Sudah Dianggap Lumrah, Kebiasaan Bikers Ini Justru Bisa Bikin Celaka Lho!
Ilham · 14 Des, 2021 10:02
0
0
Sudah ada ratusan kejadian kecelakaan tahun ini dari data Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri). Hal ini cukup memprihatinkan karena banyak nyawa yang hilang karena kejadian tersebut. Tak terkecuali karena kecelakaan sepeda motor.
Banyak Yang Tak Memakai Helm Saat Berkendara Dekat
Jarak Tidak Mempengaruhi Potensi Bahaya
Banyak faktor yang membuat insiden kecelakaan sepeda motor sering terjadi di Indonesia. Salah satunya karena cuek dengan perlengkapan berkendara, terutama saat berkendara jarak dekat dan hal ini dianggap lumrah. Dengan alasan 'cuma mau ke pasar' atau semacamnya membuat pengendara enggan memakai perlengkapan yang proper. Padahal secara potensi, baik berkendara dekat atau jauh tetap berbahaya.
“Pergi menggunakan sepeda motor tanpa perlengkapan berkendara sangat tidak disarankan. Karena selain membahayakan diri sendiri juga dapat membahayakan bagi pengguna jalan dan pengendara lain,” kata Demmy Firmansyah, Promotion Department Head PT Daya Adicipta Motora (DAM) main dealer motor Honda Di Jawa Barat.
Meskipun hanya berkendara dengan jarak dekat, menggunakan perlengkapan berkendara sangatlah wajib untuk meninimalisir potensi bahaya yang ada. Berikut kesalahan yang kerap dilakukan saat berkendara jarak dekat dan bahayanya.
Pandemi corona membuat masker menjadi salah satu perlengkapan yang wajib digunakan untuk menghindari penularannya. Hal ini efektif terlihat dari patuhnya masyarakat dalam memakai masker saat keluar rumah, termasuk ketika berkendara. Sayangnya, disiplin tersebut tidak menular ke penggunaan helm.
Pemakaian helm hanya sebatas perjalanan jarak menengah dan jauh, atau ketika harus melintas di jalan raya sebagai syarat supaya tidak ditilang. Padahal, tujuan utama penggunaan helm adalah untuk melindungi kepala pengendara dari benturan. Tidak ada garansi apakah berkendara dalam jarak dekat akan terbebas dari bahaya benturan di kepala.
Untuk pemakaian helm pun perlu diperhatikan. Mulai dari pemasangan talinya yang harus sesuai dengan pengancingnya. Hal ini kerap ditandai dengan bunyi klik pada pengunci tali helm.
Lalu saat memilih ukuran helm, pastikan cangkangnya yang tidak membuat pusing saat berkendara. Serta pastikan helm yang digunakan sudah berstandar SNI untuk menjamin kekuatan melindungi kepala.
Kebebasan melangkah dan kepraktisan menjadi alasan banyak pengendara motor harian memilih sandal jepit sebagai alas kakinya. Sebaiknya ini dihindari, karena kepraktisannya tidak sebanding dengan resiko yang bakal dialami jika terjadi kecelakaan.
Ini karena minimnya area perlindungan yang dimiliki oleh sandal jepit. Sehingga efek cederanya pun lebih parah. Selain itu, potensi tersenggol dengan objek lain di jalan juga besar. Belum lagi kemungkinan terkena mesin motor yang panas saat berkendara. Sehingga sebaiknya memilih alas kaki yang memberi perlindungan lebih pada kaki.
Sama seperti memakai helm, alasan jarak berkendara yang dekat juga membuat orang malas memakai jaket. Padahal banyak hal positif yang didapat dari memakai jaket saat berkendara. Diantaranya melindungi tubuh dari terpaan angin dan debu.
Selain itu, proteksi yang diberikan saat terjadi kecelakaan pun lebih baik ketimbang tidak memakai jaket. Karena jaket akan melindungi badan dari gesekan langsung ke aspal dan potensi benturan lainnya.
Nah, paham kan pentingnya memakai perlengkapan yang ideal meski cuma ke pasar?