Busmania Punya Gaya, Honda Vario 125 Dirombak Mewah Serba Hijau, Banyak Pakai Part Titanium!
Fariz · 14 Jun, 2022 11:00
0
0
Pertahankan pelek orisinal yang lebih kuat dibanding aftermarket.
Bertebaran baut dan emblem titanium.
Honda Vario series masih banyak dipilih bagi para pecinta sepeda motor, salah satunya karena memiliki desain yang sporty dan nyaman digunakan. Apalagi banyak sekali ragam aftermarket part yang tersedia di pasaran.
Sehingga untuk urusan modifikasi rasanya bukan suatu hal yang sulit. Seperti Ardian Bayu Dirgantara yang telah meminang Honda Vario 125 untuk kebutuhan bekerja sehari-hari.
Terinspirasi Dari Bus
Yang unik adalah konsep modifikasinya pakai warna hitam lalu didominasi dengan warna hijau. Setelah ditelisik, ternyata penggunaan warna hijau ini karena dirinya pernah menjadi salah satu penggemar bus.
“Berawal dari 2018, motor second hand yang kondisinya lumayan bagus dan jadi motor PP kantor ke rumah. Iseng awalnya modif dikit-dikit karena masih belum paham modif motor matic.”
“Kenapa pemilihan hijau, karena memang dari dulu suka warna hijau yang asal muasalnya dulu saya seorang busmania yang senang sama PO Restu Panda (Malang). Warnanya enak adem, ya mungkin berawal dari situ seneng warna hijau,” bukanya kepada AutoFun Indonesia.
Mulai bosan dengan konsep pertama yang hanya memainkan warna hitam dengan striping hijau, membuatnya berpikir untuk mencari konsep warna baru yang lebih segar.
“Akhirnya memberanikan diri buat repaint dengan catatan tidak alay dan warna yang dipilih harus dewasa serta elegan. Akhirnya ketemulah warna custom yang sedemikian rupa,” sambung Ardian panggilan akrabnya.
Part Mewah Fungsional
Seiring berjalannya waktu, beberapa aksesoris turut dipasangkan pada Vario 125 lansiran 2017 ini. Paling mencolok tentu saja rentetan baut titanium warna hijau yang sangat mewah.
Gak tanggung-tanggung, baut titanium yang digunakan tidak hanya pada bodi. Tapi juga menjalar hingga ke CVT, tutup oli, sampai per standar.Selain bahannya yang ringan dan kuat, warna yang cerah khas titanium cukup mendongkrak tampilan nih!
Demi menguatkan konsep gelap di kaki-kaki, kaliper Brembo edisi hitam turut dipasang. Gak ketinggalan, kalipernya dikombinasi dengan selang rem Hel hijau dan tidak ketinggalan baut titanium hijau.
Meski rangkaian partnya termasuk mewah, tapi ternyata Ardian masih mengandalkan pelek orisinal Vario. Tentu saja pelek orisinal yang dipertahankan ini bukan tanpa alasan.
“Sengaja pakai orisinal, soalnya kondisi jalan di Kupang belum 100% teraspal dengan baik, bahkan masih banyak jalan makadam. Jadi itu alasan tetap pakai pelek orian. Nah biar gak bosen di-repaint hitam glossy. Toh hasilnya juga tetep gagah, hehe…” sambung pria yang tinggal di Kota Kupang, NTT ini.
Meski banyak menggunakan part dengan warna hijau menyesuaikan konsep modifikasinya, tapi untuk suspensi belakang justru tetap pakai warna hitam merah dari YSS G-Sport Smooth.
“Ada shock hitam hijau yang mirip YSS, mereknya DBS. Saya pernah pake dulu, tapi kendala sering bocor bahkan jedug. Akhirnya pake YSS aja deh cari aman,” urainya.
Carbon Forged Hijau
Untuk memberi tambahan kesan manis, beberapa komponen dibalut dengan carbon fiber. Ardian memilih carbon fiber dengan motif acak alias forged, lalu carbon diberi aksen hijau agar tetap masuk dengan konsep modifikasinya.
“Carbon kalo umumnya pake twill, kami coba pake forged carbon yang ada aksen ijonya. Sebenernya carbon ini konsep iseng dan coba-coba aja. Ditawari sama temen kok bagus, akhirnya nyebar sampe beberapa sisi,” tunjuk pria kelahiran Kulon Progo, DIY.
Setelah mendapatkan tampilan yang eye catcing, sektor mesin sedikit kena sentuh. Namun sentuhan modifikasinya tidak terlalu ekstrim, karena harus menyesuaikan dengan kondisi jalan.
“Mesin bore up harian, gak gede-gede soalnya ngimbangin bahan bakar di Kupang yang gak ada oktan tinggi. Trus di sini banyak stop n go, jadi gak sebebas kaya jalan di Jawa,” cerita anggota dari All Honda Matic chapter Kupang ini.
Sedikit spesifikasinya adalah penggunakan diameter piston 59 mm, noken as BRT tipe T2, klep orisinal Vario 150, per klep Moto1, area CVT custom dari Jetvario, dan diakhiri knalpot galvanis custom dari Ziddan.
“Sampai sekarang masih dipakai harian, malahan motor ini parkir di luar rumah, hahaa…” tutup pria yang menamai motornya Suanggi 2.0 ini.