Mobil keluaran terbaru umumnya sudah dilengkapi fitur keselamatan canggih. Bahkan ada fitur yang mencegah mobil oleng dengan nama Lane Keep Assist. Biasanya perangkat ini dilengkapi fitur pendukung Lane Departure Warning, atau peringatan mendekati marka jalan.
Sesuai namanya, fitur tersebut mengasisten pengemudi agar laju mobil tetap berada di lajur atau di dalam marka jalan. Tapi perlu diingat, peranti ini cuma bekerja saat marka atau garis jalan terlihat jelas, baik yang putus-putus atau menyambung.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Lane Hogger, Lakukan Ini Bisa Kena Tilang!
"Lebih ideal di jalur yang marka jalannya jelas, karena Lane Keep Assist pada Peugeot 2008 bekerja dengan bantuan kamera yang terpasang dibalik kaca spion tengah, kamera akan membaca sekaligus merekam garis jalan pada sisi mobil," papar Aftersales Support Astra Peugeot, Samsudin.
Fitur ini bisa dihidup dan matikan sesuai kebutuhan. Dalam pengoperasiannya, perangkat pintar yang berfungsi menjaga mobil tetap dilajurnya itu bekerja setelah melaju selama beberapa detik, kemudian kecepatan sudah di atas 65 hingga 180 km/jam.
Adapun sistem kerja Lane Keep Assist tambah Samsudin, manakala mobil yang dikendarai secara tidak sadar dan mendekati garis jalan, karena pengemudi tidak fokus atau mengalami kelelahan, sensor akan mengirim sinyal ke ECU. Dari situ ECU memerintahkan motor electric steering system mengoreksi setir.
Pada saat yang sama, akan muncul peringatan pada panel instrumen apabila pengemudi memilih tampilan driving. Khusus peringatan ini berbeda-beda untuk setiap mobil. Namun kebanyakan di mobil kekinian, ketika fitur ini aktif, di panel instrumen akan muncul 2 garis hijau menandakan fiturnya telah aktif.
Baca Juga: Mengenal Tentang Formula E, Balapan Ramah Lingkungan yang Punya Fitur Ala Video Game
Lalu bagaimana teknis Lane Keep Assist? Sederhananya ketika melintas di jalur tol yang sebagian besar marka jalannya jelas dan kecepatan misalnya 70 km/jam, lalu tanpa sadar mobil hendak keluar lajur, maka salah satu garis di panel instrumen akan berubah warna sebagai penanda bahwa arah laju mobil tidak lurus.
"Fitur ini hanya mencegah kendaraan keluar lajur tanpa disadari oleh pengemudi, faktor utama dalam mengemudi adalah konsentrasi, apalagi sedang berkendara di jalan tol yang potensi mengantuknya besar. Untuk itu apabila sistem bekerja selama tiga kali mengoreksi laju, akan muncul peringatan yang memerintahkan pengemudi beristirahat dulu," pungkasnya.
Selanjutnya, Lane Keep Assist tidak akan berfungsi ketika pengemudi masih dalam konsentrasi penuh seperti menyalakan lampu sein saat berpindah lajur. Kemudian saat pengemudi menggerakkan setir ke arah berlawanan saat kendaraan mulai keluar marka meskipun tengah aktif.
Fitur ini juga bisa dinonaktifkan untuk mengakomodasi pengendara yang ingin leluasa bermanuver. Ikon tombolnya bergambar mobil dengan garis di tiap sisinya. Posisi tombolnya berbeda-beda tergantung pabrikan, namun umumnya terdapat di lingkar kemudi agar lebih mudah dioperasikan alias dihidup-matikan.
Hanya saja seyogyanya karena dihadirkan sebagai fitur penunjang keselamatan, Lane Keep Assist ada baiknya terus diaktifkan. Karena kondisi konsentrasi berkurang saat mengemudi bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Sehingga agar laju mobil tetap di lajurnya, butuh dukungan dari sistem pintar di mobil.
Baca Juga: Lihat Lebih Dekat dengan Peugeot 2008 2022, Bisa Bikin MG ZS dan Honda HR-V Ketar-ketir?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Mazda CX-5 ELITE 2.5
45.271 km
4 tahun
Jakarta
2021 Toyota FORTUNER VRZ 4X2 2.4
28.559 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten