Harus custom batok belakang agar spidometer bisa terpasang
Isi informasi lebih lengkap dan mudah dipantau
Sebagian besar sepeda motor saat ini sudah dibekali dengan spidometer digital. Dengan penggunaan spidometer digital, tentu saja akan memberikan kesan modern yang lebih terasa.
Belum lagi suguhan informasi pada spidometer digital akan cukup membantu pengendaranya dalam mendeteksi kondisi sepeda motor. Tampilan spidometer pun terlihat lebih atraktif.
Sayangnya Suzuki Address masih dibekali spidometer analog atau jarum. Ingin pakai spidometer digital di Suzuki Address? Bisa kok! Lihat kreasi yang dibuat oleh Yons Motor berikut ini.
“Pakai spidometer KTC Kytaco punya Mio karbu. Emang gak bisa langsung kepasang, yang pasti harus custom batok belakang pakai fiberglass. Tapi bentuknya gak beda jauh, jadi customnya juga gak banyak,” sebut Ikhsan Jumaris dari Yons Motor.
Tampilan Address jadi lebih modern dengan spidometer KTC Kytaco dengan tambahan informasi yang lengkap
Setelah batok belakang Suzuki Address dicustom agar sesuai dengan spidometer KTC Kytaco untuk Mio, langkah berikutnya tentu perlu merakit perkabelan agar dapat berfungsi. Agar tidak merusak kabel bodi, pakai sistem jumper jepit.
Beberapa kabel dipakai sistem jumper jepit tanpa memotong kabel bawaan
“Jadi ngambil arus beberapa pakai sistem jumper, jepit ke kabel bodi bawaan, gak ada yang dipotong. Begitu juga soket utamanya, tetap pakai soket bawaan Suzuki Address yang dilepas dan disamakan pin connectornya ke spidometer KTC Kytaco Mio ini,” tunjuk Ikhsan yang bengkelnya ada di bilangan Depok, Jabar.
Soket utama spidometer Address tetap digunakan agar tetap rapih
Isi Informasi Lengkap
Asyiknya gak hanya mengubah spidometer dari jarum menjadi digital saja, tapi banyak informasi baru yang ditampilkan. Seperti ada jam digital, trip A dan B, voltmeter, average speed, max speed, takometer, overheat indicator, dan oil chance indicator.
“Untuk gonta-ganti informasinya pakai tombol starter. Yang gak fungsi buat nambah atau ngurangin nih, harusnya pakai rem kanan sama kiri. Tapi teryata sistem kelistrikan Yamaha bolak balik, kalau Suzuki satu arah. Jadi kalau ngikutin fungsi spidometer, nanti lampu rem jadi gak fungsi.”
Untuk membaca kecepatan tetap menggunakan kabel spidometer konvensional jadi lebih simpel
“Jadinya gak bisa setting oil trip, bakal idup terus tiap 1.000 km. Jam juga gak bisa diseting, karena dia tiap baru on pasti balik ke jam 12:00. Begitu juga average speed dan max speed akan selalu reset tiap kontak off. Jadi dia cuma 1 cycle,” rincinya.
Bisa membaca kecepatan maksimal, tapi setelah kontak off langsung hilang
Oiya untuk membaca kecepatan, spidometer KTC Kytaco ini masih memanfaatkan kabel spidometer konvensional. Nantinya diubah sendiri menjadi digital, jadi tidak memerlukan sensor khusus pada roda.
Lampu latar bisa berubah warna, misal saat di atas 31 km/jam latarnya menjadi hijau
“Lampu latar juga bisa berubah sesuai kecepatan. 0-30 km/jam biru, 31-60 km/jam hijau, 61-80 km/jam oranye, dan 80 km/jam ke atas jadi merah. Total biaya kurang lebih Rp 1,3 juta, lama pengerjaan semingguan. Paling lama custom batok belakang,” tutup Ihksan.