Nama Mercedes-Benz telah seperti legenda hidup dalam jagat transportasi di Indonesia. Kehadirannya sudah cukup lama dan menjadi andalan untuk kendaraan angkutan penumpang, salah satunya ialah Mercedes-Benz LP 911. Bus yang masih satu platform dengan truk 'Mercy Tepak' ini laris manis di Jawa dan Sumatera pada dekade 1970-an.
Bus tanpa bonnet ini hadir dalam versi mesin depan, karena awalnya memang memakai basis truk Mercedes-Benz LP 911. Mercy Tepak bersama dengan Mercy Bagong jadi produk awal Mercedes-Benz yang dirakit di Indonesia oleh PT German Motor Manufacturing (GMM) pada 1970-an di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Produk rakitan GMM ini merupakan salah satu solusi dimana saat itu sudah banyak bus berbonnet merek Amerika yang sudah harus pensiun dan memerlukan peremajaan. Alhasil, sasis truk kemudian diubah menjadi bus karena harganya yang lebih murah. Di sisi lain, sasis bus saat itu juga masih belum masuk ke Indonesia.
Walaupun hanya konversi dari truk, namun bus Mercedes-Benz LP 911 jadi yang paling populer dan mendominasi jalanan era itu. Banyak perusahaan otobus besar maupun kecil mengandalkan sasis ini untuk memperkuat armadanya. LP 911 pun jadi andalan perusahaan otobus baik di Jawa maupun Sumatera.
Untuk perusahaan otobus bus di kawasan Jawa yang memakai basis Mercy Tepak diantaranya yaitu Kalisari asal Surabaya, atau OBL dari Temanggung. Sementara itu perusahaan kawakan asal Sumatera seperti ALS dari Mandailing Natal dan ANS dari Ranah Minang mempercayakan sasis merek Jerman tersebut.
Dahulu, bus masih berbonnet yang memakai basis merek Amerika seperti Dodge atau Ford. Bus tersebut biasanya memakai mesin bensin yang dinilai kurang efisien dari sisi torsi dan juga cukup boros bahan bakar.
Evolusi kendaraan angkutan penumpang kemudian memakai mesin diesel yang lebih efisien dengan torsi besar pada dekade 1970-an. Basisnya tetap memakai truk yang dikonversi menjadi bus. Untuk mesin diesel ini dihadirkan oleh merek-merek asal Eropa dan Jepang.
Mercedes Benz LP 911 dibekali mesin diesel legendaris seri OM 352 dengan konfigurasi 6 silinder iniline. Mesinnya mampu memuntahkan tenaga hingga 130 hp dan torsi 367 nm. Kombinasi sasis bus LP 911 dengan mesin OM 352 banyak disukai karena karakteristiknya bandel, irit bbm, mudah dirawat dan suaranya pun halus.
Sasis Mercy Tepak ini proporsional dikonversi sebagai kendaraan bus, karena konstruksi kabinnya COE (Cab Over Engine), sehingga space chasis bisa dimaksimalkan menjadi bus. Desainnya bisa kita kenali dari bagian depan yang pesek, sehingga dijuluki tepak.
Chasis LP 911 jamak digunakan sebagai bus antar kota, baik itu untuk rute AKDP maupun AKAP. Karena kemampuan mesin yang mumpuni, bahkan ada beberapa perusahaan yang mengoperasikan bus ini untuk rute antar pulau, misalnya PO ANS yang menggunakan LP 911 untuk rute Padang – Jakarta.
Untuk bus dengan rute antar provinsi lainnya yaitu OBL (Oei Bie Lay) yang menjadikannya bus malam jurusan Jogja- Magelang – Temanggung – Semarang – Jakarta. Bagi yang belum tahu, OBL ini merupakan cikal bakal perusahaan otobus Safari Dharma Raya.
Karena ketangguhannya ini, sasis Mercedes-Benz LP 911 kemudian meruntuhkan dominasi bus bensin normal cab (berbonnet) asal Amerika seperti Dodge dan Chevrolet yang tadinya mendominasi jalanan Indonesia.
Mercy LP 911 laris manis dipakai di era 70 – 80an. Kiprahnya berakhir seiring munculnya Mercedes-Benz OF 1113 dan Mercedez -Benz OH 1113. Kedua seri sasis bus ini kemudian secara perlahan menggeser dominasi sang mercy tepak.
Sejak dekade 1970-an, Mercedes-Benz sukses menjadi penyedia kendaraan niaga, baik itu angkutan barang ataupun angkutan penumpang. Hal ini dilandasi karena merek asal Jerman tersebut telah membuka fasilitas perakitan di Indonesia.
Bahkan, Mercedes-Benz mendahulukan untuk merakit kendaraan niaga yang dimulai pada 1970. Sementara itu, mobil penumpang baru dirakit pada 1973. Jadi, kiprah pabrikan berlogo three pointed stars ini sudah cukup lawas di jagat transportasi nasional.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta