Satu dari beberapa perawatan berkala bagi kendaraan adalah ganli oli mesin. Oli ini adalah komponen paling vital bagi keseluruhan kinerja mesin mobil Anda. "Ibaratnya oli mesin sebagai darah yang mengalir di kendaraan kita," jelas Rifat Sungkar, Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia. Untuk itulah disarankan rutin ganti oli mobil.
Aktifitas perawatan mobil ini ada yang dilakukan di bengkel resmi, ada yang di bengkel umum, dan ada pula yang dikerjakan sendiri di rumah. Jika Anda gemar otak-atik mesin, pasti bisa ganti oli mobil sendiri. Karena aktifitas tersebut tidak membutuhkan alat khusus serta prosesnya juga tidak rumit.
Selain itu, banyak pula yang beranggapan, proses ganti oli mesin mobil sendiri di rumah juga tak membutuhkan biaya banyak. Cukup beli olinya saja sesuai kebutuhan, dan lakukan secara mandiri. Anda pastinya tidak akan memerlukan biaya tambahan untuk jasa servis dibanding melakukan penggantian oli di bengkel.
Walau sebenarnya tidak dianjurkan, Rifat yang juga berprofesi sebagai pembalap nasional pun memberikan beberapa pesan untuk Anda jika memutuskan memilih ganti oli mobil secara mandiri di rumah.
Baca juga : Mobil Jarang Dipakai, Apakah Waktu Ganti Oli Bisa Semakin Lama?
Ganti oli mesin secara berkala adalah wajib agar kondisi mesin kendaraan tetap prima. Patokannya bisa berdasarkan jarak tempuh (kilometer/km) atau waktu. "Ini juga harus jadi disiplin ke diri sendiri kita sebagai pemilik kendaraan. Mau ganti tiap 50.000 km atau 10.000 km, atau tiap 6 bulan sekali ganti meskipun mobil jarang digunakan," sebut Rifat.
Sebab apabila oli tidak diganti melewati matas maksimal kemampuan oli, maka oli lama kelamaan akan menguap dan konstruksi oli sudah berubah. Ia pun menyarankan batas toleransi pengantian oli paling telat 10% dari waktu maksimal usia oli. Misalnya oli sudah harus diganti tiap 10.000 km, maka paling telah Anda lakukan penggantian oli di 11.000 km.
Pesan berikutnya yang dibagikan Rifat terkait spesifikasi oli mesin. Setiap pabrikan pastinya sudah mengeluarkan rekomendasi oli terbaik untuk kendaraannya. Misalnya di Mitsubishi, oli untuk Xpander adalah SAE 0W-20. Jangan kemudian di ganti jadi 5W-30 atau bahkan 10W-40, karena itu berarti Anda melakukan penurunan grade spesifikasi oli dari yang seharusnya dibutuhkan mesin kendaraan tersebut.
"Banyak yang beranggapan kalau mobil sudah berusia lebih dari 5 tahun boleh pakai oli yang lebih kental. Ini salah!" tegas dia. Karena jika pabrikan menyarankan oli yang lebih encer, itu berarti mesin kendaraan tersebut sudah sangat canggih dimana rongga antar komponen mesinnya sangat rapat. "Kalau pakai oli yang kental, pergerakan komponen ini malah bekerja lebih keras. Lagi pula gak mungkin juga besi di mesin bisa mudah renggang dalam hitungan tahun," jelas Rifat.
Baca juga : Bukan Cuma Telat Ganti Oli, Ini Penyebab Lain Timbulnya Oil Sludge atau Lumpur Pada Mesin Mobil
Ini sebenarnya masih berkaitan dengan spesifikasi oli dari saran pabrikan. Jika Anda memiliki mobil yang spesifikasi oli mesinnya SAE 0W-20, maka Rifat menyarankan untuk ikuti terus pemakainnya selama Anda memiliki kendaraan tersebut. Sebab ini nantinya akan berpengaruh bukan hanya kondisi mesin tapi juga suara mesin.
"Suara mesin sangat amat berpengaruh dengan pemilihan pelumas," tegas Rifat. Ia menjelaskan, mobil modern didesain dengan mesin berukruan sangat kompak tapi memiliki spesifikasi tinggi. Ini membuat piston dan komponen lainnya saling berhimpitan dengan jarak sangat dekat. Jika Anda salah pilih oli yang tidak sesuai rekomendasi, maka akan timbul sederet masalah. "Mulai dari dinding piston baret, kompresi hilang, mesin bunyi kasar, dan paling fatal mesin tidak bisa diselamatkan," jelas dia.
Sebagian pemilik kendaran juga kerap menggunakan engine flus saat proses ganti oli mobil. Chemical ini juga sering kali dibundling sebagai paket ganti oli dari bengkel resmi maupun bengkel umum. Lalu apakah cairan ini penting?
Rifat menjelaskan kalau Anda boleh pakai boleh tidak. Namun di Mitsubishi Indonesia juga menyediakan engine flush yang dapat dipakai setiap Anda ganti oli mesin. "Supaya sisa-sisa kerak atau oli yang lama keluar semua sebelum mesin diberi oli baru. Engine flush juga kita gunakan sebagai paket servis," papar Tegar Ardisura Raharja , Head of Marketing & Promotion Strategy Section PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
Pesan terakhir yang Rifat berikan juga sebenarnya jadi kerugian ganti oli mesin mobil sendiri di rumah. Yaitu soal MID. Di mobil-mobil modern seperti Mitsubishi Xpander atau Pajero Sport, pada MID ada peringatan untuk melakukan servis berkala. Seringnya pemilik mobil tidak bisa mereset MID kendaraan itu untuk memberitahu sistem pada mobil jika sudah melakukan penggantian oli atau perawatan berkala lainnya
Sehingga sistem bisa saja menjadi bingung membaca karena jarak tempuh terus bertambah sementara mobil belum pernah di servis berkala. "Padahal mereka rutin melakukan ganti oli, tapi karena tidak bisa mereset MID yang menyatakan mobil ini pernah ganti oli, maka peringatan servis berkala akan terus muncul," katanya.
Ia pun menegaskan, jika Anda memiliki mobil baru yang masih ada garansi atau paket servis dari dealer resmi maka sebaiknya dimanfaatkan. Misalnya di Mitsubishi ada Paket Smart untuk perawatan berkala hingga 50.000 km. Karena Anda akan mendapatkan jaminan pengerjaan yang profesional dan juga penggunaan suku cadang original serta yang sesuai spesifikasi mobil.
Baca juga : Periode Ganti Oli Mobil, Nggak Melulu Berpatokan Pada Rekomendasi Pabrikan
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Toyota RAIZE GR SPORT TSS 1.0
14.811 km
2 tahun
Banten
2021 Toyota RAIZE GR 1.0
16.422 km
2 tahun
Jakarta
2022 Toyota RUSH S GR SPORT 1.5
14.366 km
1,5 tahun
Jakarta