Susah Dapat Bensin, Polisi Hutan di Afrika Kini Pakai Motor Listrik Kejar Pemburu Liar
Adit · 30 Mar, 2022 16:30
0
0
'Ranger' di hutan Afrika pakai motor listrik untuk mengejar para pemburu liar.
Polisi hutan di Afrika pakai motor listrik buar kejar pemburu liar
Selain karena BBM yang langka, distribusi bensin di sana pakai helikpoter
Penggunaan helikopter akan mengganggu polisi saat mengejar para pemburu
Ketersediaan bensin yang belum memadai di Afrika, memaksa polisi hutan setempat beralih menggunakan motor listrik. Alih-alih pakai truk tanggi BBM, suplai bensin justru menggunakan helikopter.
Hal itu selain mengganggu kenyamanan penduduk, juga bisa mengacaukan perburuan polisi hutan. Sebab ketika ada helikopter mendekat, para pemburu dapat mendengarnya, kemudian setelah melakukan perburuan liar bisa langsung kabur.
Motor listrik yang digunakan bisa digeber hingga kecepatan 90 km/jam.
"Helikopter sangat berisik, para pemburu bisa mendengar dari jarak 45 menit lalu. Mereka bisa langsung kabur dengan cepat," terang Stefan Ytterborn, Founder Motor Listrik Cake yang bermarkas di Swedia.
Atas dasar itu, Ytterborn menggagas penggunaan motor listrik yang lebih senyap, ramah lingkungan, dan lebih mudah digunakan di hutan Afrika oleh polisi setempat. Ytterborn berkolaborasi dengan Southern African Wildlife College (SAWC) untuk merealisasikannya.
Bisa Ngebut, Cocok Buat Kejar Pemburu Liar
Ada dua model yang ditawarkan, moped dan trail yang dinamakan Osa. Secara spesifikasi bisa digeber hingga kecepatan 90 km/jam. Jadi lebih cocok untuk mengejar para pemburu liar. Bentuknya ringkas supaya dapat mengangkut peralatan.
Motor listrik 'Osa' yang digunakan ranger di hutan Afrika.
Mengutip laporan Design Week, motor listrik Cake Osa bisa dicas selama tiga jam dari kondisi kosong hingga penuh. Namun begitu Ytterborn mendesainnya agar bisa membawa baterai tambahan, sehingga bisa diganti apabila baterai utama habis.
Selain itu, Cake juga menyediakan stasiun pengisian listrik berbasis panel surya. Tapi khusus yang ini masih dalam tahap pengembangan, sehingga tak perlu repot lagi membangun infrastruktur pembangkit listrik maupun sistem genset.
Kapasitas baterainya tidak dirinci oleh Ytterborn, namun yang jelas motor listrik Cake Osa cuma cocok digunakan di musim panas yang berlangsung sejak April hingga Oktober di Afrika Selatan.
Osa dibuat oleh Cake, perusahaan motor listrik yang berbasis di Swedia.
Saat musim hujan, tanah di Afrika akan menjadi lumpur sehingga lebih susah dilintasi. Oleh karena itu aktivitas memburu pemburu liar bisa tergangggu, demikian diungkapkan Ytterborn. Tapi dirinya menjelaskan, akan terus mengembangkan kendaraan yang lebih reliable di segala musim.
Selain itu pengembangan juga dilakukan untuk membuatnya memiliki fitur yang modern, salah satunya GPS untuk bisa mendeteksi keberadaan si ranger, sebutan polisi hutan. Sehingga dalam waktu tertentu, bisa langsung mengetahui keberadaannya secara berkala dan realtime.
Namun ada kendala lain, jaringan koneksi internet di Afrika Selatan khususnya wilayah hutan dapat menghambat pengembangan tersebut. Tapi Ytterborn optimis, inovasi motor listriknya beserta stasiun pengisian listrik bertenaga solar jadi satu hal yang dinantikan di sana.