Balapan pertama dimulai dengan drama red flag. Badly mengisi posisi start 11, Nelson ke 12, Alvaro Mahendra ke 14, dan Davino Britani mengisi posisi start ke 15.
Baru berjalan satu lap, petaka sudah terjadi di tikungan ke sembilan yang menyebabkan balapan diberhentikan.
Kecelakaan melibatkan empat pembalap, di antaranya Davino dan Alvaro.
Balapan yang semula berjalan 15 lap pun harus dipangkas menjadi 10 lap.
Balapan kembali berjalan setelah 30 menit jeda untuk membersihkan area sirkuit.
Pembalap belia kelahiran Lambarese, Sulawesi Selatan, Badly melesat kencang ke barisan depan untuk bersaing di posisi lima besar.
Tekanan terus ia gencarkan dan akhirnya finish pada posisi enam.
Nelson finish kedelapan pada race pertama.
Sementara Nelson yang yang bersaing di posisi 10 besar, finish pada posisi delapan.
Race kedua berlangsung pada hari berikutnya, juga berlangsung tak kalah sengit.
Menggunakan Honda NSF250R, sejak awal balapan Badly langsung melesat ke depan melewati 10 rider dan memimpin jalannya balapan.
Persaingan di zona podium berlangsung ketat, aksi overtake kerap terjadi.
Memasuki lap ke dua, Davino mengalami crash di tikungan ketiga, namun ia masih bisa melanjutkan balapan.
Perjuangan Nelson dan Alvaro di area 10 besar pun memiliki tantangan tersendiri.
Pada lap ke sembilan, Davino harus menyelesaikan balapan lebih awal akibat kendala pada motornya pasca terjatuh.
Memasuki sisa dua lap terakhir, Badly yang tampil maksimal mempertahankan posisi podium, terpaksa mengakhiri balapan karena mengalami low side.
Balapan ATC berlangsung ketat.
Sementara Nelson dapat finish di posisi ke tujuh dan Alvaro menyelesaikan balapan di posisi ke 16.
Seusai balap, Badly mengatakan Ia sangat percaya diri pada balapan kali ini, meski hasil kualifikasi kurang bagus.
Sayang pada race pertama, peluang podium lepas karena saya membuat sedikit kesalahan di tikungan terakhir.
"Sementara di race 2, saya sedang dalam posisi bersaing di posisi pertama, tapi saya low side dan membuyarkan kemenangan yang sudah di depan mata," katanya.
Alhasil, pada putaran pertama ATC ini, pembalap-pembalap binaan AHM berhasil mengoleksi poin penting yang mereka raih dalam klasemen sementara.
Aksi Davino.
Nelson memiliki 18 poin dan berada di posisi ke tujuh, lalu Badly mengemas 10 poin dan menempati posisi 11.
GM Marketing Planning and Analysis AHM Andy Wijaya mengatakan kegigihan pembalap muda binaan ini merupakan wujud mentalitas yang kuat.
Andy mengatakan, perjuangan para pembalap muda binaan ini di putaran pertama ATC 2025 merupakan awal yang bagus dalam persaingan di lintasan balap Asia.
"Kami optimis dengan modal mentalitas yang kuat dan semangat Satu Hati, mereka dapat menorehkan prestasi yang semakin membanggakan pada balapan-balapan berikutnya," ujarnya.
Putaran kedua dari ajang ATC 2025 akan berlangsung di Losail International Circuit, Qatar pada bulan April mendatang.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil