Piranti keselamatan pada sebuah mobil menjadi alat ukur dalam pengetesan yang dilakukan New Car Assessment Programme (NCAP). Lembaga ini akan memeriksa sejauh mana tingkat perlindungan dari fitur keselamatan mobil-mobil baru dalam sebuah uji tabrakan.
Uji tabrakan mobil ini pun dilakukan dengan berbagai perhitungan yang mendalam. Misalnya bagaimana mobil mampu menahan penumpangnya dari cidera berat saat ada benturan dari arah depan, samping, belakang, hingga jika terjadi keadaan mobil terguling. Hasil penilaiannya dibuat berdasarkan rating bintang. Makin banyak bintang yang didapat saat pengujian, maka mobil tersebut dinilai memiliki tingkat keselamatan semakin baik.
Setiap wilayah negara pun punya tim NCAP tersendiri. Misalnya Euro NCAP untuk pengujian mobil-mobil yang beredar di wilayah Eropa. Lalu ada juga ASEAN NCAP yang meakukan uji tabrakan mobil baru yang beredar di kawasan Asia Tenggara. Kemudian ada juga Global NCAP untuk kawasan India, dan Latin NCAP untuk wilayah Amerika Latin.
Nah pada akhir 2020 lalu, tim Global NCAP dan latin NCAP menemukan fakta, ternyata dalam 3 tahun terakhir, masih ada produsen mobil di dunia yang memproduksi mobil zero stars. Yakni mobil yang tidak mendapat rating bintang sama sekali. Padahal mobil-mobil ini memiliki penjualan yang cukup banyak di negaranya.
Baca juga : Renault Triber Raih 4 Bintang Uji Tabrak Global NCAP, Perlu Penyempurnaan Untuk Keselamatan Anak
Berikut 5 diantaranya mobil-mobil yang tak lulus uji tabrakan dari NCAP :
Pada tahun 2017, ternyata pihak NCAP pernah memberikan rating nol pada Chevrolet Enjoy. Mobil yang di Indonesia menjelma jadi Wuling Confero itu adalah untuk model yang dijual di pasar India dan sebagian Afrika.
Mobil MPV 7-8 penumpang itu gagal dalam sejumlah tes yang dilakukan Global NCAP. Seperti untuk uji tabrakan mobil dari arah depan dengan kecepatan 65 km/jam. Pihak NCAP menilai mobil ini punya struktur bodi yang buruk sehingga membuat pengemudi dan penumpang depan cedera fatal meskipun sudah dilengkapi dua airbags.
Di tahun berikutnya, Latin NCAP juga pernah merilis hasil bintang nol untuk uji tabrakan mobil Hyundai Accent 2018. Kendaraan ini dinilai tidak mampu melindungi penumpang dewasa dan hanya dapat satu bintang untuk kategori perlindungan penumpang anak-anak.
Kala itu Accent diuji dengan benturan frontal yang membuat setir menekan dada pengemudi dengan sangat keras, kepala penumpang depan sampai membentur dasbor, serta struktur mobil yang sangat hancur. Selain itu Accent juga tidak dilengkapi ISOFIX. Akibatnya pihak Latin NCAP tidak melajutkan pengujian benturan samping karena pada tes pertama saja sudah mendapatkan nilai nol.
Siapa bilang mobil-mobil Eropa dilengkapi fitur keselamatan lengkap dan punya standar keamanan tinggi. Faktanya saat uji tabrakan mobil yang dilakukan Global NCAP pada tahun 2018, Renault Lodgy tidak mendapat satu pun bintang.
Hasil pengujian itu memperlihatkan data jika terjadi pergeseran struktur bodi di beberapa area pasca dilakukan simulasi benturan, termasuk pintu belakang yang terbelah. Selain itu untuk varian terendahnya juga tidak dilengkapi airbag yang membuat kepada dan dada penumpang depan membentur setir dan juga dasbor.
Baca juga : Hasil Uji Tabrak Toyota Raize dan Daihatsu Rocky Raih Bintang 5, Lengkapi Jaminan Keselamatan
Mobil yang sempat begitu populer di Indonesia sebelum era LCGC muncul, ternyata juga menjadi mobil dengan bintang nol saat dilakukan uji tabrak. Ini berdasarkan laporan dari Latin NCAP pada tahun 2020.
Hanya punya fitur airbag pengemudi, sabuk keselamatan, dan seatbelt reminder sebagai kelengkapan standarnya membuat Picanto gagal dalam pengujian perlindungan penumpang dewasa ketika terjadi kecelakaan. Pada saat dites dengan benturan depan serta samping, citycar ini memperlihatkan penumpang depan alami benturan terutama pada bagian dada.
Di penghujung tahun 2020, NCAP juga menemukan satu lagi mobil yang tidak dapat satu pun bintang saat dilakukan uji tabrakan. Itu adalah Suzuki S-Presso yang menurut data hasil penilaian, pengemudi dan penumpang depan bisa mengalami cidera di dada dan leher jika terjadi benturan dari arah depan pada saat kecepatan 65 km/jam.
"Sangat mengecewakan untuk pabrikan terbesar di India seperti Maruti Suzuki masih menawarkan tingkat keselamatan yang rendah untuk konsumennya. Padahal pabrikan lain seperti Mahindra dan Tata mulai menunjukkan perbaikan pada tingkat keselamatan dan perlindungan tinggi untuk penumpang," ucap Alejandro Furas, Secretary General of Global NCAP, dikutip dari Fiafoundation.
Kira-kira bagaimana hasilnya kalau mobil-mobil yang ada di Indonesia di uji tabrak oleh NCAP ya?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta