Suzuki tidak akan ragu untuk menghentikan penjualan mobil kecil murah mereka. Langkah itu akan ditempuh jika kendaraan tersebut dianggap tidak layak memenuhi kriteria persyaratan standar keselamatan yang baru saja diumumkan pemerintah.
Demikian diungkapkan Chairman Suzuki RC Bhargava yang berkomentar tentang adanya rencana pemerintah India menaikkan standar fitur keselamatan di kendaraan bermotor. Benurut Bhargava, jika mobil dipenuhi perangkat keselamatan yang lengkap, maka langkah itu akan menaikkan harga mobil.
Jika harga mobil terlampau mahal, maka dikhawatirkan masyarakat India tak mampu untuk membelinya. Alhasil mereka kembali menggunakan sepeda motor. Sehingga kondisi demikian malah pada akhirnya tidak membantu mengatasi masalah kematian akibat kecelakaan di jalan.
Baca juga : Airbag di India Sudah Jadi Fitur Wajib, Ini Fakta Airbag Mobil Yang Anda Perlu Tahu!
"Ancaman" dari Maruti Suzuki itu tercetus dari adanya keputusan Menteri Perhubungan Jalan di India Nitin Gadkari. Menteri tersebut membuat keputusan jika semua mobil penumpang terbaru yang dipasarkan di India harus memiiki setidaknya fitur 6 airbag. Dalam kajiannya keberadaan airbags sebanyak itu bisa menyelamatkan 13.000 nyawa dari seluruh kasus kecelakaan di jalan pada tahun 2020.
"Kita peru memahami pentingnya keputusan ini. Ketika India melaporkan kecelakaan yang menyebabkan kematian di jalan, mengapa para produsen mobil seakan tak anggap ini serius," ucap Gadkari dikutip dari Indiatimes, Jumat (01/07/2022).
Baca juga : India Bakal Wajibkan Mobil Baru Punya 6 Airbag, Nah di Indonesia Cuma Sabuk Pengaman dan APAR!
Ketika Gadkari mengumumkan keputusan ini, para produsen otomotif pun terus menentang. Padahal kata dia, India memiliki 1% populasi kendaraan bermotor di seluruh dunia. Namun negara ini juga menyumbang 10% dari kasus kematian akibat kecelakaan jalan secara global.
Tetapi ternyata Bhargava melihat dari sudut lain. Ia mengatakan jika semua mobil baru dipasang 6 airbag maka akan membuat harganya terkerek tinggi. Padahal satu dari beberapa cara menekan tingkat kematian di jalan adalah mengalihkan lebih banyak orang dari pengguna kendaraan roda dua ke mobil. Ia melihat kondisi ini terbukti sukses di negara maju dimana jumlah mobil lebih banyak dibanding sepeda motor.
Sementara itu Maruti Suzuki selama ini menjadi produsen otomotif yang menawarkan mobil dengan harga hanya sedikit di atas kendaraan roda dua. Dan Bhargava mengaku kalau selama ini sudah cukup mengikuti anjuran pemerintah India. Antara lain memasukkan fitur ABS untuk model termurah mereka.
Padahal katanya, mobil kecil berharga murah memiliki margin keuntungan yang sangat kecil bagi perusahaan. Lalu ia pun mengaku sulit membayangkan bagaimana pabrikan bisa membuat mobil yang seharga motor harus punya fitur yang sama dengan mobil harga berkali-kali lipat lebih mahal.
Menurut kalian gimana nih?
Baca juga : Lockdown India 2021 Bikin Penjualan Mobil Terjun Bebas, Banyak SPK Dibatalkan
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2018 Suzuki ERTIGA GX 1.4
17.724 km
5,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
12.488 km
3,5 tahun
Jakarta