Saat berkendara, tak jarang kita mengalami haus dan butuh membawa bekal minum. Cara yang paling sering yaitu membawa air mineral ukuran tanggung (600 ml) sebagai teman selama berkendara. Namun jangan asal simpan botol air mineral di mobil, mengingat potensi bahaya reaksi kimia pada plastik kemasannya karena salah penyimpanan.
Plastik botol dan tutup yang digunakan dalam air kemasan juga dapat menjadi sumber mikroplastik dalam air minum. Mikroplastik adalah plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter dan menjadi polutan paling mudah ditemukan dimanapun, hingga dalam bentuk debu.
Hasil studi yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2019, menyatakan bahwa ambang batas aman kandungan penyerapan mikroplastik >150μm (mikrometer) cenderung akan diekskresikan oleh tubuh melalui feses.
Studi itu juga menjelaskan, potensi bahaya yang terkait dengan mikroplastik terbagi menjadi tiga bentuk, yakni partikel fisik, bahan kimia, dan patogen mikroba, sebagai bagian dari biofilm.
Nah, partikel ini bisa muncul sebagai efek reaksi kemasan botol plastik yang terpapar panas matahari. Botol minum air mineral dengan bahan plastik seringkali tertinggal di dalam mobil tanpa sengaja. Walaupun terlihat sepele, tapi botol minum air mineral ini bisa merusak mobil.
Terdapat reaksi kimia yang muncul pada botol plastik dari efek paparan panas kabin yang cukup tinggi. Pastinya air di dalam botol sudah tidak layak minum. Kalau suhu kabin terlalu panas, botol akan rusak dan air bisa membasahi holder.
Botol minum yang sudah cukup lama tertinggal di dalam mobil terjemur matahari juga tidak baik untuk dikonsumsi. Kemasan air minum haruslah terlindungi dari paparan sinar matahari langsung.
Jadi, kalau kamu sedang bepergian, jangan pernah taruh botol di dashboard atau cup holder yang langsung terpapar panas matahari supaya airnya tetap layak diminum.
Pasalnya, kemasan air minum yang rusak bisa menandakan produk tersebut sering terpapar suhu panas dalam jangka waktu lama. Bahkan kondisi air didalamnya terpapar zat kimia berbahaya dari kemasan. Artinya kualitas air dan keamanannya tidak lagi terjamin.
Kalau bepergian jauh, seringkali kita beli air mineral botol besar. Tujuannya, supaya kita tidak perlu sering berhenti untuk beli minum. Tak salah memang, tapi sebaiknya air tersebut segera dikonsumsi.
Apabila misalnya cukup lama menyimpan air mineral yang sebelumnya sudah diminum, sebaiknya perhatikan warna, rasa dan bau airnya. Air yang aman dikonsumsi adalah air yang tidak berwarna atau terlihat jernih, tidak berbau, tidak memiliki rasa.
Hindari mengonsumsi air minum yang tampak keruh atau berbau tidak sedap karena kemungkinan besar air tersebut sudah terkontaminasi kuman atau bahan kimia berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta