6 Alasan Kenapa Bus dan Truk Bisa Berbahaya Bagi Pengendara Motor
Herdi · 14 Mei, 2024 12:00
0
0
Kecelakaan sering melibatkan antara sepeda motor dengan kendaraan besar
Pengendara sepeda motor kerap terintimidasi saat ada truk dan bus di jalan
Tak sedikit kecelakaan lalu lintas terjadi antara pengendara sepeda motor dengan kendaraan besar seperti bus dan truk.
Parahnya, pengendara sepeda motor dianggap lebih banyak dirugikan, karena sedikit tersenggol saja bisa berakibat fatal, dan menyebabkan korban jiwa.
Maka dari itu, menurut sejumlah sumber sudah seharusnya pengendara sepeda motor mengalah dan menjauh jika berdekatan dengan kendaraan yang memiliki dimensi jumbo.
Kecelakaan yang terjadi antara pengemudi bus dan truk dengan sepeda motor atau kendaraan yang lebih kecil bisa dikarenakan faktor blind spot atau titik buta.
Banyak pengemudi bus dan truk, tidak bisa melihat keberadaan pengguna jalan lain dari jangkauan mata atau kaca spion, seperti mobil.
Apalagi sepeda motor matic ukuran kecil seperti Honda BeAT atau Yamaha Gear, jelas semakin tak terlihat.
Bukan jaraknya dekat bisa terlihat? Jarak dekat bukan berarti akan terlihat jelas dari jangkauan truk.
Hal ini dikarenakan blind spot terjadi karena mata tidak bisa melihat kondisi sekitar, karena posisi kaca spion cukup terbatas.
Ini lantaran ukuran kendaraan terlalu besar, muatan banyak, cuaca, lokasi, hingga jangkauan jarak pandang yang terbatas.
Karena efek Blind Spot, pengemudi bus atau tidak tidak bisa melihat keberadaan kendaraan lain disekitar. Bahkan posisi sepeda motor bisa saja tidak terlihat saat berada di depan truk.
Truk dan bus yang memiliki body besar kerap memacu dengan kecepatan tinggi, terlebih jika tak ada muatan di belakang.
Belum lagi ada pengemudi truk yang memacu dengan kecepatan tinggi karena berbagai factor mulai dari acuh terhadap lalu lintas hingga dalam pengaruh alkohol bisa saja terjadi.
Nah, ketika bus dan truk melaju dengan cepat, hal ini kerap menimbulkan hembusan angin yang sangat kencang.
Maka apabila ada sepeda motor tepat di sampingnya, nggak heran hembusan angin truk ini bisa membuat kaget, sehingga tersapu ke tepian.
4. Rem Blong di Jalan Tanjakan dan Turunan
Kasus kecelakaan yang dialami kendaraan besar seperti bus dan truk adalah rem blong, khususnya saat berada di jalur tanjakan atau turunan.
Maka dari itu, jika Anda berdekatan dengan truk atau bus di jalanan tanjakan atau turunan, maka perlu berhati-hati. Mengalah lebih baik.
Pasalnya rem blong pada truk atau bus faktor utamanya bisa karena Over Dimension Overload (ODOL), ditambah lagi sistem pengereman tidak bekerja secara optimal.
Biasanya karena bobot muatan yang sangat berat, maka sistem pengereman pada bus atau truk harus bekerja ekstra.
Jika berada di tanjakan, truk harus mengeluarkan tenaga besar agar mampu menanjak, sedangkan saat turunan bobot yang berat membuat adanya gaya gravitasi.
Maka dari itu, tanjakan dan turunan penggunaan rem sangat dibutuhkan, namun karena bobot besar, membuat kampas rem menjadi panas, sehingga terjadi rem blong.
5. Manuver yang Jauh
Dengan body yang besar, mengemudi bus dan truk sangat berbeda dengan mobil atau sepeda motor.
Ya, saat berbelok, berputar dan parkir, kendaraan besar membutuhkan ruang atau space lebih besar untuk bermanuver.
Seperti saat berbelok ke arah kiri, maka truk harus melebarkan ke kanan jalan, sehingga bagian depan sampai belakang bisa berbelok sempurna.
Jika hal tersebut tidak dilakukan maka bukan tak mungkin pada bagian sisi kiri mobil bisa menabrak pengendara atau bangunan lain.
Maka dari itu, jika melihat truk atau bus ingin berbelok, maka sebaiknya berikan sedikit waktu dan ruang agar bisa bermanuver.
Sebaliknya, jangan pernah mencoba melewati bus atau truk yang hendak parkir dengan cara mepet di sisinya jika tak mau celaka.
6. Lampu Sein
Lampu sein digunakan untuk memberikan sinyal kepada kendaraan lain jika ingin berbelok atau berputar.
Namun jika Anda berada di belakang bus atau truk yang sering menyalakan lampu sein, maka Anda harus tahu artinya.
Ya, bus atau truk yang menyalakan lampu sein terkadang bukan berarti mereka ingin belok, melainkan memberikan tanda agar jangan menyusul karena terdapat kendaraan dari arah berlawanan.
Biasanya sinyal ini diberikan di sejumlah ruas jalan yang notabene memiliki ruas jalan yang kecil.
Perlu dicatat, bus dan truk memiliki dimensi yang lebar. Artinya, ketika hendak menyalip Anda harus benar-benar memanfaatkan momentum agar bisa melewatinya dengan aman.