Sejak awal kemunculannya pada 2008, Honda Beat menjadi skutik favorit masyrakat Indonesia. Bisa dibilang, ia merupakan skutik dengan harga paling terjangkau yang dijual Honda. Sampai sekarang, dirinya masih menyandang predikat motor terlaris di tanah air.
Tak hanya laris di dalam negeri, berkat keunggulan desain dan performa yang diusung, produk ini juga diminati pasar motor di ASEAN. AHM mulai melakukan ekspor perdana Honda Beat eSP 110 cc ke Filipina pada 2015. Ini merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung industri dalam negeri, sekaligus memperkuat industri komponen lokal.
Setelah 12 tahun mengaspal, akhirnya ia menyandang status All New. Tepatnya diluncurkan secara resmi pada awal Februari 2020. Ia mengalami perubahan yang lebih istimewa dibanding model sebelumnya. Paling signifikan yakni penggunaan rangka berteknologi eSAF (enhanced Smart Architecture Frame). Teknologi rangka ini sebelumnya sudah diaplikasikan pada Honda Genio.
Frame yang diaplikasi ke Beat baru ini punya bobot ringan dan fleksibel. Jadi beratnya cuma 11 kg, atau lebih ringan 9 kg dari rangka sebelumnya yang mencapai 19 kg. Dibuat pakai pelat baja bukan dari dari pipa besi. Efek penggunaan rangka model ini mampu mempengaruhi handling jadi lebih baik. Dan memberikan kemampuan manuver yang optimal dan kenyamanan untuk penggunaan sehari-hari.
Berkat pemakaian rangka eSAF, kontruksinya benar-benar baru. Total keseluruhan ia lebih ringan 3 kg dibandingkan versi sebelumnya. Untuk ukuran skutik entry level, penyusutan beban cukup berpengaruh, sehingga menghasilkan kemudahan dalam berkendara. Tapi tidak mengubah position riding.
Desain bodinya berubah total, namun tetap mempertahankan identitas bergaya ramping dan dinamis. Bisa dibilang lebih sporty dibanding skutik kelas 110 cc lain. Seluruh bagian tubuhnya banyak lekukan tajam. Bagian depannya mengandung unsur serbalancip, khas skutik terlaris Honda. Bentuknya mirip dengan Vario series. Sementara bagian buntutnya mendapat sentuhan baru, jadi lebih energik.
Dimensinya lebih besar sedikit dari yang lawas, tepatnya 1.877 x 669 x 1.074 mm (P x L x T). Efeknya bisa dirasakan pada ruang kaki yang tambah lapang. Ground clearance-nya naik 1 mm. Tapi jarak joknya dari tanah masih sama dengan model sebelumnya, 740mm. Bentuk joknya masih mirip, ramping dan empuk.
Selaras dengan bodinya yang mungil, dipasangkan ban depan ukuran 80/90 dan belakang 90/90 dengan lingkar 14 inci. Kenyamanan makin terasa dengan ban tipe tubeless. Pengendara tidak perlu khawatir ban bocor. Desain pelek Beat 2020 juga berbeda dengan versi sebelumnya. Palangnya mirip yang dipakai oleh Genio.
Ia termasuk skutik yang memiliki fitur lengkap. Cahaya utamanya kini sudah pakai teknologi LED dengan 3 titik, 2 untuk lampu dekat dan 1 untuk lampu jauh. Memberikan kesan modern dan lebih hemat energi. Tapi lampu belakang dan sein masih menggunakan bohlam.
Sekarang sudah dipasangkan power charger 12 W (12V 1A). Sayangnya hanya terdapat untuk Beat tipe CBS-ISS dan Deluxe. Kemudian ruang penyimpanan barang kini lebih luas (12 liter) dan kapasitas tangki bahan bakar lebih banyak (4,2 liter).
Meski masih menggunakan panel instrumen kombinasi analog-digital, tampilannya kini lebih mewah. Sekarang diberikan warna latar biru. Isinya masih tetap sama, menyajikan berbagai informasi, termasuk penunjuk kecepatan, odometer dan bahan bakar. Tak lupa dengan indikator ECO pada instrumen clusternya. Sebagai panduan berkendara yang efisien dalam konsumsi bahan bakar.
Untuk sektor keamanan, terdapat fitur secure key shutter dan sudah terintegrasi dengan pembuka jok. Jadi tidak perlu repot saat ingin membuka jok. Combi Brake System (CBS) menjadi fitur standar buat Honda Beat. fungsinya mengkombinasikan antara rem depan dan belakang, jadi pengereman lebih tepat, dan optimal.
Selanjutnya ada Side Stand Switch, mesin tidak dapat dihidupkan jika standar samping belum dinaikkan. Dan mati secara otomatis bila diturunkan. Serta Parking Brake Lock yang berguna saat motor berhenti di tanjakan atau turunan, sehingga lebih aman.
All New Honda Beat menggunakan mesin 110 cc SOHC generasi terbaru. Diameter dan langkah menjadi 47 mm x 63,1 mm serta kompresinya juga meningkat menjadi 10:1. Karakteristik ini serupa dengan Honda Genio. Ditujukan untuk meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar serta meningkatkan performa. Karena berkarakter overstroke, tarikan awalnya jadi responsif.
Dari mesin barunya itu, tenaganya terdongkrak menjadi 8,89 hp pada 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm di putaran 5.500 rpm. Hasil pembakarannya sudah ramah lingkungan dengan standar emisi Euro 3. Melalui tes internal dengan metode ECE R40, skutik ini menghasilkan 60,6 km/liter (fitur ISS on). Dalam sekali pengisian full bahan bakar, ia dapat menempuh jarak 254,52 km.
Tetap dibekali mesin berteknologi alternating current generator (ACG) starter. Mampu meminimalisir suara kasar mesin saat pertama kali dihidupkan. Teknologi itu dikombinasikan dengan fitur idling stop system (ISS). Kedua fitur unggulan itu berguna untuk membuat mesin lebih irit. Dapat mematikan mesin secara otomatis, saat skutik berhenti lebih dari tiga detik. Untuk menyalakannya kembali, cukup putar handle gas saja.
All New Honda Beat ESP ditawarkan dalam tiga tipe yakni CBS dan CBS-ISS serta Deluxe. Untuk tipe CBS harganya Rp 16,4 juta (OTR Jakarta). Warnanya ada Dance White, Techno Blue White, Hard Rock Black, dan Funk Red Black. Sedang CBS-ISS punya 3 warna; Garage Black, Electro Blue Black dan Fusion Magenta Black yang dipasarkan Rp 17,1 juta (OTR Jakarta). Sementara varian Deluxe yang menggunakan emblem 3D di bodinya dilego dengan harga Rp 17,2 juta (OTR Jakarta).