Pesanan Honda CRF250L 2023 Mulai Banyak, Bakal Produksi Lokal?
Fariz · 10 Agu, 2023 16:00
0
0
Saat ini masih didatangkan utuh dari Thailand.
Banyak pertimbangan untuk melokalkan CRF250L.
Pabrikan sepeda motor di Indonesia memiliki line up buatan sendiri. Namun, ada juga yang dijual secara utuh dari negara asalnya. Seperti PT Astra Honda Motor (AHM) yang mendatangkan Honda CRF250Ldari Thailand.
Honda CRF250L pertama kali diperkenalkan pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 dan harga jualnya kini Rp 79,9 juta on the road DKI jakarta.
Motor trail satu ini cukup disambut baik oleh para bikers di Indonesia. Pasalnya, memang tidak banyak pabrikan yang bermain di segmen trail 250 cc.
“Cukup bagus, banyak yang pesan meskipun volumenya tidak sebanyak CRF150L. Yang pesan banyak para penghobi off road, jadi ada yang sudah punya 250 Rally lalu mau terabasan ya beli ini," kata Ahmad Muhibbudin, General Manager Corporate Communication AHM.
“Ada juga yang ingin naik kelas, dari awalnya punya CRF150L lalu naik ke CRF250L. So far, antara permintaan dan pasokan masih lebih banyak permintaan, untuk angkanya saya tidak hafal,” lanjutnya.
Honda CRF250L Bakal Produksi Lokal?
Walau menuai respons positif saat kehadirannya, namun AHM belum memiliki rencana untuk membuat CRF250L di Indonesia, karena banyak yang perlu dipertimbangkan.
Padahal ketika motor sudah diproduksi di Indonesia, tentu harganya akan lebih terjangkau ketimbang CBU. Apalagi untuk CBU sendiri memiliki kuota impor, artinya inden akan mengular jika permintaan banyak karena produk tidak ready dalam waktu cepat.
“Jadi kalau motor sudah dikembangkan di negara lain, banyak hal yang harus dipertimbangkan kalau mau melokalkan itu. Jadi, belum ada rencana untuk membuat lokal, ya perlu dikaji banyak faktornya,” sambung Muhib.
Meski belum memiliki rencana untuk memproduksi lokal CRF250L, bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Pernah terjadi pada Honda PCX. Semula hanya diproduksi di Thailand. Lalu kemudian bergeser ke Vietnam, sampai akhirnya dibuat di Indonesia.
“Karena marketnya besar dan tumbuh, jadi kalau kami rakit di Indonesia tuh masuk itung-itunganannya. Seperti skala ekonomi masuk, investasinya juga masuk jadi kami putuskan untuk membuatnya lokal,” tutup pria ramah ini.