Menteri Perindustrian Tantang Perusahaan Motor Listrik Bikin Standarisasi Baterai
Herdi · 27 Okt, 2023 10:30
0
0
Saat ini belum ada standar baterai untuk sepeda motor listrik.
Pemerintah ingin ada standarisasi baterai sepeda motor listrik.
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, pemerintah terus melakukan penyempurnaan regulasi untuk upaya mempercepat elektrifikasi.
Tentunya hal tersebut dilakukan agar dapat menurunkan emisi di Indonesia.
Kendati demikian, Agus juga meminta kepada pelaku usaha industri roda dua, khususnya yang menggarap sepeda motor listrik untuk bisa melakukan standarisasi baterai.
"Saya kira itu juga akan membuat masyarakat bisa lebih nyaman dengan adanya standarisasi," ungkap Agus saat membuka acara gelaran Indonesia Motorcycle Show atau IMOS 2023 di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (25/11/2023)
Agus juga mengatakan, bahwa saat ini pemerintah sudah melakukan komunikasi kepada produsen sepeda motor listrik untuk merumuskan standarisasi.
"Cepat atau lambat kita harus punya standar dari motor listrik roda dua," ujar Agus
Seperti diketahui, untuk sepeda motor listrik sendiri memang saat ini memiliki belum kompak dan sama dalam standarisasinya.
Pasalnya skema pengisian daya baterai ada beberapa jenis, yaitu menggunakan kabel yang dicolok ke stop kontak dan sewa sistem atau penukaran baterai alias swap baterai.
Untuk daya baterai yang harus dicolok ke stop kontak listrik, maka pemilik motor harus mengisi daya di rumah, di kantor atau fasilitas umum seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Hanya saja, SPKLU yang ada di Indonesia saat ini jumlahnya masih sangat sedikit dan terbatas titiknya.
Selain itu, proses pengisian baterai di rumah, saat ini dianggap masih cukup lama termasuk di SPKLU.
Berbeda dengan isi bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Dimana untuk mengisi BBM sepeda motor waktunya tidak sampai 5 menit, tangki langsung full.
Swap Baterai
Sementara itu, Swap baterai sendiri, proses pengisian daya dianggap lebih praktis, karena lebih cepat.
Tinggal copot lalu memasangkan baterai yang sudah terisi, sehingga sangat praktis dan cepat karena hanya menukar baterai saja.
Adapun baterai yang sudah habis akan diisi ulang oleh oleh pemilik lokasi penukaran baterai.
Pasalnya, dengan proses swap membuat pemilik sepeda motor listrik tidak perlu memakan waktu mengisi daya.
Dimana mereka harus mencolokan kabel ke stop kontak, lalu menyambungkannya ke baterai.
Belum lagi, untuk pengisian baterai listrik saat ini masih dianggap terlalu lama, tidak seperti isi bahan bakar minyak di SPBU.
Maka dari itu, ada baiknya para pelaku usaha duduk bersama, untuk menentukan bagaimana standarisasi baterai yang digunakan pada sepeda motor listrik.
Pastinya agar memberikan rasa nyaman kepada para pemilik, dan peminat motor listrik di Indonesia pun meningkat.