First Ride Moto Guzzi V7 III Stone: Menggoyang Jakarta bersama Pria Genoa
Ary · 16 Mar, 2021 22:40
0
0
Walau sudah ada titik terang perihal menaklukan pandemi COVID-19, rasanya tak sedikit dari kita yang masih bekerja dari rumah. Terlebih lagi penulis yang sempat terpapar oleh sepak terjang virus tak kasatmata itu. Pasrah dan sontak mengurung diri. Artinya, terpaksa pula menunda niatan untuk menguji motor-motor kepunyaan pemegang merek.
Kurang lebih sebulan lamanya mengisolasi. Syukur, kesempatan itu akhirnya datang melalui undangan PT Piaggio Indonesia (PID). Bukan Vespa, Piaggio atau Aprilia. Melainkan unit Moto Guzzi V7 III Stone yang ditawarkan kepada kami kali ini. Penawaran menarik, mengingat baru Desember 2020 lalu ia dirilis.
Maskulin dengan Pengentalan Nuansa Klasik
Maskulinitas dengan 'seragam' serbahitam, membuat tampilannya cukup elegan. Belum lagi item kekinian semacam penggunaan pelek palang. Hal tersebut kemudian dipadukannya dengan aura klasik yang terpancar lewat bentuk lampu bohlam membulat. Begitu pula usungan suspensi depan teleskopik, desain tangki bensin hingga jok berpelengkap ikat pinggang hitam.
Ah, penyajian demikian rasanya bukan cuma Moto Guzzi yang punya. Bisa dibilang sebelas dua belas dengan suguhan merek sebelah. Namun, usungan mesin V-Twin dan penggerak gardan ini, jelas tak dimiliki pengguna desain serupa lainnya bukan?
Pasalnya, kekhasan pria asal Genoa inilah yang akan kami tilik satu sampai dua jam ke depan. Proses pengenalan bersamanya pun tak butuh waktu lama. Untuk ukuran 'bule', V7 III Stone ini terbilang pendek. Ketinggian joknya saja hanya 770 mm. Mudah sekali menapakkan kedua kaki ke aspal. Sangat ramah untuk kami yang berpostur 172 cm. Belum lagi posisi setang tinggi lantaran fork depannya tadi memang lumayan jenjang. Pasti nyaman saat dibawa berkendara, apalagi posisi setang juga menjorok ke dalam.
Otomatis pula mata tertuju ke area panel meter. Pemandangan ala motor jadul terutama spidometer memang mendominasi area ini. Namun, terdapat beberapa lampu indikator di dekat poros jarum penunjuk. Menariknya, ada panampang digital meski ukurannya tak terlalu besar. Dan, ternyata di sinilah semua keistimewaan Moto Guzzi V7 III Stone ini terungkap pasca kunci dikontak ke posisi On.
Moto Guzzi V7 III Stone Memiliki Fitur Kontrol Traksi
Dari layar inilah diketahui, Moto Guzzi V7 III Stone punya fitur kontrol traksi bernama MGCT (Moto Guzzi Traction Control). Pendukung keselamatan ini bahkan bisa disetel ke dalam dua tingkatan. Cara mengaturnya sesuai preferensi kondisi jalan pun sangat mudah. Tinggal tekan saja tombol di area setang sebelah kanan. Pengaturannya juga dapat dilakukan sembari jalan. Dengan catatan tuas gas harus tertutup.
Sensasi Goyangan dari Pengggerak Gardan
Lantaran sudah cukup akrab, tak ada salahnya mengajak ia ke tengah kota Jakarta. Baru saja keluar dari Gaia Moto Antasari, Moto Guzzi V7 III Stone langsung bergoyang ketika tuas gas kami puntir. Ini wajar, mengingat dia dibekali penggerak gardan. Goyangannya pun terasa makin kuat tatkala gas diputar lebih dalam saat berakselerasi.
Maklum saja, output yang dihasilkan dari mesin Transversal V-Twin berkapasitas 744 cc ini mampu menorehkan daya 51,6 PS @6.200 rpm dan torsi 60 Nm di putaran 4.900 rpm. Performa itu tersalur ke roda belakang melalui penggerak shaft drive.
Postur Moto Guzzi V7 III Stone Bersahabat
Ya, sebuah sensasi yang tak ditemui pada genre sejenis V7 III Stone. Selain itu, kami pun tak merasakan gangguan berarti selama mengajaknya berjalan. Postur tubuhnya yang tak bisa dibilang kecil ini sama sekali tidak mengganggu, kala bersanding diantara kendaraan roda empat. Aktivitas mengarahkan kemudinya pun terbilang mudah karena memiliki radius putar yang luas.
Lantas ketika menemui kemacetan. Bongkahan mesin yang dekat sekali dengan dengkul dan paha dalam, cuma hangat tanpa panas berlebih. Sayang tak ada kesempatan untuk mengetahui seperti apa kinerja traction controlnya tersebut.
Paling tidak, kami dapat mengetahui seperti apa rem anti-lock braking system (ABS) di kedua rodanya bekerja. Sempat beberapa kali melakukan pengereman mendadak, sensor yang mengawal cakram 320 mm dengan kaliper empat piston di depan dan 260 mm dua piston di belakang, tak sekalipun membuat roda Moto Guzzi V7 III Stone terkunci.
Sejatinya, kesan klasik yang ditawarkan Moto Guzzi V7 III Stone hanyalah mengikuti trah pendahulu. Buktinya, beberapa hal modernitas tetap disematkan oleh pihak produsen. Paling mencolok tentu saja sistem pengereman ABS dan kontrol traksi. Di samping itu pun tetap menawarkan ciri utamanya lewat padu padan kinerja mesin dan penggerak gardannya. Alhasil, menyenangkan momen kami menggoyangkan Jakarta bersama pria asal Genoa hari ini.
Sebagai informasi tambahan, PID menjual Moto Guzzi V7 III Stone ini dengan harga Rp475.000.000. Ada dua opsi warna yang ditawarkan yaitu Neo Ruvido (hitam) dan Grigio Grantico (silver). Jika penasaran ingin mencobanya, bisa langsung kunjungi Gaia Moto di bilangan Antasari, Jakarta Selatan.
Spesifikasi Moto Guzzi V7 III Stone
Mesin
Transversal 90 V-Twin, two valves per cylinder
Kapasitas
744 cc
Bore x Stroke
80 x 74 mm
Tenaga Maksimal
51,6 PS @6.200 rpm
Torsi Maksimal
60 Nm @ 4.900 rpm
Girboks
6 speed drive shaft
Suspensi Depan
Hydraulic telescopic fork 40 mm
Suspensi Belakang
Swingarm Twin-sided with two spring preaload adjustable shock absorber
Rem Depan
320 mm, Brembo caliper with 4 diferentiated and opposed pistons (ABS)
Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi informasi - tanpa maksud menggurui. Karena sejatinya Anda dan Saya punya kesenangan yang sama yaitu mengendarai sepeda motor!