Rambut Tipis di Ban Motor Baru Perlu Dicukur? Ini Jawabannya
Fariz · 19 Jan, 2024 10:30
0
0
Fungsinya cukup penting dalam proses pembentukan ban.
Tidak memengaruhi performa ban.
Ban menjadi salah satu komponen penting untuk keselamatan pengendaranya, kenapa begitu? Tentu saja karena ban jadi satu-satunya komponen yang menghubungkan motor dengan aspal atau jalanan.
Jadi kalau kondisi ban sudah tidak bagus seperti karet mulai keras atau sudah menyentuh batas TWI (Tread Wear Indicator), tentunya berpengaruh dengan handling motor yang menjadi sulit dikendalikan sampai rawan terjadi kecelakaan akibat minim traksi.
Jangan lupa untuk menyesuaikan ukuran ban dengan lebar pelek dan motor kalian. Pasalnya, ini juga berpengaruh terhadap handling, dan kalau pun ingin upsize direkomendasikan hanya 1 tingkat dari ukuran standar.
Nah tiap kali membeli ban baru, kalian perhatikan gak sih kalau ban sepeda motor baru pasti memiliki rambut pada tapak bannya? Lantas, apa yang perlu dilakukan pada rambut-rambut tersebut setelah membeli ban baru?
Fungsi Penting
Usut punya usut, ternyata rambut-rambut tipis pada tapak ban ini merupakan hasil dari proses produksi ban saat di pabrik.
Peran rentetan rambut tipis pada tapak ban ini juga gak bisa dianggap sepele. Dikarenakan menentukan tentang kerapihan bentuk ban saat dimasak atau curing.
"Jadi prosesnya ban ini kan tadinya karet lembaran, kemudian dimasak di molding dengan suhu tinggi dan dipres bertekanan tinggi. Hasil dari pertemuan bahan karet dan moulding berbahan besi ini menghasilkan udara."
"Nah disinilah tugas penting dari rambut atau vent hole ini yang menjadi jalur keluarnya udara selama proses pemasakan, ibaratnya kalau badan masuk angin gak enak kan kembung, ini juga yang terjadi di ban, kalau gak ada ini nanti gak rapih cetakan bannya saat di press," rinci Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk produsen ban IRC.
Perlakuan Terhadap Ban Baru
Lalu, apa yang perlu dilakukan pada rambut-rambut tipis tersebut ketika baru membeli ban? Ternyata tidak ada perlakukan khusus, cukup dibiarkan hingga rambut-rambut tersebut hilang dengan sendirinya sembari bergesekan dengan aspal.
Menurut Dodiyanto, keberadaan rambut-rambut tipis ini toh tidak berpengaruh terhadap performa ban.
"Biarkan aja hilang sendirinya, malah bisa buat tanda kan kalau pakai ban baru, hahaa… Karena memang secara teknis rambut ban ini gak ada pengaruhnya, termasuk gak bikin ban licin," sahut Dodiyanto.
"Semua ban motor yang kami produksi dan jual sih tidak ada yang dicukur ya rambut di ban ini, kecuali memang kebutuhannya buat pameran barulah kami potong biar enak dilihatnya,” terang pria dengan centang biru di Instagram pribadinya ini.
Yang perlu dilakukan saat baru mengganti ban justru bukan soal rambut-rambut tipis ini, tapi mengadaptasi ban baru dengan cara jalan perlahan.
Ini karena saat proses produksi banyak sekali cairan kimia yang digunakan agar hasil ban sempurna dan tidak lengket saat proses pencetakan, makanya perlu membuat ban beradaptasi dengan kontur jalan selama beberapa saat setelah memasang ban baru.
"Jadi, ada cairan kimia yang disemprotkan saat moulding atau pencetakan biar gak lengket saat dimasak temperatur tinggi, tapi itu tipis kok. Buat bersihinnya cukup cuci bersih ban pakai air sabun."
"Cara lain ya jangan digeber dulu lah, dipakai berkendara santai aja. pokoknya jangan langsung gaspol apalagi ngebut sampai 80-100 km/jam deh. Proses ini gak lama kok, paling beberapa kali putaran rotasi roda juga udah aman," tutupnya.