Masih soal pabrikan asal Cina Changan yang selalu mendapat perhatian masyarakat Indonesia, karena erat kaitannya dengan produk dalam negeri yaitu Esemka. Jika sebelumnya sudah membahas soal SUV CS75 Plus dan pikap Shenqi T30, sekarang mari kupas soal BEV mereka yang cukup populer di negeri tiongkok yaitu Benben E-Star.
Siapa tau bisa menjadi mobil listrik pertama Esemka dalam beberapa tahun kedepan, mengingat tren industri otomotif sekarang yang mulai bergeser dari mesin pembakaran dalam (ICE) menuju listrik (BEV).
Dengan program baru pemerintah yaitu perhitungan pajak berbasis emisi yang akan resmi dimulai bulan Oktober, tentu mempermudah setiap pabrikan untuk menghadirkan mobil listrik di tanah air, termasuk Esemka sendiri.
Baca Juga:Changan CS75 Plus Resmi Diperkenalkan, Kalau Masuk Indonesia Ganti Nama Jadi Esemka, Berminat?
Jika kita melihat mobil listrik kebanyakan seperti Hyundai ioniq, Tesla Model 3, dan VW ID4, ketiga mobil ini hadir tanpa adanya gril sebagai tempat masuknya udara. Begitu pula dengan Benben, motif hexagonal dengan emblem ditengah menggantikan fungsi dari gril.
Kalau berbicara mengenai desain, Benben mirip seperti Hatchback masa kini tetapi lebih minimalis berkat penggunaan gril bemper depan yang aerodinamis dan trim warna hijau di dekat housing foglamp.
Kerennya lampu depan sudah LED dan bentuknya tipis, memberikan kesan modern sesuai kodrat Benben sebagai mobil listrik yang digadang-gadang menjadi mobil masa depan.
Dari samping garis bodi-nya mirip seperti pada Chevrolet Aveo yang terus naik dari depan hingga ke-belakang. Alhasil kaca di keempat pintu-nya terlihat agak kekecilan, tetapi terbantu dengan desainnya yang menjadi lebih sporty.
Hadir pula pelek five spoke ukuran 15 inci dengan ban 175/60 R15 dan sudah cakram di keempat ban. Bagian belakang tampil membulat khas hatchback serta hadir tanpa wiper belakang.
Soal ukuran Benben E-star lebih besar sedikit dibandingkan Toyota Agya, dengan dimensi (PxLxT) 3.770 mm x 1.650 mm x 1.570 mm. Wheelbase-nya hanya 2.410 mm, mudah diajak selap-selip kemacetan di kota besar.
Baterai Lithium-Ion milik Changan Benben berkapasitas cukup besar yaitu 32 kWh , dikawinkan dengan motor listrik 55 kW yang menghasilkan tenaga 77 PS dan torsi maksimum hingga 170 Nm. Motor listrik kemudian menyalurkan tenaga melalui kedua roda depan(FWD).
Menurut klaim dari Changan, Ben-ben E-Star mampu menempuh 301 km dalam satu pengecasan. Untuk mengisi daya dari 0 hingga 100 persen memakan waktu sekitar 8,5 jam, apabila menggunakan charge 12 Volt rumahan. Soal Kecepatan maksimum mobil sanggup hingga 125 km/h.
Baca Juga:Changan Shenqi T30 Dirilis, Calon Esemka Bima Terbaru yang Lebih Mewah dari Carry Pickup
Jika anda mengira interior mobil ini akan seperti Changan Star Truck, anda sudah jelas salah besar. Ketika masuk ke kabin, aura futuristis dan canggih langsung terasa. Lihat saja tuas transmisi dengan model knob putar.
Belum lagi penggunaan speedometer digital dan layar headunit menyatu, khas mobil Eropa kekinian. Membuat kabin mobil ini terasa lebih mewah, bukan layaknya mobil Cina yang identik bermain aman sehingga membuat interiornya terlihat polos dan kelihatan murah.
Semua fungsi didalam mobil termasuk AC juga hadir dengan sentuhan kapasitif, bukan tombol seperti mobil umumnya.
Foto dari baris kedua juga memperlihatkan kalau headroom dan legroom masih cukup baik, walaupun desain sloping roof pada atap-nya sedikit memakan ruang kepala.
Bagasi juga lega karena motor listrik berada di depan dan baterai terletak di bawah lantai.
Changan menghadirkan tiga pilihan tipe, termahal merupakan Benben E-Star dengan muka baru alias facelift. Di tipe tengah Xinyue dan tipe terbawah Heart-Beat masih menggunakan model lama, walaupun desainnya masih sama persis dengan E-Star.
Hal ini menjelaskan kenapa kedua tipe tersebut jauh lebih murah dibandingkan facelift, ditambah dengan pengurangan pada fitur keselematan seperti airbag serta tipe penggerak(baterai dan motor listrik).
Soal harga, tipe termahal Benben E-star Facelift dibanderol harga 69.800 Yuan (Rp 154 Juta) sedangkan untuk Xinyue sebagai trim tengah mulai dari 39.800 Yuan (Rp 88 Juta). Untuk tipe termurah Heartbeat seharga 29.800 Yuan (Rp 65 Juta).
Melihat harga dan jarak tempuh yang ditawarkan oleh Changan, bisa dibilang sangat cocok untuk dijual di Indonesia. Walaupun memang soal SPKLU kita masih kurang tetapi setidaknya untuk calon konsumen yang tidak bepergian terlalu jauh alias luar kota, mobil ini masih masuk akal sebagai kendaraan harian.
Tinggal menunggu apakah Esemka akan me-rebadge mobil listrik ini atau tetap dengan line-up seperti sekarang.
Baca Juga:Apa Kabar Esemka? Sudah Terjual 300 Unit, Masih Model Pikap Bima 1.2 dan 1.3?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta