Waspada Beli Motor Bekas Eks Kecelakaan, Periksa 3 Bagian Ini
Harry · 23 Sep, 2021 15:30
0
0
Membeli motor bekas bisa menjadi pilihan bijak ketika dana yang dimiliki terbatas, namun harus segera membeli motor untuk keperluan transportasi sehari-hari. Bahkan dengan tahun produksi yang relatif muda, kalian bisa menghemat lumayan dari harga barunya loh.
Tapi tentu saja yang namanya barang bekas, kita perlu memeriksa unit secara detail. Termasuk jangan sampai unit motor yang kita beli merupakan eks kecelakaan yang pastinya akan membuat motor jadi tak nyaman dikendarai.
Motor yang pernah kecelakaan bisa disulap seperti baru lagi.
Meski secara fisik terlihat mulus karena sudah diperbaiki, tetap ada kok tanda-tanda kalau motor ini pernah terlibat kecelakaan. Dan ingat, jarang ada penjual yang mau mengaku 'dosa' terhadap kondisi barang dagangannya.
Jadi lebih baik kita yang teliti, sebelum akhirnya mencapai kesepakatan. Dibantu Heri Prasetyawan dari bengkel Jaw's Speed di Depok, Jawa Barat, setidaknya kalian harus perhatikan kondisi di bawah ini.
Jika pernah terlibat tabrakan dengan benturan keras, kemungkinan besar rangka motor juga bisa bengkok bahkan patah. Meski sudah di press untuk meluruskan rangka atau dilas untuk menyambung kembali, bekasnya tetap akan ada.
Rangka bengkok bisa diperbaiki, tapi handling sudah tak enak.
Ada 2 cara memeriksanya, pertama cek kelurusan antara roda depan dan roda belakang, dengan memposisikan motor pada standar tengah. Jika motor sport yang tak dilengkapi standar tengah, minta tolong teman untuk memegang dengan posisi motor berdiri dan setang lurus.
Cara kedua dengan cara melakukan tes singkat. Motor yang rangkanya tidak lurus, pasti handling-nya akan terasa aneh. Bahkan pada kecepatan tertentu motor menjadi tidak stabil.
Jika posisi roda depan-belakang lurus, artinya rangka motor aman.
Jika sudah diganti rangka baru, tentunya kalian tak akan menemui ciri-ciri tadi. Tapi baiknya pastikan lagi nomor rangka pada rangka baru agar sesuai dengan surat-surat motor seperti STNK dan BPKB ya.
2. Segitiga
Sebagai dudukan suspensi dan roda depan, bagian ini menjadi titik yang menerima kekuatan benturan. Segitiga menjadi tak sejajar dan sering kali terdorong ke belakang, yang membuat roda menempel dengan mesin.
Meski sudah di press, tetap ada bekasnya kok. "Misalnya las-lasan dekat dudukan komstir kalau sudah parah banget rusaknya. Tapi kalau yang betulin rapi, handling tetap akan nyaman, tapi bekas las-lasan ini gak akan hilang kecuali ganti baru," pria akrab disapa Wawan ini.
Proses press segitiga yang bengkok akibat tabrakan.
Kalau bekas las-lasan ini tak masalah karena handling motor tetap nyaman, pilihan kembali pada kalian, mau ambil motornya atau tidak. Jika hal itu bukan masalah, bekas las-lasan tadi bisa jadi senjata untuk menekan harga jual motor incaran loh.
Yang namanya kecelakaan, tentu bisa berdampak pada banyak sekali bagian motor, termasuk mesin. Apalagi jika jatuh pada kecepatan tinggi dan motor terseret cukup jauh.
"Pastinya akan meninggalkan bekas gesekan pada blok mesin kiri dan kanan. Walau sudah dicat ulang, bekas gesekan ini tetap akan terlihat. Kalau pun sudah diperbaiki dengan dilas, hasilnya tak akan rapi seperti buatan pabrik," jelas Wawan lagi.
Mesin bisa pecah saat kecelakaan.
Selain blok mesin, crankcase juga terkadang ada yang pecah imbas benturan yang kuat. Baiknya hindari jika ada bekas las-lasan pada crankcase, mesti telah diperbaiki baiknya bersabar mencari unit lain karena kita tak tahu kualitas perbaikan pada crankcase motor tadi.
Membeli motor bekas memang menarik, harganya lebih murah dan jika beruntung bisa mendapatkan keluaran tahun muda. Tapi kalian juga harus jeli kala memilih motor incaran, jangan sampai luarnya nampak bagus tapi dalamnya banyak perbaikan imbas kecelakaan.
Beli motor bekas jadi solusi hemat.
Jika tak mau repot, disarankan beli motor bekas lewat showroom motor bekas yang berani memberikan jaminan garansi. Logikanya, jika berani memberi garansi, berarti pedagang itu yakin akan kualitas barang dagangannya.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil