Berani Beda! Suzuki Inazuma Bergaya Bosozoku Muncul di Jakarta
Ilham · 11 Jan, 2022 13:00
0
0
Bosozoku identik dengan gaya berandalan Jepang
Punya ciri fairing jangkung
Penggemar sepeda motor di Tanah Air sedang viral mengenai kehadiran sosok tunggangan yang dimodifikasi dengan gaya unik khas Jepang, Bosozoku. Salah satu aliran sub kultur Jepang yang identik dengan bikers dan gangster di sana.
Ternyata foto-foto motor Bosozoku yang beredar di sosial media tersebut ada di Indonesia. Yup, motor itu berbasis Suzuki Inazuma yang digarap sendiri oleh empunya, Mohamad Arif Adiwibowo.
Oleh Bowie, sapaan Mohamad Arif Adiwibowo Suzuki Inazuma yang identik dengan motor naked sport touring dirombak total tampilan luarnya. Sehingga identitas Suzuki Inazuma hanya terlihat pada bagian kaki-kaki, tangki dan spakbor depannya saja.
Untuk fairing depannya, Bowie mengandalkan model custom berbahan fiber dengan lampu model bulat. Julukannya fairing roket.
Nah, untuk mengakali pemasangan fairing roket tersebut, dibutuhkan braket khusus yang memegang posisi lampu, panel fairing dan frame. Sehingga Bowie pun mendesain braket tersebut agar dapat digunakan secara plug and play.
Beralih ke setang, setang jepit atau clip on dengan posisi tinggi di versi standar Suzuki Inazuma langsung digusur. Sebagai penggantinya, terdapat setang model chopper dengan sudut sempit jadi andalan. Sehingga posisi duduknya lebih tegak ketimbang mengandalkan standarnya.
Peranti jok juga jadi perhatian nih. Ini karena jok menggunakan gaya Sandan yang lagi-lagi jadi ciri khas modifikasi motor beraliran Bosozoku.
Motif jahitan garis-garisnya memang terlihat klasik. Apalagi ditambahkan dengan lis berjahitan kelir merah muda yang kontras dengan lapisan kulit hitamnya.
Tapi penarik perhatian di motor 2-silinder 250 cc ini jelas ada di panel buritan yang tinggi menjulang. Ketinggian ujung joknya tidak wajar, bahkan jika dibandingkan modifikasi motor gaya chopper yang kerap memasang jok panjang di buritan.
Selain itu, ada juga knalpot custom dengan konfigurasi header dan silencer 2-1. Sedangkan finishing bodi dilabur kelir dominan merah dan grafis putih berlis hitam yang terinspirasi sosok Honda CBX400F.
Di luar itu, semua komponen bawaan Suzuki Inazuma tetap bertahan. Termasuk velg palang tiga yang jadi cirinya. Meski pun begitu, biaya yang dihabiskan menyentuh angka Rp 20 juta, karena proses trial and error selama 2 tahun.
Sub kultur dari Jepang memang cukup banyak dan terkenal. Semisal Otaku penggemar anime dan manga, lalu ada Gal yang merupakan kumpulan cewek-cewek penggemar dandan. Serta Bosozoku.
Secara harafiah, Bosozoku kerap diidentikan dengan gengster motor yang kejam. Para bikers Bosozoku tersebut bisa dikenali dari tunggangannya, serta penampilannya.
Dari sisi tunggangan, motor-motor Bosozoku dimodifikasi layaknya Suzuki Inazuma milik Bowie. Tapi dari sisi penampilan fisiknya, para bikers Bosozoku sering terlihat memakai jaket panjang dengan huruf kanji besar. Para geng Bosozoku juga sering terlihat memakai hachimaki dan masker.
Sekadar informasi, Bosozoku punya kesamaan dengan para bikers dari Amerika. Yakni sama-sama hadir dari para veteran Perang Dunia II. Setelah alat perang ditinggalkan, para mantan tentara itu beralih ke motor sebagai sarana penyemangat mereka.
Kejayaan Bosozoku di Jepang sendiri terjadi pada dekade 70-80an. Saat itu, kerap terlihat konvoi para bikers yang rombongannya bisa mencapai ratusan orang. Selain itu, tingkat kekerasan yang terjadi antara polisi dan bikers kerap terjadi.