Jangan Cuma Gedein Piston, Bore-up Motor Injeksi Juga Harus Sesuaikan Injector Bro!
Fariz · 27 Jun, 2022 11:00
0
0
Tiap injector memiliki batas maksimal
Jumlah hole pada injector menentukan karakter semprotan
Motor dengan teknologi injeksi hampir seluruh sistem kerjanya diatur oleh perangkat elektronik, karenanya membutuhkan kondisi aki yang optimal. Salah satu yang diatur oleh perangkat elektronik adalah injector yang bertugas menyemburkan bensin ke ruang bakar dari fuel pump.
Karenanya saat melakukan peningkatan kapasitas mesin, injector perlu disesuaikan bahkan diganti mengikuti spesifikasi mesin. Tapi bagaimana cara memilih injector yang tepat serta perawatannya? Pasalnya banyak sekali tipe dan jenis injector di pasaran.
Menentukan Injector
“Istilahnya kalau di karburator kan ada pilot jet dan main jet tapi range nya sempit. Sedangkan injector range nya lebih besar, tapi namanya range tetap ada batasan, ada angka minimum dan maksimum pada injector tersebut.”
“Misal Injector 150 cc/menit, maksimum menyemprot 150 cc/menit. Saat bekerja ada nilai minimum, sekali membuka menutup valve nya minimal 2 milidetik. Sedangkan waktu maksimum kalau uji lab 11 milidetik,” buka Thomas William, dari Reisen Motoshop.
Kalau katup pada injector buka tutupnya sudah lebih dari 11 milidetik dapat dipastikan injector kurang deras! “Kalau sampai 12 milidetik berarti katup injector gak pernah tutup, berarti valve injector membuka terus-terusan, ini saatnya menaikan injector.”
“Karena duty cycle atau kemampuan maksimum gak bisa menyuplai kebutuhan dari engine, istilahnya kalau sudah 12 milidetik masih kekeringan, berarti spek injector perlu dinaikin,” rinci pria ramah ini.
Selain itu, untuk mengetahui injector mana yang cocok bisa dengan melakukan flowbench. “Misal di motor balap MP1 dapet hasil flowbench 90 CFM, tinggal dikali 2 jadi hasilnya 180, maka pakai injector 180 cc/menit,” sahut Danu Andri Wibisono dari Duta Motor Sport (DMS).
Dan ternyata untuk menentukan injector bisa juga dengan melihat tenaga yang dihasilkan oleh mesin tersebut, seperti yang dijelaskan Freddy A. Gautama dari Ultra Speed Racing (USR) pada injector aRacer miliknya.
“Injector 160 cc/menit untuk motor yang punya tenaga di bawah 18 dk, lalu 240 cc/menit buat motor yang punya range tenaga 18-27 dk. Sedangkan 310 cc/menit untuk mesin di atas 27 dk,” sebutnya.
Perbedaan Jumlah Hole
Selain spesifikasi semprotan, ada juga beragam jumlah hole (lubang) pada injector. Mulai dari 2 hole, 4 hole, 8 hole, sampai 12 hole. “Semakin banyak hole bukan semakin banyak debit semprotannya, ini pengaruh sama bensin yang masuk ke ruang bakar.”
“Semakin banyak hole, bensin yang masuk ke ruang bakar partikel semakin kecil atau jadi kabut, kalau semakin sedikit hole ya semakin tajem semprotannya. Bagusnya sih ngabut, jadi masuk ruang bakar langsung terbakar,” sambung Wibi panggilan akrabnya.
Tapi bukan berarti injector dengan hole yang sedikit tidak cocok atau tidak bagus lho, karena ada peruntukan juga yang membutuhkan injector dengan hole sedikit yang semprotannya tajam.
“Makin banyak hole maka spray semakin menyebar, bagus kalau jarak injector dengan klep dekat. Tapi kalau jaraknya jauh bagus yang tekanannya tinggi dibanding yang menyebar.”
“Karena dia butuh waktu lebih cepat untuk sampai ke klep. Jadi gak ada yang paling bagus atau yang paling buruk, tapi yang paling sesuai dengan kebutuhan engine. Buruk atau bagus jadi masalah kualitas, seperti bisa bertahan berapa lama, lalu material injector nya,” rinci Thomas panggilan akrab pria yang bengkelnya ada di Jl. Boulevard Raya Timur RGB81, Grand Galaxy City, Jaka Setia, Bekasi, Jabar ini.
Gimana? Mulai bisa menentukan injector mana yang akan digunakan?