Mobil buatan eropa dengan buatan jepang tentu saja memiliki perbedaan dalam pemakaian. Antara mobil Jepang dan Eropa, memiliki perbedaan ruang kemudi, misalnya soal keberadaan tuas lampu sein dan wiper. Nah, apa saja yang perlu kalian adaptasi saat beralih dari mobil Jepang ke Eropa?
Baca juga:
5 Merk Mobil Eropa dan Amerika yang Pernah Ada di Indonesia Tapi Kemudian Menghilang
Kembali Ngetren, Ini Kelebihan dan Kekurangan Mobil Eropa Lawas Mercy Boxer Atau Volvo 960
Masih Layak Dipinang, Ini Mobil Ford Pilihan Yang Masih Wara-Wiri di Indonesia
Untuk yang sudah terbiasa menggunakan mobil jepang, tentunya butuh penyesuaian atau adaptasi ketika beralih ke mobil eropa. Umumnya sih, penyesuaian itu hanya untuk hal-hal yang ringan saja. Namun kalau kita tidak beradaptasi sebelum mengemudi, yang ada kita bisa malu sendiri karena kesalahan mengoperasikan tuas sein misalnya.
Posisi tuas lampu sein pada mobil Eropa dan Jepang biasanya disesuaikan dengan posisi setir di negara asalnya. Namun, ada juga beberapa keunikan dalam posisi tuas wiper dan sein di mobil Eropa karena tidak semuanya seragam. Sebagai contoh, di Mercedes-Benz umumnya tuas sein ada di kanan sedangkan BMW ada di kiri.
Nah, apa saja hal yang perlu kita perhatikan saat akan beradaptasi dari mobil Jepang ke Eropa? Berikut ini ulasannya untuk kalian.
Mayoritas mobil Eropa (kecuali Inggris) punya konfigurasi LHD (Left Hand Drive - Setir Kiri). Maka dari itu, posisi tuas pun terbalik dari mobil Jepang, dan ini dipertahankan meski telah dikonversi ke RHD (Right Hand Drive - Setir Kanan). Alhasil, mayoritas mobil Eropa pun punya tuas lampu sein di sebelah kiri dan tuas wiper di sebelah kanan.
Nah, ada beberapa hal yang cukup unik yaitu di Mercedes-Benz lawas seri W124 malah tuas sein dan wiper jadi satu ada di sebelah kanan. Jadi, sisi kiri setir ini kosong dan biasanya digunakan untuk tuas cruise control untuk beberapa tipenya. Lebih lanjut, Mercedes modern juga menyatukan tuas lampu sein dan wiper di sebelah kiri karena di sebelah kanan dijadikan tuas transmisi.
Nah kalau kalian beralih ke mobil Eropa selain Mercedes-Benz maka jangan sampai keliru gunakan tuas, niat belok kanan justru menyalakan wiper.
Di mobil Jepang umumnya mengintegrasikan tuas lampu utama dan lampu kabut dengan tuas lampu sein. Lain cerita dengan kebanyakan mobil Eropa memisahkan pengontrol lampu utama dengan tuas lampu sein.
Pasti kalian yang baru mengendarai mobil Eropa agak kebingungan mencari saklar headlamp karena tidak ada di tuas. Posisinya ada di ujung kanan dasbor berupa knob bulat atau ala kompor, entah itu di BMW-MINI, VW Group, atau Mercedes-Benz. Caranya juga mudah, cukup putar ke kanan untuk menyalakan lampu utama atau cari simbol 'A' untuk pengaturan lampu otomatis menyala di keadaan gelap.
Untuk mobil Eropa yang kontrol lampu utamanya ada di ujung kanan dashboard, ada dua metode umum untuk menyalakan lampu kabut atau foglights baik yang depan maupun belakang.
BMW-MINI, Mercedes-Benz, Audi, Jaguar dan mayoritas lainnya, cukup menekan tombol dengan simbol lampu kabut yang biasanya ada di knob lampu utama atau di sebelah kiri/kanan knob tersebut.
Nah untuk VW dan Mercedes-Benz lawas seperti di W202 atau W124 perlu menarik kenop lampu tersebut untuk mengaktifkan foglights, tarik sekali untuk lampu kabut depan dan dua kali untuk lampu kabut belakang.
Saat kamu ingin mengendarai mobil Eropa yang usianya di atas 10 tahun, mungkin akan bingung tidak menemukan apapun di doortrim selain sandaran tangan di door trim. Pada BMW, Peugeot atau Mercy lawas, meletakkan tombol power window pintu depan maupun belakang di konsol tengah. Tombol power window untuk penumpang belakang untungnya juga ada di doortrim.
Jadi, kamu yang akan mengemudi mobil seperti BMW E36/E39, atau Mercedes-Benz W124 harus menghafal posisi tombol power window agar tidak kerepotan saat perlu membuka kaca ketika butuh bayar tol.
Bila kita mengendarai mobil manual Jepang, maka gigi mundur berada satu garis dengan gigi 5. Cukup berbeda dengan mobil Eropa, dimana posisi gigi mundur kebanyakan berada di sekitar gigi 1. Entah itu sejajar dengan gigi 2 dan harus diangkat tuas transmisinya seperti di W124, atau sejajar gigi 1 dengan tuas transmisinya didorong menjauh lebih ke kiri seperti di BMW E30.
Jika kita salah oper gigi layaknya seperti mobil jepang, beberapa mobil tetap dalam keadaan netral atau ada juga yang justru masuk gigi 6.
Statusnya yang menjadi mobil mewah membuat brand Eropa seperti Mercedes-Benz atau BMW jor-joran dalam menyediakan fitur kenyamanan, salah satunya jok dengan pengaturan elektrik di kursi depan. Fitur ini cukup umum dan sudah lama hadir, bahkan umum kita jumpai pada mobil Eropa bekas di bawah Rp100 jutaan.
Pengaturan jok ada di doortrim dengan desain tombol dibentuk seperti jok itu sendiri. Cara pakainya, tuas horizontal untuk slide dan height adjustment bantalan bokong, sedangkan tuas vertikal untuk recline sandaran kursi.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Mercedes-Benz C 300 AMG 2.0
28.856 km
4 tahun
Banten
2015 Honda CIVIC 1.8
40.865 km
7,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota COROLLA ALTIS V 1.8
12.662 km
2,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota VIOS G 1.5
88.383 km
6 tahun
Jawa Barat
2014 Mercedes-Benz E 250 AMG 2.0
53.402 km
9 tahun
Jawa Barat