Segmen kendaraan niaga kerap dipandang sebelah mata, karena dianggap cuma sebatas mobil angkutan penumpang. Padahal, minibus ukuran tanggung seperti Isuzu Elf atau Toyota Hiace ini kerap menjadi mobil antar kota jarak menengah. Bicara soal kenyamanan, kini Toyota Hiace dianggap lebih baik dari Isuzu Elf.
Sebelum kemunculan Toyota Hiace, armada travel antar kota biasanya memakai Isuzu Elf sebagai armada operasionalnya. Pamor Isuzu Elf sedikit menurun setelah Toyota merilis Hiace yang gayanya lebih berkelas.
Pasalnya, Isuzu Astra Motor Indonesia memasarkan Isuzu Elf NKR 55 dan NLR 55 berupa sasis dengan kabin yang setengah jadi, bukan mobil utuh seperti Hiace. Isuzu Elf terlihat memiliki model yang monoton, hanya berbentuk kotak dan desainnya mirip dengan versi mobil angkutan barang.
Dengan begitu, apakah Elf NKR 55 ini buruk? Tidak juga karena Isuzu ini bisa dikustomisasi lebih fleksibel sesuai kebutuhan pengusaha. Ketangguhan mesinnya juga lebih baik ketimbang Hiace.
Untuk Toyota Hiace ini ada varian standar (Commuter) dan ada varian Premio. Untuk Hiace Premio ini mengisi segmen premium dan kelasnya sepadan dengan Mercedes-Benz Sprinter. Adapun Hiace Premio ini meluncur pada GIIAS 2019 lalu.
Lantas, apa saja sisi menarik dari Toyota Hiace dan Hiace Premio ini? Apakah Isuzu Elf Bisa Menyamai Kemewahannya?
PT Toyota Astra Motor (TAM) menghadirkan Hiace Premio yang menyasar higher segment. Hiace Premio dengan harga yang lebih tinggi dibekali oleh sejumlah fitur baru yang semakin memberikan kenyamanan sekaligus keamanan bagi pengemudi maupun penumpang.
Sebagai pendatang baru ada sejumlah perbaikan maupun perbedaan pada Toyota Hiace Premio daripada versi standar, antara lain:
Eksterior Toyota Hiace Premio tampil lebih menarik dan premium. Ini terlihat dari lekukan tubuh bagian samping, dan memiliki bonnet lebih panjang. Pada grill juga dipercantik dengan garnish krom.
Walaupun sama-sama Hiace, tapi pada varian Premio punya ruang kabin yang sangat lega. Jendelanya pun berukuran lebih besar sehingga interior bisa lebih terang.
Pintu samping khusus penumpang kini lebih lebar, yang memudahkan penumpang masuk dan turun. Sedangkan area kabin lebih panjang dan luas dibanding tipe standar. Dimensinya lebih panjang 53 cm dibandingkan versi standar.
Secara dimensi, Hiace Premio panjangnya 5.915 mm, dibandingkan tipe Commuter yang hanya 5.380 mm. Lebarnya mencapai 1.950 mm, lebih lebar dibanding tipe Commuter yang hanya 1.880 mm. Tinggi sedikit pendek yaitu 2.280 mm dibanding Commuter sehingga menjadi 2.285 mm.
Dengan adanya moncong depan panjang ini, sekaligus mengubah layout mesin di depan. Untuk Hiace versi standar mesinnya ada di bawah kursi pengemudi. Pastinya, tingkat kebisingan dan kenyamanan lebih baik daripada versi standar.
Mengisi segmen premium, Hiace Premio ini ukurannya lumayan bongsor, lebih panjang dari Elf NKR 55 yang jadi lawan Hiace standar di kendaraan travel. Elf NKR punya dimensi PXLXT 5.505 mm x 1.695 mm x 2.127 mm dan wheelbase 3.405 mm
Bahkan Hiace Premio hanya sedikit lebih pendek dari Elf NLR 55 yang memiliki dimensi PXLXT 6.170 mm x 1.835 mm x 2.170 mm dengan wheelbase 3.360 mm. Walaupun sedikit lebih pendek tapi kabin Hiace Premio bisa tetap lega karena posisi mesin yang pindah ke depan.
Dalam kondisi default, Toyota Hiace Premio ini punya konfigurasi total kursi untuk 12 orang termasuk pengemudi. Sisi kirinya kosong tanpa ada kursi di lorong seperti Hiace Commuter.
Sementara itu susunan kursi di Hiace Commuter yang bisa mengangkut 15 penumpang. Sebab, sisi kiri Hiace Commuter lorongnya masih bisa dimuat 2 kursi dan baris kedua ditambah 1 kursi lagi.
Kapasitas penumpang Hiace Premio ini setara dengan Isuzu Elf NKR yang dimensinya lebih pendek. Karena dimensi kabin dari Toyota Hiace Premio lebih panjang, imbasnya kabin jadi lebih lega, dan ruang kaki lebih leluasa.
Setelah mengulas kabin Hiace dan Elf, kita perlu tahu sisi kenyamanan dari keduanya. Bagaimana dengan perbandingan fitur kenyamanan di Toyota Hiace dan Isuzu Elf NKR?
Hal yang membuat banyak pengusaha angkutan beralih memakai Toyota Hiace ialah karena kenyamanan yang lebih baik. Ini karena basis Hiace adalah kendaraan penumpang, sedangkan Isuzu Elf adalah kendaraan barang.
Suspensi yang digunakan Toyota Hiace sudah mengadopsi suspensi per keong. Bantingannya dijamin lebih empuk ketika melintasi jalan yang tidak mulus.
Untuk Isuzu Elf yang berbasis truk ringan masih mengadopsi sistem per daun, yang dipastikan lebih terasa keras ketika melewati jalanan yang tidak mulus. Ini yang membuat sebagian pengusaha travel terpaksa memodifikasi suspensi Isuzu elf mereka supaya penumpang lebih nyaman.
Sebagaimana kita tahu, Isuzu Elf versi minibus adalah hasil rakitan karoseri, dengan kursi buatan produsen lokal bukan bawaan pabrik. Begitu pula dengan penyejuk udara, dimana Isuzu Elf memakai produk aftermarket dan bukan fitur bawaan.
Jadi, tidak ada standar baku seperti kursi dan AC pada Hiace yang merupakan fitur bawaan hasil produksi pabrikan Toyota. Duduk di kursi yang busanya lebih empuk dan hembusan AC yang lebih dingin inilah yang akan dirasakan penumpang saat naik Hiace.
Kesimpulan
Toyota berusaha memikat segmen kendaraan penumpang komersial dengan menghadirkan Hiace dan Hiace Premio. Langkah yang dilakukan ini cukup berhasil membuat para pengusaha langsung terpikat. Padahal sebelumnya, Isuzu Elf dipercaya bertahun-tahun menjadi kendaraan penumpang komersial jarak dekat dan menengah.
Kabin yang lebih lega dan kursi yang lebih nyaman membuat Elf tergeser oleh Hiace. Kini, peran Isuzu Elf lebih dominan menjadi kendaraan charteran wisata karena punya mesin yang lebih perkasa di medan yang berkontur.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta