Wuling Almaz ketika pertama kali diperkenalkan oleh PT SGMW Motor Indonesia sontak menuai decak kagum dikalangan para pegiat otomotif nasional. Bagaimana tidak, Wuling Almaz mendapatkan fitur unggulan yang lebih lengkap dari pesaing utamanya, yaitu Honda CR-V namun tetap memiliki harga yang terjangkau. Secara konfigurasi keduanya juga mirip, ada versi 5-seater dan 7-seater.
Sebelum berniat untuk membelinya dalam kondisi bekas, pastikan kalian mengetahui kekurangan Wuling Almaz produksi 2019 hingga 2020. Pasalnya, beberapa kelemahan mengenai mobil ini kerap kali dikeluhkan sebagian pemilik Almaz di grup pengguna Wuling.
Penasasaran dengan kekurangan apa saja yang sering kali menimpa SUV asal Tiongkok ini? Berikut beberapa penjelasannya.
Baca juga: 5 Keistimewaan Wuling Almaz RS
Belum genap dua tahun, pengguna Wuling Almaz generasi pre-facelift sering kali mengalami masalah pada aki yang tidak kuat di starter. Kemungkinan besar permasalahan tersebut timbul dari ampere pada penyimpanan baterai yang terbilang kecil. Menurut informasi, Wuling Almaz menggunakan aki dengan kuat arus hanya 45 ampere.
Seharusnya aki yang digunakan mobil ini minimal 60 ampere. Mengingat Wuling Almaz telah disematkan banyak fitur unggulan yang membutuhkan kuat arus lebih besar.
Sistem pendingin udara atau yang biasa disebut AC, juga dikeluhkan beberapa pemilik mobil ini. Melihat pada forum, beberapa pengguna setia Wuling Almaz menyampaikan bahwa mengalami masalah pada AC-nya.
Untuk blower pada baris belakangnya, hembusan udara sejuk yang dihasilkan tidak bisa bekerja secara maksimal. Sebagai catatan, selama garansi masih ada, unit yang rusak akan diganti dengan parts yang baru.
Disisi lain, pemilik Wuling Almaz generasi sebelum facelift juga mengeluhkan ketika pengaturan suhu di setting ke pemanas udara. Saat dikembalikan ke posisi dingin, udara yang dihasilkan masih tetap panas. Terkecuali pengguna mensetting suhu paling rendah atau mendiamkan selama beberapa waktu, hingga suhu kembali dingin.
Kalian yang suka akan gaya berkendara secara responsif, sebaiknya harus lebih bersabar ketika dalam posisi ‘stop and go’ menggunakan Wuling Almaz. Pasalnya, transmisi CVT pada mobil ini tidak bisa langsung njengat di-kick down secara full untuk menghasilkan tenaga yang responsif. Padahal Almaz memiliki torsi yang terbilang melimpah, sebesar 250 Nm.
Baca juga: Harga Bekas Wuling Almaz Rp220 Jutaan, Lebih Layak Dibeli Dibandingkan Toyota Avanza Baru?
Bukan cuma kurang responsif pada tarikan awal berkat karakter transmisi CVT yang digunakan, mobil ini juga mempunyai masalah yang kerap kali dikeluhkan beberapa pemiliknya ketika melaju kencang saat hujan lebat atatupun menerobos banjir. Permasalahan ini timbul karena soket kelistrikan pada transmisi kemasukan air, sehingga menyebabkan mobil tidak bisa melaju kencang meski pedal gas diinjak secara dalam.
Apabila timbul masalah tersebut pada Almaz, sebaiknya jangan panik. Kalian bisa berhenti sejenak ataupun membersihkan soket tersebut dan membungkusnya dengan plastik agar tidak kembali kemasukan air.
Masalah yang dihadapi semua pengguna Almaz generasi pra facelift ada pada sistem infotaimentnya. Varian ini mendapat head unit berukuran 10,4 Touchscreen Smart Multimedia yang menampilkan suara baik dan disematkan fitur Voice Command (WIND) untuk menjalankan perintah seperti membuka kaca, menghidupkan AC, menaikkan-menurunkan suhu, membuka dan menutup sunroof, dan beberapa lainnya hanya dengan perintah suara.
Masalah pada sistem intertaiment ini bukan terletak pada fitur Voice Command (WIND). Melainkan ada pada settingan kualitas bass dan equalizer yang secara otomatis kembali ke pengaturan awal ketika mematikan mesin. Tentunya kejadian seperti ini akan sedikit merepotkan pemilik Almaz ketika ingin kembali memulai perjalanan dengan mengatur kualitas suara terlebih dahulu.
Salah satu pengguna pada forum menyebutkan bahwa ampere yang dikeluarkan kurang stabil sehingga bisa mengakibatkan kejadian seperti ini. Bicara mengenai solusinya, salah satu pengguna Almaz berhasil menemukan cara untuk mengobati masalah ini dengan menambahkan volt stabilizer. Melansir beberapa marketplace, alat ini ditawarkan mulai dari Rp700.000 hingga Rp1.200.000.
Melihat keluhan pengguna di dalam forum, salah satu pengguna menyampaikan persoalan head unit yang bermasalah sudah dua bulan belakangan ini tidak bisa digunakan dan sedang menunggu penggantinya dengan yang baru dari pihak bengkel resmi Wuling. Permasalahan lainnya juga datang dari salah satu anggota yang menyampaikan bahwa head light berembun setelah hujan dan sedang dalam tahap pemesanan untuk penggantian baru yang sudah dicover dengan garansi.
Selain itu, salah satu pengguna juga menyampaikan bahwa Wuling Almaz dianggap mempunyai kelemahan pada transmisi CVT-nya ketika memindahkan tuas dari posisi D ke posisi P timbul rasa hentakan yang dianggapnya kurang halus.
Baca juga: Alasan Orang Memilih Wuling Almaz
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2022 Toyota RUSH S GR SPORT 1.5
14.366 km
1,5 tahun
Jakarta
2021 Wuling ALMAZ LT LUX CVT 1.5
18.872 km
2,5 tahun
Java East
2018 Honda HR-V SE 1.5
43.740 km
4,5 tahun
Banten
2018 Honda HR-V SE 1.5
62.209 km
5 tahun
Jawa Barat
2021 Wuling ALMAZ RS LT LUX + SC CVT 1.5
38.223 km
2 tahun
Jakarta