Siapa sangka Suzuki Carry pick up yang menjadi pilihan utama sebagai kendaraan angkutan barang di Indonesia, juga jadi primadona di negara asalnya, Jepang. Bahkan pick up mungil ini akan genap berumur 60 tahun pada Oktober 2021.
Untuk merayakan keberhasilan dan kesuksesan Carry tersebut, Suzuki mengeluarkan model baru Carry edisi 60 tahun dengan beberapa ubahan pada eksterior dan transmisi.
Lantas apa saja perbedaan antar kedua model Carry yang dijual di Jepang dan Indonesia? Mengingat keduanya sama-sama menjadi kendaraan komersial ringan di negara masing-masing.
Baca Juga:Review Suzuki Every Indonesia, Keponakan Carry Asal Jepang Cikal Bakal APV
Soal kelas, ternyata Suzuki Carry pick up di Jepang masuk sebagai kategori Kei-Truck. Yaitu kategori Kei Car namun jenis kendaraan komersial. Karenanya pick up ini berbekal mesin 660 cc saja. Kemudian dimensinya juga dibatasi. Carry pick up di Jeoang punya panjang 3.400 mm, lebar 1.480 mm, dan tingginya 2.000 mm.
Ukuran ini jauh lebih kecil dari Suzuki Carry yang dijual oleh SIS di Indonesia. Sebab pick up tersebut berdimensi (PxLxT) 4.415 mm x 1.675 mm x 2.150 mm. Kalau melihat dimensi ruang kabin memang mirip, tetapi ukuran bed nya lebih panjang sekitar 600 mm daripada yang versi Jepang. Memungkinkan ini memang strategi Suzuki di Indonesia untuk menambah kapasitas angkut barang lebih banyak dalam satu kali perjalanan
Tentunya dengan pembatasan dimensi juga akan berpengaruh kepada beban angkut yang rendah, hanya sekitar 350 kg. Bandingkan dengan Suzuki Carry di Indonesia yang mampu membawa hingga 1 ton lebih.
Mengenai desain, keduanya masih memiliki ciri khas pick up Suzuki dengan kabin yang depan kecil dan bed belakang yang panjang. Lampu juga masih halogen dan tetap menggunakan pelek kaleng.
Berhubung masuk dalam kei car yang dibatasi hanya 660cc, untuk menambah tenaga mobil ini maka pihak Suzuki Jepang menambahkan turbo.
Tetapi tetap saja tidak bisa mengalahkan mesin Naturally Aspirated K15B-C bertenaga 97 PS pada putaran 5.600 rpm dan torsi maksimum 135 Nm yang dapat dicapai pada 4.400 rpm
Sedangkan mesin R06A milik Carry Jepang harus puas dengan tenaga yang agak kecil yaitu 50 PS di putaran 6.500 rpm dan torsi maksimum 63 Nm pada putaran 3.500 rpm.
Tenaga ini agaknya cukup untuk mobil dengan berat hanya 700 kilogram. Berat Carry Pick up di Indonesia sendiri tidak berbeda jauh, hanya 800 kilogram.
Baca Juga : Perbandingan Kia Rio 2021 vs Suzuki Baleno, Kuda Hitam di Segmen Hatchback
Ada satu hal yang membuat Carry di Jepang menjadi istimewa, yaitu hadirnya transmisi otomatis 3 percepatan dan manual 5 percepatan.
Khusus di ulang tahun ke 60 Carry tahun ini, Suzuki memberikan opsi baru berupa transmisi otomatis 4 percepatan. Menurut Suzuki Jepang. Hal ini dilakukan untuk menarik minat konsumen yang ingin pemakaian individu.
Sayangnya untuk pasar Indonesia. PT SIS hanya menawarkan satu pilihan transmsi manual dan belum ada kabar terbaru soal opsi otomatis.
Selain transmisi menggunakan otomatis, perbedaan lainnya Carry di Jepang dengan Indonesia adalah penggerak 4WD yang bisa dibilang sangat jarang untuk kelas pick up angkutan barang.
Untuk mengganti 2WD ke 4WD menggunakan tuas khusus di belakang tuas transmisi. Ada 4 pilihan mode transmisi yang bisa dipilih yaitu 2H, 4H, N, dan 4L dan semuanya serba otomatis, hanya perlu menekan tombol bertuliskan 4WD.
Banyak pemilik Carry 4WD di Jepang yang menggunakan mobilnya untuk kegiatan offroad, tidak hanya untuk mengangkut barang.
Baca Juga:Suzuki XL7 2021 Pakai Mesin 1.5 L Bertenaga 104 PS, Harganya Mulai Rp224 jutaan!
Soal urusan kabin bisa dibilang cukup mirip. Mulai dari desain yang khas pick up dan material plastik keras di semua bagian mobil termasuk dashboard dan pintu. Naik turun kaca juga masih model engkol serta sudah ada power steering sebagai standar.
Hanya model tuas transmisi pada varian Carry Jepang penempatannya lebih seperti mobil umum, berbeda dari Carry Indonesia yang berada di dashboard
Selain itu perbedaan juga dari jumlah penumpang, dimana Carry yang dijual disini mampu menampung hingga dua penumpang sedangkan versi Jepangnya hanya satu orang
Kalau menyangkut soal fitur keselamatan, Carry Jepang baru bisa unjuk gigi. Lihat saja dua airbag di bagian setir dan dashboard penumpang, hadir untuk membantu mengurangi cedera kepala akibat tabrakan keras. Sesuatu hal yang sepertinya sangat sulit dihadirkan PT SIS untuk Carry yang dijual di Indonesia.
Selain itu keduanya masih sama soal fitur, seperti adanya AC, speedometer dengan MID, dan Radio.
Di Jepang mobil ini hadir dengan dua tipe, yaitu Carry Kei-Truck sebagai standar dan diatasnya ada Super Carry Kei-Truck. Bedanya hanya kelengkapan fitur tambahan dan bed yang lebih panjang.
Soal harga Carry paling murah yaitu Carry Kei-Truck 2WD dibanderol dengan harga 885.000 Yen atau sekitar Rp114 Juta dan termahal Rp148 Juta untuk tipe Super Carry
Sedangkan untuk pasar Indonesia, Carrry juga hadir dalam dua tipe yaitu Flat Bed dan Wide Bed. masing-masing bisa ditambahkan AC dan Power Steering dengan harga Rp8,5 juta.
Untuk harga Carry Flat bed adalah Rp152,5 juta dan Wide Bed Rp153,5 juta. Harga keduanya sudah OTR wilayah Jabodetabek.
Suzuki Carry pick up yang dijual di Jepang memang lebih murah karena sudah mendapat potongan pajak pemerintah Jepang terkait Kei-truck.
Ternyata walaupun hanya sekedar kendaraan angkutan, tetapi Carry di Jepang lebih banyak fitur keselamatan dan opsi transmisi, belum lagi soal 4WDnya.
Memang penggunaan mobil ini juga berbeda di kedua negara, dengan Indonesia lebih kearah angkutan dan usaha. Sedangkan di Jepang lebih kearah pemakaian pribadi, dan sedikit untuk bisnis.
Baca Juga:Mempromosikan tenaga Hybrid dengan ekstrim,Suzuki swift 2021 juga full hybrid
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Honda MOBILIO E 1.5
18.533 km
4,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota CALYA G 1.2
12.503 km
2 tahun
Jakarta
2022 Honda BRIO SATYA E 1.2
5.503 km
0,5 tahun
Jawa Barat
2022 Toyota AGYA GR SPORT 1.2
5.751 km
1 tahun
Jawa Barat