bajaj) lebih ramah dikantong. Pada dasarnya Duke pakai mesin versi DOHC dan rangka teralis sementara PNS versi SOHC 3 busi (anggaplah Honda Jazz i-DSi) dan rangka twinspar. Duke masih sekitar 30 sampai 40 jutaan sementara PNS 10–15 juta juga dapat. Kalau mau skuter, suka tidak suka Vespa juaranya. ,Piaggio Zip 150, dengan ciri ban depan lebih besar dari ban belakang atau ,Zip 100, yang bantet serasa 50cc yang boleh dinaiki anak 16 tahun atau tanpa sim (atau minimal sim A1) bisa jadi pilihan karena cuma 6 sampai 15 jutaan. Cuma karena bentuknya yang tidak mirip Vespa klasik dan agak aneh untuk selera orang Indonesia jadinya tidak laku dan gampang-gampang susah cari sparepartnya. Meski begitu, saran saya motor merk Jepang lokalan tetap masih menjadi ,best bang for your bucks. ,Kalau masih mau yang ada bau Eropanya sedikit, bisa pilih motor produksi Indonesia yang diekspor ke Eropa seperti Suzuki Address 115, Suzuki GSX-R150, Suzuki GSX-S150, Yamaha YZF-R25 dan Yamaha MT-25.

Mengapa motor Yamaha ketika perjalanan jauh terasa loyo?

Jreng…jrengggg……..genjreng….jreng….. Ngomongin, Yamaha, saya ,tak, ikut ikutan, nongol…hehe Tapi ini kelas ,ecek ecek, ya, bukan kelas big scooter, maxi, gambot, gendut, dan sejenisnya. Cukup kelas teri saja dulu… yaitu ,Fino 125, 2018. Sekilas, spesifikasi motor ini (seharusnya) bagus dan bertenaga. Sayangnya itu cuma di atas kertas. Silahkan di coba, dan saya berani taruhan. Taruhan beli bakso satu mangkok saja tapi. Fino 125, silahkan di adu cepat dengan Vario 125. Jangan New Vario, cukup Vario Techno saja yang tahun 2012. Dalam kondisi sama sehatnya, saya jamin, Fino-nya ketinggalan. Saya pernah iseng iseng melawan kelas legenda permotoran seperti, Shogun Tornado 4 tak, Shogun R, Honda Vario (semua jenis 125), Supra X 125, hasilnya remuk. Jangan tanya kondisi motor, bobot pengendara, perawatan, dan BBM ya, sudah saya validasi sendiri. Sama Honda Spacy, nggak bisa ngejar. Sama Scoppy dan Beat, ya bolehlah 11–12. Yang lucu, sama Suzuki Thunder dan Yamaha Byson malah bisa sejajar lebih sedikit moncongnya. Byson-nya mungkin kurang sehat. Oke balik ke pertanyaan. Motor ini memang terasa sekali loyo-nya. Nafasnya berat kalau sudah 80 km/j. Setelan standar saya bisa pastikan mentok di angka 90 km/j. Di atas itu, ya pasti jalan turunan atau ada komponen yang anda rubah. Bahkan Honda Karisma saya terdahulu bisa 100 km/j. Dulu pernah punya ini juga, Vixion 2011 ,setelan standar ting ting. Belum disentuh dan ternodai. Bisa jalan 120 km/j. Tapi, tidak se'hebat' ini, Megapro 2008., Setelan standar ting ting. Belum ternodai juga. Top speed, jelas kalah sama Vixie saya. Dari kedua merk yang pernah saya miliki, rawati dan naiki sendiri, saya punya kesimpulan sederhana yang mungkin bisa menjawab pertanyaan panjenengan. Yamaha itu galak hanya di putaran bawah (vixion & fino). Halus pula putaran bawahnya. Kalau buat seluncur seluncuran di kecepatan 40–60 km/j, waduh…..nikmatnya. Halus sekali. Hampir tidak ada getaran. Betul betul fun to ride. Tapi kalau di buat betot betot-an, jarak jauh, mungkin motor ini kalau bisa ngomong dia bakal bilang, "leren sek bos……hhh…hhh..hhh…,ngaso disek… hosh…hosh…hosh." Vixion saya cuma nungguin kereta lewat di rel, kipasnya langsung weerrrrr……weerrr……….. langsung terasa mak sedut sedut hawa panas di kaki saya. Kemudian dari si Fino, buat cornering ala moto GP, uwenakkk puol. Body langsing, enteng. Lincah. Selap selip dimana Vario gak yakin, Fino yakin yakin saja. Favorit saya kalau ke Banyuwangi - Blitar via Jember, Piket Nol, Dampit, serasa jadi Valentino Rossi khusus tikungan kalau bawa Fino. Kalau jalan lurus, silahkan duluan…… Honda berdasar Megapro, Karisma, Supra, Astrea Prima, Vario 125, semakin di pacu semakin jreng. Kecepatan boleh lah kalah dengan Yamaha, tapi kenyamanan, dan kebandelannya, jauh di atas Yamaha. Megapro saya dulu ke Denpasar - Gilimanuk, tidak ada namanya pinggang sakit, kecetit, encok, pegel linu. Jalan konstan 60 - 80, sepedanya serasa berkata, "cuman segini aje bos jalannya?" Vario 125 ini yang paling "spektakuler" kalau buat saya pribadi. Banyuwangi - Surabaya, saya cuma butuh berhenti 1 kali di Probolinggo. Itupun karena panggilan alam. Banyuwangi - Jember - Probolinggo - Jombang - Kediri - Blitar, saya cuma berhenti 3 kali, di Pom bensin Jatiroto, Pom bensin Mojokerto, dan terakhir di Pare. Nggak ada encok encok nya. Bahu, lengan, tangan, kaki, tumit, semua nyaman kecuali satu bagian. Bokong panas. Tapi kembali lagi, stigma loyo, bandel, tangguh, kuat, itu dipengaruhi banyak faktor dan penyebab. Apa yang saya dan anda alami, belum tentu akan sama dengan yang dialami orang lain. Tapi saya akan setuju bila dikatakan bahwa motor Yamaha loyo bila di pakai perjalanan jauh. Loyo bukan dalam arti kualitas jelek dan tidak dapat dipertanggung jawabkan, karena nyatanya Fino saya bisa menempuh jarak 1.400 Km, dari Banyuwangi ke Dieng tanpa ada masalah sama sekali. Loyo dalam artian "kurang sehebat dan sebandel Honda untuk jarak jauh". Entah kalau kelas NMax, XMax, PCX, ADV, karena ini kelas berat kalau buat saya. Berat di ongkos…….

Beranda