Tinggalkan Modifikasi Berbahaya Untuk Perjalanan Jauh, Dari Dudukan Kayu Sampai Ban Cacing
Harry · 21 Apr, 2022 08:00
0
0
Pemudik kerap memodifikasi motornya untuk bisa bawa barang lebih banyak.
Demi bawa barang banyak, modifikasi berbahaya kerap dilakukan.
Perjalanan jauh baiknya kembalikan motor dalam kondisi standar.
Melakukan perjalanan jauh seperti mudik menggunakan sepeda motor menuju kampung halaman, meski dilarang namun tak bisa ditahan. Program pemerintah dan sejumlah perusahaan yang mengadakan mudik bareng, tetap tak bisa membendung warga yang mudik pakai kendaraan roda dua.
Pasalnya selain lebih praktis, mudik pakai motor juga dirasa murah karena tak butuh biaya mahal untuk bahan bakar. Kemudian bisa jadi kendaraan untuk berkeliling saat tiba di kampung halaman.
Tapi tentu saja jangan lupakan faktor keselamatan. Mudik berbeda dengan touring, karena lalu lintas akan sangat padat, sehingga butuh konsentrasi tinggi dan kesabaran ekstra.
Pemilihan riding gear yang tepat juga jadi penentu kenyamanan dan keselamatan selama berkendara. Tak terkecuali modifikasi yang dilakukan pada sepeda motor kesayangan.
"Sebenarnya selama modifikasi itu fungsional dan proper gak ada masalah, cuma kadang ada yang kelewatan dan justru membahayakan diri sendiri juga orang lain," kata Heri Prasetyawan dari bengkel Jaw's Speed.
Setidaknya ada lima modifikasi yang berbahaya dan baiknya dihindari selama perjalanan mudik. Apa saja?
Membawa buah tangan untuk keluarga di kampung sudah jadi kebiasaan. Tapi gunakan pembungkus yang aman, seperti pakai boks khusus untuk motor dengan braket yang memang diset khusus dan sudah plug & play.
Kayu panjang untuk menahan barang bawaan.
Masalahnya masih banyak yang membuat bracket barang dari kayu, yang kemudian diikat menuju behel atau pijakan kaki pembonceng. Tujuannya jelas untuk meletakkan barang bawaan sekaligus sandaran untuk pembonceng.
Ingat, bobot barang yang lebih berat di belakang akan mengurangi traksi roda depan, dan juga mengganggu keseimbangan motor. Baiknya pakai boks motor atau kirim barang bawaan menggunakan ekspedisi.
Mika Lampu Bening
Berikutnya terkait lampu-lampu, yakni menggunakan mika bening, khususnya untuk lampu belakang. Mika bening justru akan menyilaukan pengendara di belakang.
Padahal fungsi lampu rem sebagai penanda untuk pengendara di belakang, agar mengetahui jika kita sedang melakukan pengereman. Juga bisa mengetahui jarak dengan motor kita di depannya, agar tak terjadi tabrak belakang.
Ban Cacing
Sekarang sudah banyak yang melek akan keselamatan, dan menggunakan ban tipis atau biasa disebut ban cacing untuk kontes saja. Tapi yang namanya mudik dan banyak dilakukan masyarakat, bukan tak mungkin ada yang motornya pakai ban cacing untuk mudik.
Ban cacing hantam lubang langsung ambyar.
"Mungkin untuk jalanan aspal kering gak masalah, yang repot kalau lewat jalan berpasir, kerikil apalagi basah habis hujan. Potensi celaka besar banget," wanti Wawan, sapaannya. Jadi mending pakai ban dan pelek standar dulu deh.
Spion Bar End
Dikalangan anak muda, spion bar end ini lagi hits banget. Spion yang posisinya berada di ujung setang ini dipasang untuk hampir semua motor, dari tipe matic, bebek sampai sport.
Bentuknya yang mungil, tak memakan tempat dan juga supaya lebih gaya, membuat spion ini laris manis. Tapi kalau mau dipakai mudik? Hmmm...Nanti dulu, karena justru berbahaya tuh.
Bahayanya karena fungsi untuk memantau kondisi di belakang jadi tak maksimal. Padahal spion dibuat untuk mengurangi blind spot di belakang motor kalian. Jadi mending pakai spion standar dulu deh.
Lampu Custom
Lagi-lagi demi gaya, banyak bikers yang memodifikasi lampu kuda besi kesayangannya. Ada yang mengejar fungsi agar cahayanya lebih terang, tapi ada juga yang hanya memikirkan gaya, dengan permainan lampu warna-warni.
Yang bahaya jelas yang kedua, main lampu warna-warni yang kadang jadi menyalahi aturan. Misal lampu rem harusnya merah diganti biru. Lampu sein yang harusnya oranye diganti jadi merah.
Belum lagi lampu depan karena pakai lensa projector, hanya mamu menyalakan lampu senja saja agar warna devil eyes dan angle eyes pada projector bisa terlihat. Tapi pancaran untuk menerangi jalan tidak ada. Kalau kalian aliran kedua, mending lepas dulu deh!
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil