Konsumsi BBM Motor Harian Boros? Jangan-jangan Belum Ikuti Langkah Berikut
Ilham · 3 Des, 2021 11:30
0
0
Sepeda motor saat ini seolah sudah menjadi kebutuhan pokok untuk sarana mobilitas sehari-hari. Tak jarang pengguna motor merasa konsumsi bahan bakarnya lebih boros dari biasanya. Hal tersebut dipengaruhi banyak faktor, apalagi jika motornya relatif baru.
Karena saat ini motor-motor baru yang beredar di Indonesia sudah memakai mesin 4-tak dan kebanyakan dibekali sistem pengabut bahan bakar injeksi. Hal ini memberi efisiensi BBM yang sudah lebih baik ketimbang model lawas yang masih bersistem karburator.
Di sisi lain, keiritan konsumsi BBM dalam berkendara selain ditunjang faktor teknologi mesin yang dimiliki motor, ada juga beberapa faktor lain yang ikut mempengaruhinya. Seperti kondisi sepeda motor, gaya berkendara, beban yang ditopang motor hingga jalur atau rute yang dilewati.
Karena itu, penting bagi pengendara untuk memahami hal-hal tersebut. Di mana lewat berkendara irit atau eco riding, pengguna motor yang memiliki mobilitas tinggi bisa meminimalisir pengeluaran harian, khususnya dalam pembelian bensin. Berikut tipsnya.
Kondisi motor menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang keiritan berkendara. Sehingga sebelum berkendara cek terlebih dulu kondisi motor. Dan pastikan motor dalam kondisi baik.
Pengecekan bisa dimulai dari tekanan ban. Pastikan tekanan ban dalam kondisi normal. Karena apabila ban kekurangan angin, maka tarikan motor menjadi berat, hal ini membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros.
Selanjutnya pastikan pergantian oli dan servis berkala sesuai jadwal. Pasalnya perawatan berkala seperti penggantian oli dan membersihkan filter udara juga perlu dilakukan untuk menjaga tarikan motor tetap optimal sehingga konsumsi bahan bakar tidak boros.
Jika kondisi motor prima, bisa jadi sumber motor menjadi boros bensin adalah cara berkendara. Meski terkadang tak disadari, tapi sebenarnya gaya berkendara juga perlu diperhatikan dalam menjaga ke iritan bensin.
Semakin agresif gaya berkendara, semisal dengan bukaan gas dan pengoperasian rem yang tidak teratur akan membuat bensin motor menjadi boros. Sebaiknya untuk cara berkendara harian yang halus perlu dilakukan dalam hal pengoperasian motor. Caranya seperti membuka gas perlahan dan menjaga kecepatan tetap konstan selama mungkin.
Selain itu, hindari juga melakukan pengereman secara mendadak, terkecuali saat darurat. Sehingga suplai bensin yang dialirkan ke ruang bakar menjadi lebih terukur dan irit.
Saat ini sudah banyak motor yang telah dilengkapi teknologi dan beberapa fitur fungsional terbaik yang mendukung efisiensi bahan bakar. Tapi sayangnya, masih banyak yang belum memanfaatkannya secara optimal karena tak paham manfaatnya.
Semisal fitur Stop & Start System (SSS) di Yamaha atau ISS (Idling Stop System) di Honda. Fitur tersebut akan mengurangi konsumsi bahan bakar yang tidak perlu saat motor sedang berhenti.
Kemudian adanya Eco Riding indicator pada spidometer. Lampu mungil ini akan memberi informasi mengenai kondisi berkendara yang irit. Ada pula aplikasi Y-Connect untuk memberitahu bahwa pengendara sedang mengoperasikan motor dalam kondisi irit bahan bakar.
Membawa Barang Sesuai Kapasitas
Beban barang bawaan pun bisa jadi sumber borosnya motor. Jadi yang perlu diperhatikan untuk menjaga keiritan bensin, adalah dengan tidak membawa barang yang melebihi kapasitas daya angkut motor.
Hal ini kerap diabaikan oleh pengendara yang hendak touring atau mudik keluar kota. Sedangkan pengguna harian, biasanya yang kurang memperhatikan hal ini kebanyakan dari pekerja kurir atau ojek online.
Untuk pemotor yang mau touring, tunggangannya kerap dipasangi dengan box besar di semua sisi. Mulai pada sisi kanan, kiri dan belakang body motor untuk menaruh barang tanpa mengindahkan kemampuan daya angkut motor. Hal ini berujung pada kelebih beban. Pun demikian dengan kurir yang membawa barang diluar kapasitas angkut motornya demi mengejar kuota harian.
Padahal dengan kondisi overload, akan membuat kinerja mesin motor menjadi berat yang berimbas pada borosnya bensin. Di sisi lain, kondisi ini turut pula membahayakan bagi pengendara karena dapat menghilangkan keseimbangan motor terutama saat sedang bermanuver.