Airbag atau kantung udara jadi fitur penting yang wajib diterapkan pada sebuah mobil keluaran terbaru.
Keberadaan airbag dipercaya dapat mengembang jika terjadi kecelakaan, sehingga mampu melindungi pengemudi dan penumpang dari dampak cedera fatal apabila terjadi benturan.
Menurut data berbagai sumber, keberadaan airbag yang sudah dikembangkan sejak beberapa tahun lalu memiliki dampak positif, karena mampu menyelamatkan jutaan nyawa pengemudi maupun penumpang.
Baca juga: 4 Mobil di Indonesia Ini Belum Ada Airbag Sebagai Fitur Standar, Tapi Tetap Laku
Hanya saja, walaupun fungsi airbag ini sangat vital, namun jika tidak diterapkan secara baik dan benar justru akan sangat berbahaya.
Pasalnya, ada beberapa kasus airbag mengembang timbul ledakan, kemudian bagian muka korban seperti tertampar dan mengalami cedera.
Selain itu, jika airbag mengembang tanpa dilengkapi dengan perangkat lain, satu diantaranya penggunaan seat belt atau sabuk pengaman yang tidak tepat, maka resiko berbahaya akan tetap terjadi.
Maka dari itu, ada beberapa hal penting agar fitur airbag bekerja secara tepat.
Baca juga: India Bakal Wajibkan Mobil Baru Punya 6 Airbag, Nah di Indonesia Cuma Sabuk Pengaman dan APAR!
Menggunakan sabuk keselamatan jadi hal penting setiap melakukan perjalanan tanpa terkecuali, baik pengemudi maupun penumpang.
Pasalnya, selain menahan badan agar tidak meluncur ke depan, penggunaan sabuk pengaman bisa mengurangi cedera jika airbag mengembang saat kecelakaan.
Ketika duduk sebagai pengemudi, sejumlah ahli menyarankan jarak minimal antara lingkar kemudi dengan dada pengemudi minimal 10 inci atau 25 cm.
Cara yang tepat untuk mengukur jarak setir dan pengemudi adalah menarik atau mendorong posisi jok sesuai model mobil masing-masing.
Selain itu, pastikan lingkar kemudi dapat diraih dengan tangan lurus tanpa membungkuk atau meregangkan badan.
Perlu dicatat, pastikan juga jarak posisi duduk tetap nyaman saat menginjak pedal gas, rem atau kopling.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Penyebab Airbag Mobil Tidak Mengembang Saat Tabrakan
Hal penting lain yang perlu Anda ketahui adalah jangan biarkan posisi jok menjadi tegak dan jauh dari lingkar kemudi.
Sebaiknya atur jok lebih rilek dengan sedikit berbaring, namun tetap memberikan perkiraan jarak yang aman jika mengembang.
Jika jok dibuat berbaring membuat visibilitas terbatas, maka Anda bisa menambah bantalan tepat di area bokong agar posisinya jadi lebih tinggi.
Saat ini beberapa mobil sudah dilengkapi beberapa fitur penunjang untuk mengatur posisi kemudi, yaitu till dan teleskopik. Kedua fitur ini bisa mengatur posisi kemudi untuk berada di atas, bawah, depan dan belakang.
Dengan mengatur posisi kemudi, Anda bisa menghindari arah ledakan airbag agar tidak langsung mengenai wajah atau leher.
Ketika memiliki mobil, sudah seharusnya Anda mengetahui dimana letak airbag yang terpasang. Pasalnya, meski airbag jadi fitur keselamatan yang kini jamak ada pada mobil baru, namun perlu diingat posisi dan jumlahnya tidaklah sama.
Sebab, ada beberapa mobil hanya menerapkan dua airbag untuk pengemudi dan penumpang depan, yang posisinya ada di lingkar kemudi dan dashboard. Selebihnya, ada juga airbag untuk melindungi lutut, atau kepala samping, dan juga pengemudi di baris kedua.
Sebagai pencegahan, sebaiknya jika membawa penumpang anak-anak di Bawah usia 12 tahun, maka letak duduknya ada di baris kedua.
Hal ini untuk menghindari ledakan airbag yang menggembung cepat, dan berpotensi mencederai anak-anak. Perlu dicatat, jika anak tersebut memiliki bobot kurang dari 20 kg, maka sebaiknya menggunakan carseat.
Terlebih lagi jika usianya masih bayi, maka posisi carseat mengarah ke belakang demi dan tak lupa menggunakan seatbelt.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}