Pabrikan mobil asal Jepang, Nissan memutuskan akan menghentikan bisnis Datsun di India. Secara total, perusahaan otomotif itu cuma bertahan 9 tahun di sana, sejak dihidupkan kembali pada 2013 lalu, demikian mengutip Economic Times.
Sebelumnya Datsun juga telah hengkang dari Rusia dan Indonesia pada 2020. Penghentian operasional merek Datsun adalah bagian dari strategi transformasi global Nissan yang diumumkan pada 2020 lalu.
Baca Juga: Biaya Jasa Servis Daihatsu Sigra Lebih Mahal atau Murah Dibanding Datsun Go+?
Produksi lokal beberapa model akhirnya dihentikan. Di Indonesia, Datsun Go, Go+, dan Cross juga distop pada kurun waktu yang sama. Di bawah rencana tersebut, Nissan telah menyatakan Datsun keluar dari Rusia, serta merampingkan operasi di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Adapun di India, produksi mobil Datsun di pabrik Chennai (Renault Nissan Automotive India) juga sudah tak berlanjut lagi. "Produksi Datsun redi-Go telah dihentikan. Penjualan model lain masih berlanjut (sampai stok habis)," kutipan pernyataan resmi Nissan India.
"Kami dapat meyakinkan semua pemilik Datsun yang ada dan yang akan datang bahwa kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritas dan kami akan terus memberikan layanan purna jual, ketersediaan suku cadang, dan dukungan garansi dari jaringan diler kami," tambah keterangan perusahaan.
Sebelumnya 'kematian' Datsun telah diprediksi lantaran performa penjualan yang semakin lesu. Laporan pertama dirilis pada 2019 lalu, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi Nissan menyusul skandal Carlos Ghosn. Sejak itu, Datsun perlahan tapi pasti menunjukkan akhir hayatnya.
Baca Juga: Datsun Cross, Alternatif Naik Kasta untuk Mobil LCGC
Brand otomotif Datsun sudah disuntik mati sejak 1986. Kemudian dihidupkan kembeli pada 2012 lalu, diproyeksikan mengambil peran sebagai merek yang berfokus di pasar negara berkembang. Posisinya ditempatkan di bawah Nissan dan Infiniti. Lewat Datsun, Nissan coba mereplikasi proyek Renault dengan Dacia.
Model pertama yang hadir di dunia adalah Datsun Go yang diperkenalkan pada 2013, kemudian menyusul versi panjangnya dengan format jok 5+2 penumpang pada 2014 (Datsun Go+). Kedua model ini dibangun dari platform yang serupa dari Nissan Micra atau Nissan March.
Baik Datsun Go dan Go+ boleh dibilang bisa mendisrupsi pasar dengan harganya yang terbilang murah. Hanya saja secara image kalah jauh dari model lain, lantaran kualitas interior dianggap lebih rendah, fitur kurang lengkap, hingga peringkat uji tabrak yang tidak maksimal semakin membuatnya terpuruk.
Selain itu di Rusia, Datsun lebih menggoda pasar lagi lewat model yang beragam, mulai sedan yang disebut on-Do hingga city car mi-Do. Selanjutnya di 2016, Datsun coba peruntungan merilis produk yang lebih atraktif desainnya lewat Datsun redi-Go, sebagai mobil saudara satu platform dari Renault Kwid.
Tak berhenti di situ, Datsun mencoba penetrasi lagi pada 2018. Namun siapa sangka, ini menjadi terobosan terakhir bagi Datsun. Pada tahun itu, pabrikan meluncurkan Datsun Cross, sebagai versi crossover dari Go+ di Indonesia yang lengkap dengan pilihan transmisi matic CVT. Tapi fiturnya juga masih minim.
Alhasil penerimaan pasar juga tidak sesuai harapan Datsun. Strategi merilis varian matic sudah terlambat karena lawannya sejak 2016 sudah terlebih dulu hadir dalam versi dua pedal. Sampai akhirnya Nissan harus memutuskan menyetop keberlanjutan merek Datsun Indonesia pada 2019.
Baca Juga: Adu Kepraktisan dan Daya Angkut Renault Triber dengan Datsun Cross
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2022 Honda BRIO SATYA E 1.2
5.503 km
0,5 tahun
Jawa Barat
2022 Toyota AGYA GR SPORT 1.2
5.751 km
1 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
15.855 km
2,5 tahun
Jakarta
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
16.096 km
3,5 tahun
Jawa Barat