Gak Biasa, Ini Macam-Macam Bukaan Pintu Mobil, Ala Kupu-Kupu Hingga Mirip Pesawat Tempur

Sebuah mobil didesain sedemikian rupa agar dapat mengoptimalkan seluruh kinerja. Memaksimalkan performa hingga memudahkan interaksi pengguna. Juga di samping itu, rancangan dapat memberikan ciri unik ketimbang model lain. Kenalkan fungsionalitas dan estetika tersendiri sebagai bentuk diferensiasi.

Namun terkadang, para desainer perlu berpikir out of the box untuk memecahkan berbagai permasalahan desain. Entah itu karena dihadapkan dengan batasan-batasan atau memang ada tuntutan tertentu. Salah satu bentuk bisa dilihat adalah rancangan pintu.

Tidak melulu membuka ke depan atau digeser ke belakang seperti biasa kita lihat. Dalam sejarah, banyak macam bukaan pintu yang membuat sebuah mobil malah terlihat begitu unik dan berbeda. Dari membuka ke atas bak sayap hingga sembunyi ke bawah seperti kepala kura-kura. Berikut tujuh jenis di antaranya.

Baca juga: Desain Setir Mobil yang Aneh bin Ajaib, Jadi Lebih Fungsional atau Malah Merepotkan?

Gullwing

Membuka ke atas bak sayap burung camar dengan engsel melekat di bagian atap. Inilah ciri khas dari mobil balap serta sportscar Mercedes-Benz 300SL era 1950-an sehingga mendapat julukan “Gullwing”. Bukan sebatas agar terlihat flamboyan, rancangan seperti ini terlaksana akibat adanya batasan sasis tubular di bagian samping. Akses akan terlalu sempit bila mengadaptasikan pintu konvensional lantaran postur rangka samping yang jangkung.

Tapi untuk diketahui, desain serupa pernah dirancang sebelumnya oleh Jean Bugatti untuk sasis Bugatti Type 64 keluaran 1939. Gaya gullwing pun diaplikasikan ke berbagai model setelahnya seperti kepunyaan DMC-12 DeLorean, Autozam AZ-1, hingga ke era modern milik Tesla Model X.

Scissor Doors

Disebut scissor doors karena membuka vertikal searah ke atas bak gerakan gunting. Jadi jawaban inovatif Marcello Gandini dalam mengatasi buruknya visibilitas ke belakang serta sasis lebar Lamborghini Countach. Dengan begini, pengemudi dapat memundurkan mobil sembari bertengger di sill pintu untuk memantau area bokong. Pun ketika harus parkir di tempat sempit, bukaan ke atas memudahkan penumpang keluar masuk tanpa memerlukan banyak ruang.

Tidak salah juga kalau disebut pintu Lambo karena pada dasarnya gaya ini membentuk identitas Lamborghini. Jadi tradisi turun menurun untuk mid-engined V12 supercar pabrikan seperti Diablo, Murcielago, Aventador, hingga seri terbatas sekelas Reventon dan Centenario.

Butterfly Doors

Mirip seperti pintu gunting hanya saja engsel bertengger di antara pilar A. Menjadikannya terbuka ke atas dan sedikit ke depan agar keluar masuk lebih mudah pada mobil beratap rendah. Meski begitu, butterfly doors membutuhkan sisa ruang di samping mobil sedikit lebih banyak ketimbang pintu gunting.

Perdana tampil di Alfa Romeo 33 Stradale 1967 yang begitu cantik. Versi jalan raya dari basis mobil balap Tipo 33. Pintu bergaya mengepak ke depan ini juga diadaptasi di mobil-mobil kompetisi endurance kelas prototype Group C dan IMSA GTP lantaran tawaran kemudahan dalam pergantian pengemudi.

Tapi bukan itu saja, Toyota Sera disebut jadi model produksi masal pertama yang berbekal butterfly doors. Sangat unik mengetahui bahwa setelahnya mayoritas hinggap di supercar gahar. Sebut saja McLaren F1, Toyota GT-One, Saleen S7, Ferrari Enzo, dan lainnya.

Dihedral Syncro-Helix

Satu perusahaan asal Swedia diketahui berupaya menembus batasan-batasan dalam dunia otomotif. Adalah Koenigsegg, bertanggung jawab atas berbagai supercar brutal dengan terobosan teknologi performa tinggi. Tidak terbtas di sisi performa, menjalar pula ke gaya demi sekaligus menekankan karakter nyentrik sebuah supercar. Seakan mekanisme gunting atau sayap kupu-kupu kurang sulit dibuat, mereka rancang Dihedral Syncro-Helix Actuation Door. 

Berotasi 90 derajat sembari terdorong keluar, pintu ini didesain agar bukaan tidak terlalu rendah mengenai trotoar namun tidak terlalu tinggi sampai mengenai langit-langit garasi. Di samping itu, diusahakan juga tidak terlalu lebar agar keluar masuk di ruang sempit tetap mudah. Hanya Koenigsegg yang menganut rancangan kompleks ini.

Baca juga: 5 Fitur di Mobil yang Ternyata Paling Dibutuhkan, Walau Kesannya Sederhana

Suicide Door

Julukan mengerikan untuk sebuah mekanisme yang cukup populer di era 1930-1940-an. Engsel tidak di depan melainkan tertanam di sisi belakang sehingga siapapun yang bersandar di pintu berisiko tinggi terbuang keluar. Sebab sekalinya sangkutan terbuka saat berjalan, pintu akan langsung melebar terbawa angin. Konon digandrungi para gangster lantaran mudah membuang orang lewat mekanisme begini.

Cukup banyak diadaptasi mobil-mobil kuno Eropa hingga ke Amerika. Boleh jadi ini salah satu pemandangan normal di masanya. Coba cari beberapa contoh semisal Chevrolet, Dodge, Mercedes-Benz, Citroen atau Peugeot lansiran 1930-1940an. Meski begitu, suicide door tetap dapat ditemui di mobil-mobil modern terutama Rolls-Royce. Juga kalau diingat kembali, Mazda RX-8 serta Toyota FJ Cruiser menganut mekanisme ini demi menampilkan gaya dua pintu dengan kemudahan akses empat pintu.

Pintu Geser ke Bawah

Beginilah jadinya bila para insinyur Jerman diberikan ruang untuk bebas berkreasi tanpa dibatasi jadwal deadline produksi. Hal sederhana dibuat kompleks sampai membentuk kesan canggih nan futuristis. Lihat saja pintu BMW Z1 dirancang terbuka bersemnbunyi ke area sill. Tampak tidak ada urgensi untuk menciptakan roadster kompak berpintu demikian selain gaya. Namun, semua itu tetap mereka laksanakan.

Z1 merupakan hasil proyek pertama dari divisi pengembangan BMW Technik GmbH di era 80an. Bukan hanya pintu, roadster asal Jerman satu ini membawa berbagai inovasi. Sebut saja panel plastik yang ringan dan elastis sekaligus kuat. Lantai pun memanfaatkan plastik, memberikan permukaan kolong rata guna dorong performa aerodinamika. Belum lagi eksistensi suspensi multilink pertama pabrikan yang kemudian turun ke BMW Seri 3 E36 serta model lainnya. Boleh dibilang, inilah mobil konsep yang diproduksi.

Canopy Doors

Terakhir dan tak kalah unik adalah Canopy Doors. Bukan pintu melainkan atap yang seutuhnya membuka bak jet tempur untuk memberikan akses ke kabin. Memang sangat langka diadopsi mobil produksi sebab lainnya bertahan di model konsep. Terhitung paling banter diaplikasikan Meserschmitt era 1950-an serta kit car Nova dari 1970-an. 

Baca juga: Ganti Warna Velg Mobil Pakai Cat Belkote Gak Perlu Diamplas Lagi, Langsung Berubah Klimis!