Kepoin Yamaha Lexam, Si Motor Bebek Matic Premium Pada Masanya
Fariz · 9 Jun, 2022 08:30
0
0
Pakai basis mesin dan kaki-kaki Jupiter Z
Ditunjukan untuk pasar menengah ke atas
Generasi milenial yang langsung merasakan era motor sport 150 cc ke atas dan matic sporty, rasanya hanya sedikit yang tahu mengenai bebek matic yang pernah mendobrak pasar sepeda motor pada tahun 2011.
Salah satunya adalah Yamaha Lexam yang kala itu dikenalkan oleh PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) sebelum menjadi PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing. Lexam diperkenalkan pada awal tahun 2011, meskipun sebelumnya telah dipajang pada Jakarta Motorcycle Show (JMS) 2010.
Sayangnya memang eksitensi bebek matic ini tidak berlangsung lama, nyatanya tidak sesuai dengan selera dan kebutuhan pengendara di Indonesia. Kehadirannya kurang lebih hanya dua tahun saja.
Hadirnya Yamaha Lexam salah satunya karena Honda juga memperkenalkan varian bebek maticnya, diberi nama Honda Revo Techno AT. Kedua motor ini ditunjukan untuk konsumen dengan kelas menengan hingga atas.
Lebih tepatnya bagi mereka pemilik roda 4 yang lelah dengan kemacetan, sehingga ingin merasakan sensasi motor bebek yang lincah dan tangguh seperti motor bebek tapi juga praktis saat digunakan seperti motor matic.
Karena hal itu juga, penjualan Yamaha Lexam saat itu hanya ada di kota-kota tertentu yang punya karakter jalan banyak kemacetan dan tingkat ekonomi tinggi. Seperti di Jakarta, Surabaya, Bali, Makasar, Palembang, dan Medan.
Harga jualnya saat diluncurkan cukup mahal, yaitu di angka Rp 16,4 juta sedangkan saat itu ada Honda Vario juga Yamaha Xeon yang hanya Rp 14 jutaan. Saat dihitung menggunakan kalkulator inflasi, harga Lexam saat ini bisa mencapai Rp 24 jutaan!
Pergabungan Matic Dengan Bebek
Yamaha Lexam benar-benar menggabungkan ketangguhan serta kestabilan dari motor tipe bebek. Bisa dikatakan kalau di area kaki-kakinya mirip dengan milik Yamaha Jupiter Z.
Bisa dilihat dari penggunaan lingkar pelek 17 inci dengan model palang lima dengan coakan tengah di tiap palangnya. Seperti motor bebek pada umumnya, bagian belakang pakai swing arm lengkap dengan sepasang suspensi.
Meski kaki-kaki identik dengan bebek Jupter Z, tapi bodi yang digunakan Lexam punya ciri tersendiri dan beda dari jajaran bebek Yamaha lainnya pada saat itu. Seperti lampu sein di dada, lampu utama besar, sein belakang terpisah, dan penggunaan lampu rem LED.
Berikutnya pengendara akan disuguhkan dengan sensasi berkendara ala motor matic. Di mana kontrol semua dikendalikan dengan tangan, karena itu pijakan kaki pengendaranya lebar.
Tuas rem belakang yang berada di setang kiri juga dilengkapi dengan parking brake lock, akan ada lampu indikator Lock di spidometer yang hidup ketika fitur tersebut diaktifkan. Bahkan putaran mesin dibatasi ketika parking brake lock aktif, canggih kan?
Basic mesin yang digunakan Lexam seperti yang digunakan pada Yamaha Jupiter Z, tapi tentunya dengan sedikit penyesuaian. Seperti karburatornya yang pakai tipe vacuum Mikuni BS25-52, bukan model skep seperti motor bebek.
Salah satu tujuannya agar respon mesin terasa halus, tidak langsung menghentak seperti karburator skep. Diameter pistonnya 50 mm dengan panjang langkah 57,9 mm, sehingga kapasitas mesin murninya 113,7 cc.
Klaim tenaga maksimalnya 8,61 ps pada 8.000 rpm dengan torsi 8,73 Nm pada 7.000 rpm. Pembeda besar tentu saja pada bagian transmisi, di mana transmisinya menggunakan CVT.
Yamaha menyebutnya dengan Y-CAT atau Yamaha Compact Automatic Transmission. Dibilang compact karena memang dimensi CVT sangat ringkas, belt yang digunakan pun pendek tapi dilapisi resin sehingga punya masa pakai panjang.
Jika dilihat, Y-CAT pada Yamaha Lexam mirip dengan Yamaha TMax. Bedanya untuk meneruskan tenaga ke roda belakangnya, Yamaha Lexam masih mengandalkan rantai dan gir layaknya motor bebek.
Fitur Sederhana
Sesuai dengan tahun kelahirannya di 2011, fitur sepeda motor saat itu memang belum banyak. Spidometer masih pakai jarum tapi dengan desain papan spidometer yang mewah.
Kunci kontak dilengkapi dengan penutup magnet dan sudah terintegrasi dengan pembuka jok. Di bawah joknya terdapat ruang penyimpanan yang tidak terlalu dalam, karena harus berbagi tempat dengan aki serta part kelistrikan lainnya.
Sensor standar samping juga belum hadir, artinya mesin masih bisa hidup ketika standar samping terbuka. Pengereman cakram di depan dijepit kaliper satu piston, sedangkan yang belakang tetap andalkan model tromol.
Yang unik justru knob choke untuk menyalakan motor ketika kondisi dingin. Ada di bawah setang dengan knob besar yang bersanding dengan kunci kontak, penempatannya cukup rapi.
Melirik unit bekasnya, harga Yamaha Lexam kini sudah sangat terjangkau. Pasarannya direntang Rp 3,5 juta sampai Rp 7 jutaan saja. Pas untuk kalian yang penasaran seperti apa rasanya motor bebek tapi tanpa gigi ini.