Pemerintah Indonesia akhirnya telah memutuskan arah masa depan industri otomotif nasional dengan berfokus membangun ekosistem mobil listrik berbasis baterai. Hal ini adalah implementasi Perpres No. 55 Tahun 2019 yang terbit pada 12 Agustus 2019 lalu. Pihak Mercedes-Benz yang diwakili oleh PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia mengaku tak ingin sekedar ikutan tren mobil listrik.
Sejauh ini mobil listrik yang dijual di Indonesia masih terbatas dan harganya cukup mahal. Selain itu ekosistemnya belum benar-benar mendukung. Infrastruktur utama yaitu stasiun pengisian daya listriknya di SPKLU belum tersebar luas di dalam negeri.
Menyadari hal tersebut, PT MBDI saat ini wait and see. Sambil memantau kesiapan pemerintah, agen pemegang merek Mercedes-Benz ini sekaligus juga membangun kesiapan ekosistem mobil listrik, mulai dari infrastruktur hingga pelayanan kepada konsumen.
window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [
728,
90
], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });
"EV tetap jadi fokus kami, karena kami juga tidak ingin ketinggalan berpartisipasi dan jadi leader. Di luar sana juga banyak produk kami dengan brand EQ, misalnya ada EQ B, EQ S dan lain sebagainya. Mana model yang nanti akan kita bawa ke Indonesia, kita masih study," ucap Kariyanto Hardjosumarto, Deputy Director Sales Operation & Product Management PT MBDI.
Kariyanto menyebut bila Mercedes-Benz juga secara proaktif mempersiapkan ekosistem baik penjualan maupun purna jual. Tenaga penjual maupun teknisi pun perlu mendapat pelatihan soal teknologi elektrifikasi, termasuk soal fasilitas pengisian di dealer maupun rumah konsumen. Dengan begini, elektrifikasi kendaraan menjadi proyek jangka panjang yang digarap secara serius.
"Sambil menunggu infrastruktur dari pemerintah, kami mempersiapkan fasilitas di dealer. butuh persiapan menyeluruh sehingga kalau kita pasarkan di Indonesia bisa serius, bukan coba-coba," tambah Kariyanto.
Hadirnya mendorong terbentuknya ekosistem kendaraan ramah lingkungan berbasis baterai di Indonesia. Masyarakat semakin penasaran dengan mobil listrik berbasis baterai.
Pihak Mercedes-Benz menyadari kalau elektrifikasi butuh persiapan yang matang. Namun sayangnya untuk saat ini mereka belum bisa mengungkapkan sejauh mana proses persiapan tersebut.
"Kami sedang mempersiapkan, tapi blm bisa memberi tahu detilnya. Secepatnya kami akan beri tahu," sambung Choi Duk Jun, President Director PT MBDI.
window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [
728,
90
], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });