Sebuah tonggak sejarah otomotif Indonesia telah tercatat belum lama ini. Pasalnya Pertamina telah berhasil menguji coba bahan bakar jenis solar yang terbuat dari 100 persen bahan nabati.
Dalam keterangan tertulis yang dirilis Pertamina pada 17 Juli 2020, pengujian terlah berlangsung sejauh 200 km. Mobil yang untuk tes solar ramah lingkungan tersebut sendiri adalah Toyota Kijang Innova bermesin diesel keluaran tahun 2017.
Deputy CEO PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Budi Santoso Syarif menjelaskan, bahan bakar yang digunakan dalam uji performa tersebut adalah campuran D-100 sebanyak 20%, Dexlite sebanyak 50% dan FAME sebanyak 30%.
window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [
728,
90
], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });
"Menurut hasil uji lab kami, terukur bahwa angka Cetane Number campuran D-100 dan Dexlite yang digunakan tersebut mencapai angka minimal 60 atau lebih tinggi dari Dexlite yang memiliki Cetane Number 51. Demikian juga hasil uji emisi kendaraan menunjukkan Opacity (kepekatan asap gas buang) turun menjadi 1,7% dari sebelumnya 2,6% saat tidak dicampur dengan D-100," ujarnya.
Selain hasil uji kuantitatif yang bagus, komentar dari penguji yang mengendarai Toyota New Innova diesel berbahan bakar solar nabati itu juga sangat positif. Disebutkan bahwa unit tes tetap merasa nyaman selama pengujian. Tidak ada excessive noise selama berkendara, tarikan mesin tetap bertenaga, asap buangan knalpot mobil Toyota Innova tetap bersih meski pada Rpm tinggi.
100% Kelapa Sawit
Budi menambahkan, hasil Uji Performa yang bagus ini membuktikan bahwa D-100 yang diproduksi Perdana di Kilang Dumai Pertamina dapat menjawab kebutuhan green energy di Indonesia. Hal ini disebutnya karena D-100 dibuat dari 100% bahan nabati turunan dari CPO atau kelapa sawit yang banyak terdapat di Indonesia.
Dengan demikian, harusnya sudah sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, maka Indonesia dapat mengoptimalkan sumber daya alamnya untuk menciptakan kedaulatan energinya sendiri.
"Ini adalah yang pertama di Indonesia dan hanya sedikit perusahaan yang dapat melakukannya. Kami membuktikan bahwa Pertamina berhasil melakukannya di Kilang Dumai, dengan dibantu oleh Katalis Merah Putih yang merupakan kerjasama Pertamina dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Suatu kebanggaan bagi kami dapat menciptakan solusi untuk Indonesia," tutup Budi Santoso Syarif.
Nah, ini dia uji coba New Kijang Innova dengan bahan bakar minyak kelapa sawit. Bagaimana? Cukup unik bukan? Selain memanfaatkan sumber daya yang ada, ini juga merupakan cara untuk menghemat minyak bumi.
window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [
728,
90
], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });