Membeli mobil baru tentu jadi impian banyak orang. Apalagi produk kendaraan anyar sekarang makin beragam variasi maupun harga yang bisa dibeli sesuai kemampuan finansial. Namun sebelum itu, Anda harus simak dulu sejumlah perencanaan keuangan terkait pengeluaran biaya kepemilikan mobil baru.
Sebab salah satu periset dan juga Financial Educator Lifepal mengatakan, hal ini perlu diketahui bagi para calon pemilik mobil anyar supaya nantinya tidak mengganggu alur pengeluaran rutin setelah punya kendaraan. Kalau diabaikan, bisa-bisa dana yang mengendap atau tabungan jadi terpakai.
Baca Juga: Deretan Mobil Baru Rp150 Jutaan, Terjangkau Untuk Mobil Keluarga atau Usaha Taksi Online
"Alhasil arus kas bulanan makin terganggu dan aset tabungan maupun kas yang dimiliki bisa terkuras tanpa diketahui," tulis Lifepal melalui keterangan resmi.
Oleh karena itu, ada beberapa tips persiapan perencanaan biaya kepemilikan mobil baru. Termasuk juga biaya operasionalnya. Para generasi milenial khususnya yang syukur-syukur akan beli mobil baru sebagai kepemilikan pertama, perlu simak baik-baik.
Dana darurat bisa juga masuk sebagai biaya tak terduga. Misalnya amit-amit mobil menyerempet, atau saat masuk perawatan berkala, ternyata ada perbaikan di luar anjuran buku servis. Untuk menanggulanginya, tentu bisa gunakan dana darurat supaya tidak mengganggu pengeluaran bulanan.
Belum lagi ketika mobil yang digunakan mengalami kendala teknis di jalan. Mau tidak mau harus memanggil layanan derek atau towing yang tentunya membutuhkan dana.
Agar tidak menyulitkan, dana darurat bisa dimasukkan sepaket ke dalam biaya perawatan berkala mobil, meskipun mobil yang dipilih sudah memiliki jaminan gratis biaya perawatan dan jasa sampai periode jarak tempuh atau lama waktu tertentu.
Idealnya, sisihkan sekitar 1 sampai 5 persen dari penghasilan bulanan untuk kebutuhan darurat. Berikut ini sebagai gambaran rincian simulasi persiapan dana darurat dan perawatan mobil baru.
Gambaran Dana Darurat dan Perawatan Mobil Baru | |
Dana Darurat | Rp2.000.000 |
Ban 2 Pasang | Rp2.000.000 |
Servis Berkala | Rp1.000.000 |
Total | Rp5.000.000 |
Supaya tidak memberatkan, dana tersebut bisa dibagi sesuai periode perawatan berkala. Misalnya harus setiap 6 bulan sekali, maka total dana darurat maupun perawatan tadi bisa dibagi 6, jadi paling tidak sebulan harus menyisihkan Rp833 ribuan untuk dana darurat maupun servis.
Baca Juga: Kenapa Ya Ukuran Diameter Setir Bus Dibuat Lebih Lebar Dibanding Mobil Biasa?
Belum cukup, Anda juga harus persiapkan pengeluaran untuk biaya operasional maupun biaya yang wajib dikeluarkan per tahun seperti pajak dan asuransi, apabila dibayarnya setiap tahun sekali. Meskipun sepele, dana operasional juga perlu diperhatikan untuk menghindari tabungan 'bocor halus'.
Sebagai gambaran lagi, biaya operasional bisa mencakup bahan bakar, parkir, tol, cuci mobil, pajak, dan asuransi. Semua itu bisa dilihat di tabel berikut.
Gambaran Biaya Operasional Bulanan dan Tahunan Mobil Baru | ||
Jenis Biaya | Biaya Bulanan | Biaya Tahunan |
BBM | Rp500.000 | - |
Parkir | Rp100.000 | - |
Tol | Rp500.000 | - |
Pajak | - | Rp3.500.000 |
Asuransi | - | Rp4.000.000 |
Total | Rp1.100.000 | Rp7.500.000 |
Melihat total dananya tentu merupakan angka yang besar. Namun bisa jadi ringan apabila dibagi 12 bulan. Sehingga setelah tadi sudah mempersiapkan dana darurat maupun perawatan, ditambah lagi dana operasional hingga pajak per tahunnya.
Baca Juga: Harga BBM Terbaru Mei 2022, Pertamax Masih Termurah, Shell Tembus Rp18 Ribu per Liter
Dalam contoh di atas biaya operasional mencakup BBM, parkir, dan tol mencapai Rp1,1 juta. Selanjutnya tambahkan lagi pengeluaran tahunan, sebesar Rp7,5 juta kemudian bagi 12 bulan. Keluar angka Rp625 ribu.
Maka, untuk persiapan dana operasional dan tahunan, setiap bulannya harus sisihkan lagi sekitar Rp1,725 ribu untuk mengcover bahan bakar hingga tol, juga pajak tahunan sampai asuransi.
Terakhir, rekomendasinya adalah siapkan rekening terpisah untuk mendanai semua kebutuhan mobil baru tadi. Tentunya agar menjaga perencanaan keuangan kepemilikan mobil tidak mengganggu arus kas bulanan atau nilai aset yang dipunya.
"Intinya kepemilikan mobil membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan wajib pula bagi Anda melindungi aset ini dengan asuransi mobil, menghindari risiko finansial yang harus ditanggung sendiri saat mobil rusak, kecelakaan, atau hilang," lanjut petikan di keterangan resmi.
Pada artikel ini, dana darurat plus perawatan digabung biaya operasional maupun tahunan yang harus disiapkan setiap bulannya mencapai Rp2,5 jutaan. Itu belum termasuk besaran kredit apabila mobil dibeli dengan cara angsuran. Bagaimana, sudah siap beli mobil baru?
Baca Juga: 5 Hari, Ada Ribuan Orang Indonesia Pesan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5!
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta