10 Fungsi Fitur ADAS Pada Mobil Biar Paham Manfaatnya Saat Berkendara

Fungsi fitur ADAS pada mobil adalah sesuatu yang wajib kalian pahami terutama saat hendak memiliki kendaraan yang sudah dilengkapi teknologi tersebut.

Mungkin kalian belakangan ini makin sering membaca atau mendengar istilah fitur ADAS alias Advanced Driver Assistance System pada sebuah mobil keluaran terbaru.

Bahkan tak jarang keberadaan fitur tersebut menjadi poin plus sebagai daya tarik atau nilai jual tambahan terhadap kendaraan yang ditawarkan oleh pabrikan yang bersangkutan.

Mungkin pada 5-10 tahun lalu, teknologi yang mirip dengan ADAS cuma ada pada kendaraan mewah yang harganya di atas Rp 700-800 juta.

Namun kini fitur tersebut bahkan sudah ada di mobil-mobil kelas medium yang harganya mulai dari Rp 250 jutaan.

Untuk fitur ADAS sendiri, tiap merk kendaraan memiliki penamaannya masing-masing.

Daihatsu dengan Daihatsu Advance Safety Assist (ASA), Honda dengan Honda SENSING, Hyundai dengan Hyundai Smart Sense, Toyota dengan Toyota Safety System (TSS), Mazda dengan Mazda i-Activsense, dan Nissan dengan Nissan Safety Shield. 

Adapun istilah Advanced Driver Assistance Systems sendiri dipakai oleh Wuling melalui beberapa lini produknya.

Lantas apa sih ADAS itu? Dan apa fungsi fitur ADAS pada mobil sehingga seakan kini hampir semua produsen otomotif berlomba-lomba menggunakannya?

Biar lebih jelas, kali ini Autofun akan membahas semua hal tentang ADAS pada mobil.

Baca juga: Ini Fungsi Fitur ADAS di Mobil Listrik Neta V-II

Memahami Tentang Advanced Driver Assistance System

Sebelum lebih jauh membahas mengenai apa saja fungsi fitur ADAS pada mobil, maka kita kupas dulu apa sih sebenarnya teknologi Advanced Driver Assistance System alias ADAS tersebut.

Secara umum, ADAS memiliki peranan untuk mengurangi jumlah kecelakaan mobil dan mengurangi dampak serius saat kecelakaan yang biasanya sulit untuk dilakukan atau dihindarkan oleh pengemudi. 

ADAS menjadi teknologi advance yang menggabungkan berbagai perangkat elektronik untuk memberikan manfaat besar bagi keselamatan berkendara di jalan raya.

ADAS merupakan sistem yang menggabungkan antara teknologi antarmuka tertentu untuk menjalankan berbagai algoritma berbasis visi demi mendukung multimedia yang sifatnya real time. 

Mengandalkan kamera, sensor, dan radar pada beberapa titik yang tersebar di semua bagian eksterior maupun interior kendaraan, teknologi ini tersebut nantinya akan melakukan pemrosesan cerdas untuk membaca dan mendeteksi objek yang terdapat di sekitar kendaraan dalam radius jarak yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sensor juga telah menggunakan sejumlah data dengan menggunakan bantuan perangkat lunak untuk mengenali gambar, radar, lidar dan sensor ultrasonik menggunakan bantuan teknologi Artificial Intelligence (AI) sehingga mirip cara kerja otak manusia.

Objek yang teridentifikasi kamera, sensor, dan radar tersebut, nantinya akan diproses oleh sistem, untuk dilakukan pemantauan apakah berpotensi menimbulkan kecelakaan pada kendaraan atau tidak.

Jika objek tadi ternyata makin mendekat ke posisi kendaraan dan dinilai bakal menimbulkan kecelakaan bagi pengguna kendaraan itu, maka sistem akan memerintahkan perangkat kendaraan untuk melakukan peringatan kepada pengemudi, bahkan kontrol langsung ke kendaraan demi mengambil tindakan darurat, mislanya pengereman.

Respon peringatan terhadap objek bergerak yang mendekati kendaraan pada teknologi ADAS dibuat lebih cepat dibandingkan dengan respon manusia  yang dilakukan pengemudi saat terjadi situasi darurat.

Tujuan utamanya tentu saja guna menghindari terjadinya benturan atau kecelakaan dengan objek yang terdeteksi tersebut sehingga bisa meningkatkan keamanan dan keselamatan berkendara.

Jadi secara mudahnya, ADAS akan membantu pengemudi untuk memberikan peringatan dini ketika sistem pada kendaraan itu mendeteksi ada objek, baik pejalan kaki, pesepeda, pengguna sepeda motor, atau mobil lain, yang posisinya semakin mendekat ke kendaraan.

Peringatan itu bisa berupa suara buzzer "tit...tit...tit..." yang cukup nyaring dari sensor serta diiringi kedipan tanda sensor salah satu fitur ADAS di panel instrumen pengemudi maupun di headunit monitor.

Kemudian jika pengemudi dianggap telat melakukan respon pada keadaan bahaya tersebut, maka sistem ADAS ini akan melakukan tindakan emergency secara mandiri, misalnya dengan melakukan pengereman mendadak disertai menyalanya lampu hazard untuk memberikan komunikasi kepada pengemudi lain di belakang jika kendaraan tersebut melakukan hard braking.

Baca juga: Mercedes-Benz 0 500 RSD 2445, Sasis Bus Pertama di Indonesia dengan Fitur ADAS

Fungsi Fitur ADAS pada Mobil yang Wajib Diketahui

Perlu kalian pahami juga, ADAS merupakan rangkaian fitur keselamatan yang saling berkaitan, jadi bukan sekedar satu fitur yang berdiri secara mandiri.

Nah apa saja fungsi dari masing-masing fitur tersebut, yuk kita pahami satu per satu.

1. Fungsi Fitur ADAS pada Mobil Berupa Adaptive Cruise Control (ACC)

Kalau pada beberapa mobil mahal sudah ada yang dilengkapi Cruise Control, apa fungsi fitur ini?

Keberadaan cruise control memungkinkan pengemudi melajukan kendaraannya dengan kecepatan yang stabil sesuai yang sudah di setting sebelumnya, tanpa perlu menginjak pedal gas

Namun di fitu ADAS, teknologi cruise control ini ditambah lagi dengan peranan adaptive, yakni ketika pengemudi mengaktifkan cruise control, maka teknologi ACC akan secara otomatis melakukan penyesuaian antara kecepatan jelajah mobil kalian dengan kecepatan kendaraan yang ada di bagian depannya.

Jadi, pada saat kendaraan di depan berakselerasi, maka kendaraan kalian akan ikut mengembangkan akselerasi sampai pada batas kecepatan yang telah ditentukan sebelumnya oleh pengemudi.

Namun ketika kendaraan di depan melakukan deselerasi bahkan pengereman, maka sistem ACC juga akan ikut melakukan pengereman, bahkan sampai mobil benar-benar berhenti, sehingga bisa menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, tanpa pengemudi harus menginjak pedal gas atau rem.

2. Forward Collision Warning (FCW)

Fitur berikutnya yang juga kerap ada di sistem ADAS adalah FCW, yakni memungkinkan kendaraan memberi peringatan kepada pengemudi terkait jarak aman dengan kendaraan lain di depannya.

Jika radar dan sensor mendeteksi jarak mobil kalian terlalu dekat dengan kendaraan lain di depan, maka akan muncul informasi peringatan pada meter cluster pengemudi yang memerintahkan sopir melakukan deselerasi atau pengereman.

Apabila pengemudi telat merespon peringatan ini, maka sistem akan memerintahkan kendaraan untuk melakukan pengereman sekejap demi menghindari terjadinya tabrakan.

3. Blind Spot Detection (BSD)

Kalau fungsi fitur ADAS pada mobil yang seperti ini adalah memberikan peringatan kepada pengemudi akan adanya kendaraan lain yang posisinya tidak terlihat oleh pengendara (di area blind spot).

Umumnya indikator peringatan BSD ini berupa logo yang akan berkedip atu menyala pada area spion luar kendaraan kalian, baik yang ada di sebelah kanan maupun spion kiri.

Baca juga: Suzuki Jimny 5 Pintu Bakal Ditambah ADAS, Makin Mirip Versi JDM

4. Lane Departure Warning (LDW)

Fungsi fitur LDW yakni akan memberikan peringatan otomatis kepada pengendara ketika kendaraan atau mobil keluar dari lajur yang sebelumnya.

Indikator peringatan LDW berupa suara akan berbunyi ketika pengemudi berpindah lajur di jalan tanpa mengaktifkan lampu sein.

5. Lane Keeping Assistance (LKA)

Fitur LKA sebenarnya juga berkaitan dengan LDW, yakni memberi peringatan ketika sensor mendeteksi pengemudi berpindah lajur tanpa mengaktifkan lampu sein.

Bedanya, pada LKA, lingkar kemudi akan secara otomatis memberi peringatan berupa getaran, bahkan koreksi arah kemudi, untuk memperingatkan kalian kembali ke lajur yang sebelumnya atau lajur yang sesuai.

Umumnya LKA ini akan aktif jika kalian melintas di garis bahu jalan, atau marka jalan tidak putus-putus.

6. Automatic Emergency Braking (AEB)

Sesuai namanya, fitur AEB akan memerintahkan kendaraan untuk melakukan pengereman darurat jika sensor mendeteksi ada objek yang berpotensi menimbulkan tabrakan namun pengemudi tidak melakukan respon terhadap peringatan tersebut.

Sistem ADAS akan membuat mobil melakukan pengereman darurat sampai kendaraan benar-benar berhenti, dan biasanya diiringi dengan menyalanya lampu hazard.

Baca juga: Perbedaan Toyota Innova Zenix Hybrid V dan Q, Tipe Teratas Dilengkapi ADAS dan Panoramic Roof

7. Collision Mitigation System (CMS)

Fungsi CMS sebenarnya juga masih terkait kinerja ADAS demi menghindari risiko bahaya tabrakan dari depan pada kendaraan kalian.

Fitur ini akan secara otomatis mengurangi kecepatan kendaraan untuk memperkecil keparahan cedera atau kerusakan mobil akibat tabrakan.

8. Rear Crossing Traffic Alert (RCTA)

Fitur ini memanfaatkan kinerja sensor yang posisinya ada di belakang mobil untuk mendukung keselamatan berkendara khususnya ketika mundur atau parkir.

Teknologi RCTA akan membantu kalian saat dalam kondisi tidak bisa melihat objek dari sisi kiri atau kanan belakang mobil, karena terhalang mobil lain yang sedang parkir.

Misalnya pada saat hendak mundur, tiba-tiba ada pejalan kaki, pesepeda, atau pengendara sepeda motor melintas dari arah kiri atau kanan, maka fitur ini akan muncul peringatan di Multi-Information Display (MID) pengemudi atau layar head unit, dan indikator berkedip disertai bunyi buzzer.

Fitur ini sebenarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari fitur kamera mundur yang mulai umum digunakan di mobil-mobil saat ini.

9. Driver Attention Warning (DAW)

Fitur ini menggunakan sensor kamera dan AI untuk memantau gerakan kepala dan mata pengemudi demi mengidentifikasi tanda-tanda kelelahan atau berkurangnya fokus saat berkendara. 

Jika sistem mendeteksi bahwa pengemudi mulai mengantuk atau kurang fokus, maka akan ada indikator pemberi peringatan supaya pengemudi dapat beristirahat atau lebih fokus dalam berkendara.

Indikator yang muncul biasanya berupa logo cangkir kopi pada meter cluster atau MID di sisi pengendara.

10 Head Beam Assist (HMA)

Fungsi fitur ADAS pada mobil yang terakhir ini berkaitan dengan lampu utama yang ada pada bagian depan kendaraan.

Teknologi ini akan memerintahkan mobil untuk mengaktifkan lampu depan secara otomatis pada saat kamera atau radar mendeteksi kondisi di sekitar kendaraan mulai gelap.

Baik itu pada saat memasuki terowongan atau underpass, juga ketika kondisi cuaca gelap akibat akan hujan lebat atau siang yang segera berganti malam.  

Kemudian sistem ini akan mengatur ketinggian cahaya lampu utama tersebut sesuai kondisi lalu lintas pada saat itu.