Posisi Jok Motor Ketinggian Bikin Kaki Susah Menapak? Ini Kata Pakar Safety Riding
Adit · 24 Nov, 2021 11:30
0
0
Mengendaraimotor dengan posisi jok yang tinggi memiliki tantangan dan kepuasan tersendiri, misalnya berbagai model motor sport. Kebanyakan jenis motor yang satu ini hadir dengan ketinggian tempat duduk yang kurang ramah bagi semua pemotor. Dalam artian kedua kaki tidak dapat menapak sempurna.
Sebut saja Honda CB150 Verza yang tinggi joknya 773 mm, kemudian ada Honda CB150R sekitar 795 mm, juga Honda CRF150L dengan tinggi jok 869 mm. Bandingkan dengan Honda BeAT memiliki tinggi tempat duduknya hanya 740 mm, yang ramah bagi berbagai rider khususnya berpostur 170 cm ke bawah.
Lalu bagaimana solusinya apabila tetap ingin mengendarai motor sport tadi namun postur tubuh kurang ideal? Untuk menjawab itu, Manager Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Lucky coba berikan solusinya.
Menurutnya ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal itu. Pertama dengan memodifikasi ringan jok supaya ketinggiannya bisa berubah, kemudian yang kedua adalah upayakan mengenakan sepatu riding yang solnya tebal.
"Yang memungkinkan dimodifikasi itu di sepeda motor atau orangnya, dalam arti riding gear yang dipakai. Bisa pakai sepatu yang lebih tinggi alasnya, namun perhatikan juga jangan sampai mengganggu operasional perpindahan gigi atau pengereman," kata Lucky beberapa waktu lalu.
Di pasaran ada banyak macam sepatu riding yang alasnya tebal dan bisa mendongkrak tinggi pengendaranya. Harganya mulai dari Rp 250 ribuan tergantung merek. Tak terlalu signifikan memang, namun cukup ideal agar si pemotor tidak sampai jinjit balet dan kendali masih bisa dilakukan secara nyaman.
Apabila ternyata masih kurang, masih bisa tambahkan sedikit modifikasi di sepeda motor. Cara yang paling sering dilakukan adalah papas jok, mengurangi ketebalan busa joknya beberapa milimeter agar tidak terlalu tinggi.
Namun misalnya pabrikan menyediakan opsi jok rendah yang dijual terpisah akan lebih baik membelinya. Inilah mengapa merek-merek motor gede seperti BMW menawarkan jok terpisah untuk model BMW R1250 GS yang tidak terlalu tebal supaya pengendara dengan postur rendah bisa menungganginya.
"Mengurangi ketinggian seat tentunya jangan terlalu tipis karena menyangkut kenyamnan. Kalau joknya tipis nggak bisa nahan rem jangan sampai badan kita justru maju. Hal tersebut harus selalu diperhatikan," katanya.
Tapi perlu ingat, hindari memodifikasi kaki-kaki seperti mengubah jarak travel suspensi lebih pendek, atau menggunakan ban yang profilnya tidak terlalu tinggi. Jelas Lucky hal itu sudah termasuk ubahan yang melanggar aturan yang berlaku karena ada perubahan dimensi.
"Pastikan tidak melanggar ketentuan ya paling tidak sesuai peraturan, tidak membahayakan arus lalu lintas atau merusak jalan, kemudian tidak ada perubahan yang mewajibkan uji tipe. Itu bisa dilakukan," katanya lagi.
Terakhir yang paling penting lagi sesuai penuturan Lucky adalah, pilih motor sesuai dengan postur tubuh. Sebab ada kaitannya dengan kemampuan menerapkan aspek keselamatan berkendara dan persepsi ketika mendapat bahaya di jalan.
"Pilih motor itu harus sesuai. Idealnya kedua kaki bisa berpijak, walaupun jinjit sedikit. Sehingga umpama hilang keseimbangan, kaki dapat dengan mudah mempertahankan posisi motor, kalau posturnya pendek akan susah dilakukan," pungkasnya.