Di China, bila ada produk yang populer di internet maka akan ada versi tiruannya. Perilaku menjiplak ini tidak mengejutkan di China bahkan dalam dunia otomotif sekalipun.
Kasus plagiarisme di China sendiri tidak hanya ada di dunia otomotif. Tetapi dalam dunia fashion juga sering ditemukan kasus produk tiruan.
Baca juga : Kisah Mobil China Tiruan: Dari City Car sampai Supercar, Yang Penting Laku Dulu (Part 1)
Salah satu kasus besar yang viral ialah produk tiruan Jordan. Ketika Jordan menuntut atas plagiarisme produknya di China, mereka berhasil menang.
Pandangan mata masyarakat China pun terbuka bahwa ini bisa melanggar hak cipta ketika sebuah produk ditiru. Namun “tradisi” meniru ini sudah masuk ke dunia otomotif. Pabrikan otomotif asal Eropa paling banyak menuntut si peniru.
Belum lama ini pengadilan distrik Chaoyang di Beijing telah mengetuk palu bahwa lima model kendaraan off-road atau SUV Landwind X7 yang diproduksi Jiangling Motors meniru desain Range Rover Evoque.
Menurut pengadilan, hal ini dapat menyebabkan kebingungan di kalangan konsumen dan merugikan Land Rover sebagai pemegang desain asli. Jiangling Motors pun diminta menghentikan produksinya.
Baca juga : Rating: Honda CR-V 1.5T 2021 – Berada di Kasta Berbeda Meski Terancam SUV China
Kasus ini berawal dari dijualnya secara resmi Land Rover Aurora pada tahun 2010 di China. Empat tahun kemudian Landwind resmi merilis produk serupa dengan tampilan yang sangat mirip.
Melihat ada plagiarisme, Land Rover menggugat Landwind ke pengadilan pada tahun 2016. Sayangnya gugatan tersebut disebut tidak valid dan Land Rover tidak memenangkan gugatan.
Tidak menyerah begitu saja, Land Rover kembali membawa Landwind ke pengadilan pada November 2018. Kembali gugatan tersebut tidak berhasil dan tiruan produk Range Rover Evoque semakin menjamur.
Barulah pada tahun 2021 Jiangling Landwind Motors diperintahkan untuk menghentikan produksi mobil tiruan Range Rover. Selain itu juga harus membayar kompensasi kepada Jaguar Land Rover (JLR) sebagai bentuk ganti rugi.
Namun tidak hanya JLR, beberapa pabrikan juga mengajukan tuntutan. Honda pernah menggugat Shuanghuan Auto karena menjiplak Honda CR-V.
Baca juga : Kisah Mobil China Tiruan: Bahkan Dealer Pun Sediakan Logo Mobil Aslinya (Part 2)
Pada tahun 2003 Honda CR-V masuk ke China dan menjadi popular. Hingga pabrikan China, Shuanghuan Auto menggunakan trik “Shanzhai” dan meluncurkan model S-RV tiruan dari CR-V.
Menariknya, Honda kalah dalam gugatan tersebut karena Shuanghuan menyerang balik dengan beralasan pabrikan asal Jepang tersebut punya niat jahat. Shuanghuan menganggap Honda ingin memeras. Pada akhirnya Honda harus membayar kompensasi kepada Shuanghuan sebesar 16 juta.
Shuanghuan juga pernah dituntut oleh BMW atas tuduhan meniru BMW X5. Berturut-turut BMW membawa ke pengadilan di Jerman dan Italia. Shuanghuan yang mempunyai banyak diler lokal di Italia membuat BMW kalah di pengadilan. Namun mereka berhasil menuntut Shuanghuan di Jerman yang merupakan markas besar BMW.
Berbeda dengan pabrikan lain yang menggugat merek China, Ford justru digugat. Nama Ford Mustang tentu sudah diakui global sebagai mobil sport klasik.
Namun ketika masuk ke China dan dijual dengan nama Ford Mustang, digugat oleh Sichuan Motor Company. Ini karena nama Mustang sudah didaftarkan sejak tahun 1986. Ford pun harus membayar ganti rugi hingga 1 juta Yuan.
Tahun lalu, sebuah mobil listrik bernama ORA Punk Cat mendaftarkan hak paten terhadap desain mobilnya di kawasan Eropa. Bila melihat desainnya, khas dengan mobil yang sudah berhenti produksi, VW Beetle.
Mobil yang diproduksi oleh Great Wall Motors ini pertama kali dipamerkan pada ajang Shanghai Auto Show. Perbedaan dari VW Beetle yang dulu pernah ada ialah dimensi lebih panjang karena mempunyai 4 pintu samping.
Great Wall tidak hanya mendaftarkan paten untuk satu mobil, tapi ada dua desain yang sudah diajukan ke European Union Intellectual Property Office (EU IPO). Kedua desain tersebut ialah Punk Cat dan Ballet Cat.
Baca juga : Chery Arrizo 8 Dirilis Tahun Ini, Sedan Turbo yang Harganya Separuh Toyota Camry
VW Beetle sendiri sudah berhenti produksi sejak tahun 2003. Namun bila melihat peraturan yang ada, generasi terbaru VW Beetle yang diperkenalkan tahun 2007 masih mempunyai hak paten selama maksimal 25 tahun.
Secara teori VW masih mempunyai hak paten dan bisa menggugat sampai tahun 2022 bila tidak diperpanjang. Hingga saat ini belum ada kabar gugatan dari pihak VW pada desain ORA Punk Cat dan ORA Ballet Cat.
Langkah yang cukup berani dilakukan pabrikan China yang dikenal suka mendompleng mendaftarkan hak paten desain mobilnya ke Eropa. Meskipun akan banyak cibiran karena desainnya yang khas mirip seperti VW Beetle.
Baca juga : Rapor Penjualan Mobil China di Indonesia Kuartal I 2022, Wuling Confero Terlaris, MG Miris
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten
2021 Toyota RAIZE GR SPORT TSS 1.0
14.811 km
2 tahun
Banten
2021 Daihatsu ROCKY X 1.2
13.726 km
1,5 tahun
Banten