Baterai EV (Electric Vehicle) merupakan materail terpenting dari sebuah mobil listrik. Tak heran sejumlah perusahaan ternama di dunia berlomba menjadi produsen baterai untuk memasok kebutuhan EV yang terus meningkat.
Indonesia pun dilirik oleh dunia, lantaran memiliki potensi pasar dan sumber energi sebagai bahan baku pembuatan baterai EV. Makanya berbondong-bondong perusahaan elektronik dunia ingin melakukan investasi di Indonesia terkait melakukan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Tak terkecuali perusahaan baterai Contemporary Amperex Technology (CATL). Ya, menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, bos CATL, Robin Zeng telah bertemu dalam jamuan makan siang untuk membahas soal investasi pabrik di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Siapkan Skema Baru Subsidi Pembelian Mobil Listrik, Biar Harganya Makin Murah
"Jadi dia mau invest di Indonesia. 'Kenapa kau mau invest di Indonesia?, (Robin menjawab) Sangat bagus dimasukin sekarang. Jadi dia mau bangun ekosistem, sekarang itu kita tidak bicara bangun pabrik, tapi bikin ekosistem dari 1 lithium baterai dan green energy," ungkap Luhut saat melakukan presentasi di acara Wealth Wisdom Mindfully Recover.
Lebih lanjut, Luhut menyatakan bahwa satu partner tim dari bos CATL langsung diundang melakukan pemaparan visi dan misi terkait rencana investasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Saya bilang, kalau ini sama dengan pikiran kami, saya jamin kau invest ke sini. Oke deal. Deal Nya berapa? US$35 miliar dollar," ujar Luhut.
Baca juga: Pemerintah Filipina Tetapkan Mobil Listrik Bebas Pajak, Duh Indonesia Kapan Ya?
CATL merupakan sebuah produsen baterai lithium ion asal Cina yang berdiri sejak 2011. Memiliki kantor pusat di Ningde, Fujian, CATL dikenal jadi pemasok baterai listrik untuk sejumlah kendaraan EV.
Maka dari itu, Luhut menyampaikan, jika CATL turut melakukan investasi, maka bukan tak mungkin jika kuartal tiga 2024, Indonesia akan memproduksi baterai lithium.
"Dan kita berharap, tahun 2028 kalau semua berjalan dengan bagus, kita akan mungkin the largest lithium battery producers on earth (produsen baterai lithium terbesar dunia)," ucap Luhut.
Luhut juga menyampaikan, dirinya masih melakukan kontak dengan beberapa kolega pengusaha yang melirik Indonesia sebagai lokasi berinvestasi.
"Artinya apa? Ekonomi kita makin kuat, orang akan makin bergantung ke kita. Artinya orang akan bangun industri mobil di kita, karena kita punya baterainya, harganya lebih murah, pakai clean energy, apapun kita punya. yang penting kita kompak," tutup Luhut.
Baca juga: Wajah Baru Museum Transportasi di TMII, Kini Punya Koleksi Mobil Listrik
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia memang terus mengajak sejumlah investor menancapkan kuku bisnisnya di Indonesia, khususnya dalam pengembangan percepatan listrik.
Adapun selain CATL, ada beberapa perusahaan baterai untuk mobil listrik sudah mengumumkan untuk melakukan investasi di Indonesia, mulai dari LG Energy Solution sampai Gotion High Tech.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2017 Toyota AGYA G 1.0
10.656 km
6,5 tahun
Jawa Barat
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2019 Toyota CALYA G 1.2
16.171 km
4 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta