Suzuki Ignis bisa jadi pilihan tepat bagi kalian yang sedang mencari sebuah city car kompak non LCGC. Mengusung nuansa crossover, untuk harga bekas Suzuki Ignis di CARSOME dijual mulai dari Rp129 juta.
Sebagai alternatif lain dari Honda Brio, apa saja hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli Suzuki Ignis bekas? Agar tidak penasaran, simak beberapa parameter terkait mobil ini melalui ulasan berikut.
Baca juga: Lebih Terjangkau Ketimbang S-Presso Baru, Semenarik Apa Suzuki Ignis Bekas?
Secara segmentasi Suzuki Ignis sulit dikatakan sebagai city car hatchback maupun SUV kompak. Pasalnya bentuk dan ukuran yang ditawarkan mobil ini terbilang nanggung.
Memiliki kemampuan melewati jalan off road ringan, Ignis mempunyai ground clearance tinggi mencapai 180 mm. Dengan velg standarnya yakni 15 inci alloy, mobil ini terkesan kurang proper berkat penggunaan profil velg yang terlihat kurus.
Hal tersebut dikarenakan bentuk bagian belakangnya mobil ini memiliki tampilan gambot. Tak hanya itu, beberapa pemerhati otomotif juga tidak menyukai desain belakangnya terlebih pada bagian samping di atas roda belakang yang dianggap kurang sesuai untuk lekukannya.
Berikutnya yang menjadi perhatian bagi beberapa pemilik atau calon pembeli Suzuki Ignis adalah sistem hiburannya. Seperti yang terlihat mobil ini menggunakan head unit model floating yang dibuat seolah menempel secara paten.
Apabila ingin melakukan upgrade, mungkin diharuskan mengganti beserta covernya. Pada varian GX manual lansiran 2017, untuk head unitnya juga terkesan jadul.
Dimana untuk formatnya sendiri belum bisa menampilkan video, dan hanya mendukung konektifitas seperti bluetooth, aux, CD, dan radio. Untuk pengaturannya pun terbilang sederhana melalui tombol di samping dan model putar untuk mencari sinyal radio serta menurunkan atau memperbesar volume. Meski begitu pengaturan atau mengganti format yang dibutuhkan bisa dilakukan melalui tombol pada setirnya.
Untuk peredam kejutnya, Suzuki Ignis menggunakan MacPherson strut with coil spring di depan dan Torsion beam with coil spring pada roda belakangnya. Mengenai bantingan yang dihasilkan, ketika melewati jalan yang sedikit berkontur mobil ini cenderung lebih ke arah stiff sehingga terasa kurang begitu nyaman. Terlebih busa joknya yang keras dan tipis membuat mobil ini kurang cocok apabila digunakan berpergian keluar kota.
Baca juga: Harga Bekas Mirip, Honda Brio Satya Gen 2 Lebih Oke Dari Suzuki Ignis 2019?
Selain manual 5-percepatan, mobil ini juga ditawarkan pilihan matic dengan transmisi AGS. Bagi kalian yang belum tahu, transmisi AGS (Auto Gear Shift) yang juga disebut Auto atau Self-Shifting transmission ini pertama kali dikembangkan oleh Suzuki Motor Corporation, India. Di Indonesia, sebelum Ignis sebenarnya transmisi ini sudah lebih dulu dihadirkan pada Wagon R.
Transmisi AGS sendiri merupakan transmisi manual tanpa adanya pedal kopling. Perpindahan gear dilakukan secara otomatis yang dilakukan sistem elektronik (ECU) yang terpasang pada mobil. Penamaan AGS sendiri sebenarnya hanya untuk produk Suzuki saja. Pada umumnya transmisi jenis ini dinamai Automated Manual Transmission (AMT).
AMT didasarkan pada konsep transmisi manual sementara teknologi AGS lebih maju dan berdasarkan pada transmisi DSG dan CVT. AMT membutuhkan waktu hingga satu detik untuk gigi upshift atau downshift - yang dapat menimbulkan rasa seperti sentakan kecil.
Transmisi AGS pada dasarnya adalah transmisi manual yang sistem pengoperasiannya dilakukan secara otomatis oleh modul sehingga kalian tidak bisa menjumpai mode P di tuas persenelingnya. Untuk pengoperasiannya, kalian cukup menggeser tuas persneling di mode N dan mengaktifkan rem parkir ketika hendak memarkirkannya.
Kekurangan dari transmisi AGS yang jamak dirasakan pemilik atau pengguna Suzuki Ignis ini adalah rasa tersendat setiap melakukan perpindahan gigi secara otomatis yang diperintahkan oleh ECU.
Rasa seperti tersendat ini sebenarnya bisa diatasi. Setiap melakukan perpindahan gigi secara otomatis di angka 2.000-2.500 rpm, kalian bisa sedikit mengangkat kaki dari pedal gas dan kemudian menginjak pedal gas lagi untuk menambahkan kecepatan.
Tak sedikit pengguna Suzuki Ignis dengan transmisi AGS mengeluhkan soal tingkat responsif yang dihasilkan. Mobil ini dirasa seperti kurang cekatan atau kehabisan tenaga saat menggunakan mode otomatis melewati jalan yang menanjak dan ketika ingin menyalip kendaraan didepannya.
Selain dianggap kurang responsif, Ignis dengan transmisi AGS juga mahal dalam perawatan. Perangkat yang digunakan transmisi AGS untuk memindahkan gigi secara otomatis sebagian besar dikendalikan oleh komputer atau ECU. Jika rusak, yang perlu diganti adalah modul kopling elektroniknya secara utuh. Modul elektronik yang wajib diganti adalah actuator assy ketika terjadi transmission failure. Untuk harganya modul sendiri berada di angka belasan juta rupiah.
Baca juga: Suzuki Ignis Kena Recall, Ada Masalah Pin Rem Belakang yang Cacat Produksi
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2020 Honda BRIO RS 1.2
18.587 km
3 tahun
Jakarta
2022 Honda BRIO SATYA E 1.2
5.503 km
0,5 tahun
Jawa Barat
2020 Honda BRIO SATYA E 1.2
16.096 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2021 Honda BRIO RS 1.2
17.289 km
2,5 tahun
Banten
2020 Honda BRIO RS 1.2
3.226 km
3,5 tahun
Banten