Sosok Mitsubishi Pajero Sport selama ini dikenal sebagai mobil yang serba bisa, perkasa di jalan aspal maupun medan off road. Bagi kamu yang memang lebih sering berkendara di jalan tanah, Mitsubishi menyediakan opsi Pajero Sport dengan penggerak 4x4. Dibuat lebih tangguh, apa sih kelemahan dari Mitsubishi Pajero Sport 4x4 tersebut?
Baca juga:
Efek Pakai Bio Solar di Mitsubishi Pajero Sport, Part Seharga Rp3 Jutaan Jadi Korban
Harga Bekas Mitsubishi Pajero Sport di Bawah Rp200 Juta, Simak Hal Penting Ini Sebelum Beli
Sejarah Mitsubishi Pajero Sport Gen 1, SUV Medium yang Dilahirkan dari DNA Reli Dakar
Hal pertama dan utama yang selalu jadi sorotan jelas soal harga. Meskipun sudah mengikuti kebijakan PPnBM terbaru, namun harga Mitsubishi Pajero Sport 4x4 tetaplah lebih mahal ketimbang versi 4x2. Kita bisa bandingkan antara tipe Dakar Ultimate 4×2 dan 4×4 sebagai berikut:
Secara fisik luar maupun kelengkapan interior, varian 4x2 nyari sama persis dengan 4x4 mulai dari aksen krom, ukuran ban serta desain bodi belakang dengan lampu yang berbentuk sipit. Hal yang paling mencolok dari 4×4 adalah emblem yang terpasang di bagian pintu bagasi.
Itu baru soal harga, masih ada beberapa kelemahan lain yang membuat mobil 4x4 kurang diminati oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Penasaran apa saja hal negatif tersebut? Berikut ini ulasan dari kami.
Bicara konsumsi bahan, bakar Mitsubishi Pajero Sport tidak bisa dibilang irit karena mesin besar dan body bongsor. Untuk Pajero Sport 4x2 dengan sistem penggerak roda belakang membukukan perjalanan 12,5 km/liter ketika diajak berkendara santai. Pada saat dibawa berkendara di jalanan perkotaan dengan kondisi berkendara stop-and-go, maka konsumsinya menjadi 10,5 km/L.
Bila dibandingkan dengan model penggerak 4x4, jelas minum bahan bakar lebih banyak dibandingkan saudaranya. Dalam perjalanan luar kota, konsumsi bahan bakar Pajero Sport 4x4 tercatat 12,3 km/liter. Untuk situasi pengendaraan perkotaan, konsumsinya membengkak menjadi hanya 9,8 km/liter.
Alasannya, putaran rolling resistance lebih berat dan lebih banyak bagian di kaki-kaki yang harus digerakkan ketimbang mobil 4X2. Sederhananya, mesin harus menggerakkan empat roda sekaligus di saat yang bersamaan.
Namun demikian, Pajero Sport 4x4 ini tidak memakai penggerak empat roda full time. Artinya, kalian bisa menggunakan mode 4x2 apabila hanya memakai di jalan aspal. Sistem Part Time AWD merupakan mobil dengan penggerak empat roda yang dapat diganti menjadi 2WD, namun opsi pengaturan low gear dan high gear tetap ada.
Mitsubishi Pajero Sport 4x4 4x4 dilengkapi dengan knop transfercase yang mengatur dan membagi penyaluran tenaga mesin dari transmisi ke roda. Knob ini juga difungsikan untuk mengatur penggerak 4x2 atau 4x4.
Bicara soal perawatan, maka biaya suku cadang maupun pelumas mobil 4WD cenderung lebih tinggi. Ada beberapa komponen yang lebih banyak di roda depan yang harus dicek saat melakukan pengecekan secara berkala.
Sejumlah komponen seperti perangkat differential memerlukan oli untuk pelumas yang jumlahnya lebih banyak saat diganti secara berkala. Ini karena adanya transfer case dan garda depan yang tetap butuh pelumas walau tidak selalu digunakan. Tidak seperti mobil 4x2 yang cuma butuh oli gardan untuk roda belakang saja.
Sebagai sebuah SUV mahal, semestinya Pajero Sport bisa memberikan kesan total untuk kenyamanan penumpang. Namun demikian, SUV ladder frame ini masih ada beberapa poin yang harus dibenahi dari sisi fitur. Ini tak cuma jadi kelemahan di versi 4x4, melainkan ke hampir seluruh varian.
Hanya saja karena Pajero Sport tipe Dakar Ultimate 4x4 jadi yang termahal membuat absennya beberapa fitur ini jadi amat disayangkan. Semestinya, varian tertinggi memiliki fitur paling lengkap yang membedakannya dengan varian lain yang lebih murah.
Mulai dari kursi tengah tidak bisa diatur maju mundur dan tidak ada head rest tengah. Fitur sliding untuk kursi ini akan terasa sangat bermanfaat untuk menciptakan leg room yang ideal bagi penumpang. Sedangkan ketiadaan headrest tengah membuat kenyamanan orang yang duduk di tengah baris bangku kedua akan terganggu.
Kelemahan lain yaitu absennya electric seat untuk kursi penumpang, dimana pengaturan jok depan masih manual. Padalah bakal lebih menarik dan praktis jika kedua jok depan dibuat elektrik seperti halnya yang tersedia di sisi pengemudi.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota FORTUNER VRZ 4X2 2.4
28.559 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2020 BMW X1 SDRIVE18I XLINE 1.5
35.681 km
3 tahun
Jakarta
2018 Mazda CX-9 2.5
53.282 km
5 tahun
Jakarta
2019 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.652 km
4,5 tahun
Jakarta
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat