Kamu yang pernah naik mobil baru, atau ikut mengetes mobil baru tentu pernah merasa tidak nyaman dengan aroma di kabin. Tidak cuma mengganggu, menurut sebuah studi, bau mobil baru ini bisa berbahaya bagi manusia lho. Kok bisa?
Aroma kabin mobil baru itu pada dasarnya muncul dari bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi kendaraan. Bau ini adalah campuran uap bahan kimia dari pembuatan busa, kain, pelarut, karet, plastik dan perekat. Aroma bahan kimia tadi baunya bercampur menjadi aroma mobil baru.
Aroma khas interior mobil baru tersebut adalah hasil dari 8 buah senyawa organik yang mudah menguap atau juga disebut VOC (volatile organic compounds). Senyawa tersebut terdiri dari asetaldehida, akrolein, benzena, etilbenzena, formaldehida, stirena, toluena, dan xilena.
Bau tersebut muncul dari berbagai jenis bagian interior, misalnya plastik pada dashboard dan trim pintu, perekat, busa hingga bahan sintetis pelapis jok. Bagi orang yang memang telah sukses membeli mobil impiannya, aroma interior yang khas ini bisa dianggap sebagai aroma keberhasilan walaupun mungkin tidak nyaman dihirup. Bagi orang yang indra penciumannya sensitif dengan bau, ada dampak yang cukup serius untuk mereka.
Biasanya orang yang benci aroma mobil baru akan mengalami beberapa kasus yang menunjukkan bahwa mereka mengalami reaksi alergi seperti iritasi mata, pusing, napas pendek, merasa kelelahan, hingga mual. Itu belum seberapa, dalam kondisi yang cukup parah bisa menyebabkan kanker.
Menurut penelitian dari Universitas California Riverside di Amerika Serikat menemukan bahwa aroma khas dari dalam kabin mobil baru berpotensi mengandung karsinogen, dan zat tersebut adalah penyebab kanker. Dikutip dari Solopos, orang yang mengemudikan mobil baru mereka selama lebih dari 20 menit per hari, memiliki risiko terpapar karsinogen lebih tinggi.
Ini karena uap bahan kimia yang masih menempel pada bagian interior mobil secara perlahan-lahan dapat terlepas melalui udara, kemudian terhirup pengemudi dan penumpang mobil. Senyawa kimia yang menguap itu semakin mudah terhirup apabila berada di dalam ruang tertutup seperti kabin mobil.
Peneliti menyebutkan ada dua senyawa berbahaya yang terdapat pada interior mobil baru antara lain benzena dan formaldehida. Benzena digunakan pada karet dan pewarna sedangkan formaldehida dipakai pada karpet dan cat.
Jadi, kalau kamu yang baru beli mobil ingin aroma kabin yang menyebalkan itu segera hilang, cukup dengan lebih sering membuka kaca jendela dan membiarkan udara bersirkulasi. Hawa panas matahari dan sirkulasi udara yang baik membuat uap berbahaya tersebut lekas keluar.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta