Tak dapat dipungkiri bahwa merek-merek asal Eropa punya kharisma tersendiri. Ada aura gengsi berbeda sehingga cukup terpandang. Apalagi, kalau yang menilai adalah orang awam.
Menariknya, mobil-mobil tersebut terlihat “horror” bagi sebagian banyak orang. Boleh jadi didasari kekhawatiran akan biaya perawatan dan suku cadang tinggi. Belum lagi ada anggapan buruk dalam hal reliabilitas – meski tidak melulu demikian. Tak heran bila harga jual bekas berbagai model anjlok di pasaran.
Di lain sisi, hal ini jadi kabar gembira bagi mereka yang mendambakan kenikmatan sekaligus prestise kendaraan Eropa. Bergelimpangan pilihan dengan banderol cukup terjangkau. Nah, modelnya sendiri beragam alias bukan cuma sebatas sedan serta SUV.
Kalau kalian sedang mengincar mobil perkotaan, beberapa hatchback asyik bisa dilirik. Dipastikan punya sensasi berbeda sekaligus sajikan rasa premium ketimbang kebanyakan hatchback di jalan yang itu-itu saja. Mereka dapat dipinang dengan mahar lumayan sederhana pula. Bujet Rp150 jutaan bahkan kurang dari itu cukup, coba simak dulu opsinya.
Golf sendiri dikenal sebagai album hits kedua dari pabrikan ‘mobil rakyat’ setelah Beetle. Eksis delapan generasi dari 1974, ia termasuk dalam nama-nama mobil terlaris dunia meski tidak sampai mengalahkan Toyota Corolla. Pun di Indonesia populasinya tergolong banyak di antara seleksi hatchback Eropa lain.
VW Golf 1.4 TSI Mk6 adalah salah satu opsi yang cukup terjangkau, berumur muda, dan mudah untuk ditemukan. Datang dalam format CKD (Completely Knocked Down) dan terbilang laris sebagai hatchback premium. Sekarang bisa kalian cari model keluaran 2010-2012 dilego di angka Rp150 jutaan ke bawah.
Jantung 4-silinder 1.400 cc turbo membuat VW Golf cukup menyenangkan untuk dikendarai. Bayangkan punya dorongan torsi setara Honda CR-V turbo (240 Nm) dalam tubuh kompak. Tenaga juga melimpah, sampai 160 PS. Tapi bukan itu saja, sorotan untuk Golf termasuk transmisi kopling ganda DSG yang cekatan sekaligus halus. Impresif dan bisa bikin ketagihan hanya saja bagian ini juga berpotensi bikin Anda pusing bila tidak terawat dengan baik.
Secara fitur kenyamanan mungkin mulai terkesan moderat. Meski begitu, rasa premium jelas bisa dinikmati berkat panel-panel solid. Masih merepresentasikan image mobil Eropa. Sektor keselamatan pun dapat diandalkan lantaran mengadopsi banyak penjaga. Sebut saja airbag 7 titik sampai kontrol handling seperti ABS+EBD berikut Electronic Stability Programme (ESP) lengkap kontrol traksi.
Baca juga: Review Volkswagen Tiguan Allspace: Alternatif Cerdas SUV 7-Seater Dengan Efisiensi Tinggi
Di 2004 BMW tegaskan minat untuk menjamah pasar entry level yang lebih rendah lewat kelahiran 1-Series. Unitnya ikut masuk Tanah Air sekitar 2005 dalam format hatchback lima pintu berkode E87. Mejeng di tahun yang sama dengan kedatangan generasi terbaru BMW 3-Series kala itu (E90). Namun sayang, nasib penjualan kurang baik sehingga membuat populasinya kini relatif sedikit.
Kelangkaan ini mungkin bisa dijadikan salah satu alasan mengapa ia menarik untuk dibawa pulang. Tapi bukan itu saja sebab ada faktor keunikan juga. Diferensiasi tercipta berkat pemanfaatan sistem penggerak roda belakang dan distribusi bobot 50:50. Lumayan mengherankan ketika mayoritas mobil sejenis mengusung format FWD (Front Wheel Drive).
Walau langka, tidak perlu khawatir menyoal suku cadang. Berbagai komponen bisa saling tukar dengan BMW Seri 3 E90. Disebut berjumlah sampai 60% mulai dari mesin, kaki-kaki, sasis, sampai komponen kelistrikan. Namun, mungkin sampai situ saja justifikasinya.
Sebab kalau dipertimbangkan lagi, kabin Seri 1 lumayan sempit terutama di baris belakang akibat komposisi RWD. Semakin diperparah konsol tengah yang kelewat panjang. Belum lagi menyoal kekuatan mesin yang tidak jauh lebih hebat dari opsi lain. Sebagai informasi, tersedia model 116i berkekuatan 114 PS/150 Nm dan 120i sebesar 150 PS/200 Nm.
Urusan fitur jangan berharap banyak. Tampak tidak salah kalau disebut “Brio dari Munich” sebab terbilang basic untuk standar masa kini. Meski begitu, minimal masih ada keistimewaan dari sisi peranti keselamatan. Sampai curtain airbag dan berbagai kecanggihan kontrol stabilitas elektronik yang dibawanya.
Baca juga: BMW 320i Dynamic Terbaru Resmi Meluncur, Lebih Ringan Lebih Buas!
Coba lihat dulu Peugeot 308 kalau menginginkan hatchback asal Eropa yang punya kabin lapang. Secara catatan dimensi memang sedikit saja lebih besar dari Golf. Kendati begitu, desain eksentrik Prancis bisa membuat 308 terasa roomy karena mengadopsi kaca-kaca besar.
Selain terkesan lapang, kabin hatchback ini juga menawarkan sensasi premium yang berbeda. Memainkan nuansa rancangan ruang bersih. Interior ditata senada tanpa ada satu bagian menonjol sendiri atau bertabrakan serta disudahi dominasi warna krem nan cerah. Stylish di masanya.
Suka atau tidak dengan gaya kembali ke selera masing-masing. Mungkin tidak semua dapat menerima lekuk serta proporsi tubuh 308. Meski begitu, tidak akan salah kalau menyebutnya unik.
Untuk diketahui, jangan harap gendong fitur seheboh hatchback premium masa kini. Contoh head unit terintegrasi dasbor dengan fungsi sederhana seperti pemutar radio dan CD/MP3. Juga menyoal jantung pacu tidak ada keistimewaan. Mengusung enjin empat silinder 1.600 cc EP6 serupa Mini Cooper modern di generasi kedua. Ekstraksi tenaga biasa saja di angka 120 PS/160 Nm dan dikawin transmisi otomatis konvensional empat percepatan.
Yang jelas harga jual saat ini bikin ia lumayan mengiurkan. Ditemukan beberapa model lansiran 2010 dilego Rp100 jutaan. Malah di bawah itu juga ada.
Baca juga: Peugeot 3008 dan 5008 2021 Resmi Meluncur, SUV Alternatif Kalau Mau Naik Kelas dari CR-V Turbo
Bukan hatchback tulen tapi bukan juga MPV melainkan perpaduan gaya antara keduanya. Begitulah kita-kira gambaran realisasi awal city car premium dari Mercedes-Benz yakni A-Class. Tak kalah unik bukan?
Cari generasi kedua, bujet Rp 150 jutaan akan terasa sangat berlebih untuk sebuah model entry level. Tidak sedikit model A150 dilego kurang dari Rp100 juta. Desain imutnya mungkin memikat dan terlihat manis untuk skenario perkotaan. Tapi untuk diketahui, mencarinya tidak akan semudah itu sebab kurang diminati.
Mungkin, citra buruk A-Class di generasi pertama (W168) soal kenyamanan, handling, dan reliabilitas jadi alasan. Pengalaman pribadi, memang A140 W168 sebegitu buruknya sampai sama sekali tidak terasa seperti sebuah Mercedes-Benz.
Terlepas dari hal itu, A-Class generasi kedua mengusung konsep lantai sandwich. Bantu melindungi penumpang kala terjadi tabrak depan. Pasalnya mesin tidak akan langsung terdorong mundur ke area kabin melainkan ‘dibuang’ ke bawah. Di samping itu, standar keselamatan Mercedes-Benz ia bawa seperti ABS+EBD hingga ke Electronic Stability Programme.
Baca juga: Rating Mercedes-Benz A200 Sedan – Sedan Compact Premium Jerman Paling Terjangkau
Juga berkat aransemen lantai berlapis tadi, ia suguhkan posisi duduk tinggi sebagai sebuah hatchback atau city car. Membuat sopir tidak terasa mudah terintimidasi dari mobil-mobil lebih tinggi lain di jalanan. Belum lagi dibarengi jendela besar yang memberikan kebebasan visibilitas.
Namun dalam hal pemacu, mobil ini sama sekali tidak menarik. Jantung empat silinder 1.500 cc hanya gelontorkan tenaga 95 PS dan torsi 140 Nm lewat transmisi CVT. Selain itu, sisi kenyamanan harus diakui tetap tidak merepresentasikan lambang yang dikenakan. Jadi bagaimana, apakah desain lucu dan posisi duduk tidak lazim cukup memikat hati? Sila tentukan sendiri.
Harus diingat bahwa mampu membeli belum tentu sanggup memiliki. Tipikal mobil seperti ini perlu penanganan yang telaten dan sabar. Sangat dianjurkan untuk melakukan riset lebih mendalam agar tidak terperangkap dalam tumpukan bon perbaikan dan berakhir dilanda kekecewaan. Mental dan kantong harus sama-sama siap.
Baca juga: Bosan Dengan Mobil Merek Jepang? Deretan Mobil Termurah Merek Eropa Ini Bisa Bikin Anda Tampil Beda!
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Mercedes-Benz C 300 AMG 2.0
28.856 km
4 tahun
Banten
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2022 Honda BRIO SATYA E 1.2
5.503 km
0,5 tahun
Jawa Barat
2022 Toyota AGYA GR SPORT 1.2
5.751 km
1 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
15.855 km
2,5 tahun
Jakarta