Imbas PPN 12 Persen dan Opsen Pajak, Harga Motor Bisa Naik Tajam

• Kenaikan pajak semakin memberatkan.
• Harga motor bisa naik sampai Rp 2 jutaan.
• PPN 12 persen dan Opsen Pajak berlaku tahun depan.

Untuk yang berencana membeli motor Honda, ada baiknya disegerakan karena tahun depan banderolnya akan naik tajam.

Pasalnya tahun depan akan berlaku 2 peraturan baru terkait pajak yang semakin memberatkan industri otomotif dan konsumen.

Pertama adalah kenaikan PPN menjadi 12 persen, diikuti dengan opsen pajak kendaraan yang rencananya berlaku 5 Januari 2025.

Octavianus Dwi Putro, Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) menyebut jika tahun depan harga motor-motornya akan naik.

Ia mengatakan jika setiap tahun pasti akan ada penyesuaian, dan pihaknya mengikuti regulasi yang berlaku dari pemerintah.

Octa juga menyebut besaran kenaikan harga motor Honda nantinya tergantung pada model.

"Itu tergantung model. Kalau simulasi saya nanti area per area bisa lain, itu bisa Rp 700 ribu sampai Rp 2 juta," katanya di Cikarang, Jawa Barat (6/12/2024).

Baca juga : Mulai Langka, Dealer Honda Ini Pajang Revo dan Supra X 125

Untuk diketahui, opsen merupakan pungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten atau kota.

Namun hal ini juga tergantung pada kebijakan pemerintah setempat, ada yang memberlakukan atau yang tidak.

"Sebagai contoh Jakarta nggak naik juga kan, Jakarta nggak naik tuh," kata Okta lagi.

Sedangkan kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen juga disebut-sebut akan berlaku tahun depan.

Namun kabar terakhir, Presiden Prabowo Subianto menyebut kenaikan pajak ini berlaku untuk barang mewah saja.

Namun yang pasti tahun 2025 akan menjadi tahun yang berat bagi industri, termasuk otomotif.

Ahmad Muhibbudin, GM Corporate Communication AHM sebelumnya sempat mengatakan jika hal ini akan jadi tantangan.

Melemahnya daya beli masyarakat menjadi salah satu sebab, dan ditambah kenaikan PPN juga pemberlakukan opsen akan semakin memberatkan.

Baca juga : Harga Motor Akan Semakin Mahal Imbas PPN 12%, Begini Respon Honda

"Ya memang itu salah satu challenge yang harus dihadapi semua industri, termasuk industri sepeda motor," katanya di Bali (22/11/2024).

AHM pun disebut telah menyiapkan sejumlah strategi untuk tetap bisa mempertahankan penjualan.

Salah satunya dengan menghadirkan ragam produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen.

"Produk kita ada banyak variannya, satu tipe banyak varian. Itu upaya memberikan beragam alternatif di tengah market yang challenging," pungkasnya.