Di Malaysia Motor 150 Cc Wajib Pakai Rem ABS, Indonesia Kapan?
Harry · 6 Jun, 2022 17:00
0
0
Rem ABS disebut efektif kurangi kecelakaan.
Di Indonesia rem ABS untuk motor belum wajib.
Sepeda motor merupakan kendaraan yang paling rentan kecelakaan. Sebabnya karena kendaraan ini sangat terbuka, hanya bertumpu pada dua roda dan mudah sekali hilang keseimbangan.
Beragam cara dan teknologi pun sudah hadir untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. Salah satu teknologi yang mudah ditemui adalah rem ABS (Anti-lock Braking System).
Di Indonesia perangkat keselamatan ini belum diwajibkan, meski saat ini juga mulai merambah pada motor-motor bermesin 150 cc. Tapi beda dengan Malaysia, yang akan segera mewajibkan rem ABS untuk motor bermesin 150 cc.
Dituliskan iMotorbike, Datuk Seri Wee Ka Siong selaku Menteri Perhubungan mengatakan, bahwa sedang melakukan studi terkait hal tersebut. Regulasi ini sedang ditangani Institut Penelitian Keselamatan Jalan Malaysia.
"Dengan adanya wajib pemasangan ABS nantinya diharapkan keselamatan sepeda motor semakin meningkat dan kemungkinan kematian semakin berkurang," kata Wee Ka Siong.
Menurut studi setempat, penyebab utama kecelakaan sepeda motor di Malaysia adalah pengereman yang tidak efektif, dan jatuh karena menghindari halangan di jalan.
"Sistem pengereman yang tak efektir adalah salah satu penyebab kecelakaan. Oleh karenanya penggunaan sistem rem yang lebih baik dan efektif sangat dianjurkan untuk solusi mengakhiri kecelakaan sepeda motor," sambungnya.
Selain itu, berdasarkan hasil studi pula, jika rem dengan ABS mampu mengurangi tingkat kecelakaan dan kematian hingga 30%. Maka tak heran jika pemerintah Malaysia akan memberlakukan peraturan tersebut.
Indonesia Belum Wajib, Tapi....
Jika pemerintah Malaysia segera mewajibkan perangkat rem ABS untuk motor bermesin 150 cc ke atas, maka berbeda dengan di Indonesia. Penggunaan rem ABS pada motornya sejauh ini didasari oleh keinginan masyarakat sebagai pembeli sepeda motor.
Perangkat rem ABS pun baru tersedia untuk motor bermesin 150 cc ke atas, dan itu pun menjadi opsi pilihan. Misalnya Honda PCX 160 2022 ada tipe ABS dan CBS (non ABS).
Bahkan untuk motor bermesin 250 cc pun perangkat rem ABS belum jadi komponen wajib. Coba tengok Kawasaki Ninja 250 yang tipe terendahnya masih belum disematkan perangkat tersebut.
Selain tak adanya kewajiban, masih banyak masyarakat yang merasa rem ABS bikin kagok saat mengerem. Alhasil penjualan motor non ABS masih lebih dominan.
Kemudian faktor harga juga menjadi penentu kenapa konsumen condong memilih motor non ABS. Kalau diwajibkan, tentu masyarakat akan terbebani karena harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk beli motor 150 cc ke atas.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil